81 4.
Membekali  peserta  didik  dengan  kesadaran,  sikap  mental  yang positif,  dan  ketrampilan  terhadap  lingkungan  hidup  yang  menjadi
bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan. 5.
Membekali  peserta  didik  dengan  kemampuan  mengembangkan pengetahuan  dan  keilmuan  IPS  sesuai  dengan  perkembangan
kehidupan,  perkembangan  masyarakat,  dan  perkembangan  ilmu  dan teknologi.
Kelima tujuan di atas harus dicapai dalam pelaksanaan kurikulum IPS di berbagai  lembaga  pendidikan  dengan  keluasan,  kedalaman  dan  bobot
yang sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan yang dilaksanakan.
2.1.7.3 Hakekat dan Karakteristik Mata Pelajaran IPS
Setiap  mata  pelajaran  mempunyai  hakekat  dan  karakteristik  tersendiri yang  berbeda  dengan  mata  pelajaran  lainnya,  tidak  terkecuali  mata
pelajaran  IPS.  Menurut  Pargito,  2010:  47  hakekat  pendidikan  IPS sebagai berikut.
1. IPS sebagai transmisi kewarganegaraan social studies as citizenship
transmission. 2.
IPS sebagai  ilmu-ilmu sosial social studies as social sciences. 3.
IPS sebagai penelitian mendalam social as reflective inqury. 4.
IPS  sebagai  kritik  kehidupan  sosial  social  as  studies  as  social criticism.
82 5.
IPS  sebagai  pengembangan  pribadi  seseorang  social  studies  as personal development of individual.
Sedangkan  menurut  Badan  Standar  Nasional  pendidikan,  BSNP:  2006 mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP meemiliki sejumlah
karakteristik antara lain:
1. IPS  merupakan  perpaduan  dari  beberapa  disiplin  ilmu  sosial  antara
lain: sosiologi, geografi, ekonomi, dan sejarah. 2.
Materi  bagian  IPS  terdiri  atas  sejumlah  konsep,  prinsip  dan  tema yang  berkenaan  dengan  hakekat  kehidupan  manusia  sebagai  mahluk
sosial homo socious. 3.
Kajian  IPS  dikembangkan  melalui  tiga  pendekatan  utama,  yaitu fungcional  approach,  Interdicipliner  approach,  dan  multidicipliner
approach. a.
Pendekatan  fungsional  digunakan  apabila  materi  kajian  lebih dominan sebagai kajian dari salah satu ilmu sosial, dalam hal ini
disiplin-disiplin  ilmu  sosial  lain  berperan  sebagai  penunjang dalam kajian materi tersebut.
b. Pendekatan  interdisipliner  digunakan  apabila  kajian  betul-betul
menampilkan  karakter  yang  dalam  pengkajiannya  memerlukan keterpaduan dari sejumlah disiplin ilmu sosial.
c. Pendekatan  multidisipliner  digunakan  manakala  materi  kajian
memerlukan  pendiskripsikan  yang  melibatkan  keterpaduan
83 antarlintas  kelompok  ilmu,  yaitu  ilmu  alamiah  natural  science
dan humaniora. 4.
Materi IPS senantiasa berkenaan dengan fenomena dinamika sosial, budaya, dan ekonomi yang menjadi bagian integral dalam kehidupan
masyarakat  dari  waktu  ke  waktu  dan  dari  tempat  ke  tempat  baik dalam  skala  kelompok  masyarakat,  lokal,  nasional  regional  dan
global.
2.2 Penelitian  yang  Relevan
Untuk  membandingkan  hasil  penelitian  penulis  dengan  penelitian  terdahulu maka  di  bawah  ini  penulis  akan  menuliskan  beberapa  penelitian  yang
relevan : 1 hasil penelitian Siahaan 2010 dengan judul “Penerapan model
ARIAS  Assurance,  Relevance,  Interest,  Assesment  and  Satisfaction  dalam pembelajaran  TIK  Tekno
logi  Informasi  dan  Komunikasi”,  2  hasil penelitian  Sopah  2008  dengan  judul
penelitiannya  “Pengaruh  model pembelajaran ARIAS terhadap motivasi berprestasi dan hasil belajar”.
Hasil  penelitian  yang  dilakukan  Siahaan  2010  dalam  tesisnya  ternyata menyimpulkan    bahwa  peningkatan  hasil  belajar  siswa  yang  menggunakan
model  pembelajaran  ARIAS  lebih  baik  daripada    hasil  belajar  siswa  yang menggunakan  pembelajaran  konvensional  dan  berdasarkan  rata-rata  skor
gain,  peningkatan  hasil  belajar  kelas  dengan  model  pembelajaran  ARIAS lebih  baik  daripada    peningkatan  hasil  belajar  siswa  yang  menggunakan
pembelajaran  konvensional,  sedangkan  penelitian  yang  dilakukan  Sopah 2008  menyatakan  bahwa  pembelajaran  ARIAS  memberi  pengaruh  yang