Gambar 8.02 Blok Diagram MC68HC11F1
8.2. Mode Operasi dan Deskripsi Sinyal 8.2.1.
Mode Operasi
MC68HC11F1 menyediakan fasilitas untuk memilih salah satu dari empat mode operasi. Ada dua mode operasi normal dan dua mode operasi
khusus. Mode operasi normal yaitu mode sibgle-chip dan mode expanded yang tidak dimultiplex. Sedangkan mode operasi khusus yaitu
bootstrap dan mode test. Pemilihan mode dilakukan dengan mengatur logika masukan pada pin
MODA dan MODB seperti pada table beikut ini. Tabel 8.01
Mode Operasi MC68HC11 MODA MODB Mode Operasi
1 Single Chip
1 1
Expanded Nonmultiplexed Special Bootstrap
1 Special Test
8.2.1.1. Mode Single -Chip
Gambar 8.03. Mikrokontroler Mode Single Chip
Pada mode ini, mikrokontroller bekerja terbatas sesuai dengan kemampuan yang tersedia pada satu chip mikrokontroller itu sendiri
tanpa memiliki saluran alamat dan data keluar. Semua kode program disimpan pada EEPROM sebesar 512 byte yang
beralamatkan FE00 - FFFF. Pada mode ini semua pin dapat dipergunakan sebagai inputoutput port
dan semua aktivitas alamat serta data harus berada pada internal memory yang di dalam mikrokontroler.
Untuk fungsi-fungsi penggunaan yang mudah dan pembuatan program yang relatif kecil serta dapat ditampung sesuai kapasitas memori intern,
mikrokontroler dapat dioperasikan atau dapat dibangun pada “Single Chip Mode”. Program dibuat dan ditempatkan pada EEPROM yang tersedia di
dalam chip mikrokontroler itu sendiri sedangkan data temporernya disimpan pada internal RAM.
Pada fungsi ini, mikrontroller bekerja hanya dengan dirinya sendiri tidak dengan bantuan perangkat memori dan peripheral input output dari luar.
Sinyal masukan dan keluaran langsung disambungkan ke pin-pin pada PORT yang tersedia dalam IC mikrokontroler itu sendiri. Dengan
demikian secara phisik suatu kontrol dengan mikrokontroler single chip tidak memerlukan tempat yang besar. Karena kapasitas memori yang
tersedia pada single chip biasanya kecil, penggunaan mikrokontroler pada mode single chip menjadi sangat terbatas untuk program-program
pendek saja. Dengan adanya fungsi-fungsi seperti timer, watchdog-system, analog to
digital conversion untuk keperluan masukan analog, interface untuk komunikasi data serial, port paralel dan serial serta port-port digital
lainnya sebuah chip mikrokontroler dapat difungsikan sebagai ”Single