Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

76

2.1.7 Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu pengetahuan yang disingkat IPS dan Pengetahuan Ilmu Pengetahuan Sosial yang seringkali disingkat Pendidikan IPS atau PIPS merupakan dua istilah yang sering diucapkan atau dituliskan dalam berbagai karya akademik secara tumpang tindih overlaping. Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan sebuh nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya.

2.1.7.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu pengetahuan sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metode kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia di masa kini dan masa lalu. Berbeda dengan ilmu sosial secara umum, IPS tidak memusatkan diri paada satu topik secara mendalam melainkan memberikan tinjauan yang luas terhadap masyarakat. 77 Ilmu sosial, dalam mempelajari aspek-aspek masyarakat secara subjektif, inter-subjektif, dan objektif atau struktural, sebelumnya dianggap kurang ilmiah bila dibanding dengan ilmu alam. Namun sekarang, beberapa dari ilmu sosial telah banyak menggunakan metoda kuantitatif. Demikian pula, pendekatan interdisiplin dan lintas-disiplin dalam penelitian sosial terhadap perilaku manusia serta faktor sosial dan lingkungan yang mempengaruhinya telah membuat banyak peneliti ilmu alam tertarik pada beberapa aspek dan metodologi ilmu sosial. Penggunaan metoda kuantitatif dan kualitatif telah makin banyak diintegrasikan dalam studi tentang tindakan manusia sert implikasi dan konsekuensinya, karena sifatnya yang berupa penyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial, di Indonesia IPS dijadikan sebagai mata pelajaran untuk siswa Sekolah Dasar SD, dan Sekolah Menengah Pertama SMP. Untuk tingat diatasnya, mulai dari Sekolah Menengah Atas SMA dan perguruan tinggi, ilmu sosial dipelajari berdasarkan cabang-cabang dalam ilmu tersebut khususnya jurusan atau fakultas yang memfokuskan diri dalam mempelajari hal tersebut. Menurut Supardan 2008: 27 Cabang-cabang utama dari ilmu sosial dapat ditunjukan berikut ini. a. Antropologi, yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. b. Ekonomi, yang mempelajari produksi dan pembagian kekayaan dalam masyarakat. c. Geografi, yang mempelajari lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. 78 d. Hukum, yang mempelajari sistem aturan yang telah dilembagakan. e. Linguistik, yang mempelajari aspek kognitif dan sosial dari bahasa. f. Pendidikan, yang mempelajari masalah yang berkaitan dengan belajar, pembelajaran, serta pembentukan karakter dan moral. g. Politik, yaitu mempelajari pemerintahan sekelompok manusia termasuk negara. h. Psikologi, yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. i. Sejarah, yaitu mempelajari masa lalu yang berhubungan dengan umat manusia. j. Sosiologi, yang mempelajari masyarakat dan hubungan antar manusia di dalamnya. Menurut Trianto 2009 : 124 IPS : “merupakan integrasi dari berbagai cabang-cabang ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Ilmu sosial dirumuskan atas dasar realitas dn fenomena sosial mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner dri aspek dan cabang-cabang ilmu sosial sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari cabang-cabang ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat dan psikologi sosial”. Program pendidikan IPS social studies pada hakekatnya merupakan program pendidikan masalah-masalah sosial ditingkat sekolah, mulai dari tingkat SD sampai tingkat SMASLTA. Istilah IPS dalam sistem pendidikan di Indonesia baru dikenal sejak lahirnya kurikulum tahun 1975 Sapriya, 2009: 77. Sebagaimana yang dirumuskan dalam Forum Komunikasi II HISIPSI tahun 1991 di Yogyakarta menurut versi pendidikan dasar dan menengah, “Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan 79 humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogikpsikologis untuk tujuan pendidikan”. Sumantri dalam Sapriya, 2009; 11, sedangkan menurut versi FPIPS dan jurusan Pendidikan IPS, “pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan” Sumantri dalam Sapriya, 2009: 11. Pembelajaran IPS di SMP, Bruner dalam Herpratiwi 2009: 23 menyatakan perkembangan kognisi anak-anak pada tahap enactive, pengetahuan anak diperoleh dari pengalaman langsung dan tahap iconic pengetahuan anak diperoleh melalui gambar atau grafislainnya. Pelaksanaan IPS di SMP disajikan secara terpadu karena sesuai dengan tahap perkembangan kognitif siswa serta sesuai dengan karakteristik IPS sebagai studi terintegrasi dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora.

2.1.7.2 Tujuan Pendidikan IPS

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF BAHASA LAMPUNG SISWA KELAS VIII SMP AL-KAUTSAR BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 146 74

PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BERORGANISASI SISWA KELAS Prestasi Belajar IPS Terpadu Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Keaktifan Berorganisasi Siswa Kelas VII Dan VIII Mts N 1 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 4 17

PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII Prestasi Belajar IPS Terpadu Ditinjau dari Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 10 Sur

0 0 16

PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII Prestasi Belajar IPS Terpadu Ditinjau dari Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 10 Sur

0 3 9

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN METODE PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII MATA PELAJARAN Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Dan Metode Pembelajaran Pada Siswa Kelas Viii Mata Pelajaran Ips Ekonomi Smp Negeri 3 Saw

0 2 16

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN METODE PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII MATA PELAJARAN IPS EKONOMI Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Dan Metode Pembelajaran Pada Siswa Kelas Viii Mata Pelajaran Ips Ekonomi Smp

0 2 15

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN MOTIVASI BELAJAR Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Awal Dan Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas VIII SMP Al-Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 17

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN MOTIVASI BELAJAR Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Awal Dan Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas VIII SMP Al-Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 2 16

PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KALIJAMBE PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KALI JAMBE SRAGEN TAHUN AJARAN

0 1 17