71
hipertensi dengan kepatuhan dalam menjalani pengobatan hipertensi diperoleh nilai p velue=0,005 p0,05 yang berarti bahwa ada hubungan antara lama
menderita hipertensi dengan kepatuhan dalam menjalani pengobatan hipertensi. Dari analisis diperoleh nilai PR 1,937 yang berarti bahwa orang yang sudah
menderita hipertensi 5 tahunberisiko 2 kali untuk tidak patuh dalam menjalani pengobatan hipertensi di Puskesmas Gunungpati Kota Semarang.
4.2.2.5 Hubungan antara Keikutsertaan Asuransi Kesehatan dengan
Kepatuhan dalam Menjalani Pengobatan Hipertensi
Berdasarkan pengujian hubungan antara keikutsertaan asuransi kesehatan dengan kepatuhan dalam menjalani pengobatan hipertensi menggunakan uji Chi-
Square diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.18. Hasil Uji Chi-Square Hubungan antara Keikutsertaan Asuransi
Kesehatan dengan Kepatuhan dalam Menjalani Pengobatan Hipertensi
No Keikutsertaan
Asuransi Kesehatan
Tingkat Kepatuhan
Tidak Patuh Patuh
Total P
value f
f f
1. Tidak
22 64,7
12 35,3
34 100
0,143 2.
Iya 23
46,0 27
54,0 50
100
Uji Chi-Square Berdasarkan tabel 4.18 diketahui bahwa dari 34 responden yang tidak ikut
sertatidak memiliki asuransi kesehatan BPJS, Jamkesmas, Askes Kartu Indonesia Sehat, Jamkeskot sebanyak 22 responden 64,7 tidak patuh dalam
menjalani pengobatan hipertensi dan 12 responden 35,3 patuh dalam menjalani pengobatan hipertensi. Sedangkan dari 50 responden ikut
sertamemiliki asuransi kesehatan BPJS, Jamkesmas, Askes, Kartu Indonesia Sehat, Jamkeskot sebanyak 23 responden 46,4 dinyatakan tidak patuh dan 27
72
responden 54 patuh dalam menjalani pengobatan hipertensi. Hasil uji chi square diperoleh bahwa nilai p velue=0,143 p0,05 yang berarti bahwa tidak
ada hubungan antara keikutsertaan asuransi kesehatan dengan kepatuhan dalam menjalani pengobatan hipertensi di Puskesmas Gunungpati Kota Semarang.
4.2.2.6 Hubungan antara Tingkat pengetahuantentang Hipertensi dengan
Kepatuhan dalam Menjalani Pengobatan Hipertensi
Berdasarkan pengujian hubungan antara tingkat pengetahuan tentang hipertensi dengan kepatuhan dalam menjalani pengobatan hipertensidi Puskesmas
Gunungpati menggunakan uji Chi-Square diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.19. Hasil Uji Chi-Square Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Tentang
Hipertensi dengan Kepatuhan dalam Menjalani Pengobatan Hipertensi
No Tingkat
Pengetahuan tentang
Hipertensi Tingkat Kepatuhan
CI 95
Min-
Max
Tidak Patuh
Patuh Total
P value
PR f
f f
1. Rendah
35 72,9
13 27,1
48 100
0,000 2,625
1,508- 4,569
2. Tinggi
10 27,8
26 72,2
36 100
Uji Chi-Square Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa dari 48 responden yang memiliki
tingkat pengetahuan tentang hipertensi rendah sebanyak 35 responden 72,9 tidak patuh dalam menjalani pengobatan hipertensi dan 13 responden 27,1
patuh dalam menjalani pengobatan hipertensi. Sedangkan dari 36 responden yang memiliki tingkat pengetahuan tentang hipertensi tinggi sebanyak 10 responden
27,8 dinyatakan tidak patuh dan 26 responden 72,2 patuh dalam menjalani pengobatan hipertensi. Hasil uji chi square diperoleh bahwa nilai p velue=0,000
p0,05. Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang
73
hipertensi dengan kepatuhan dalam menjalani pengobatan hipertensi. Dari analisis diperoleh nilai PR Prevalen Ratio 2,625dan nilai rentang CI Confident Interval
95 1,508-4,569 tidak melewati angka 1 yang berarti bahwatingkat pendidikan terakhir merupakan faktor risiko yang mempengaruhi ketidakpatuhan pasien
hipertensi dan orang dengan pengetahuan yang rendah berisiko3 kali untuk tidak patuh dalam menjalani pengobatan hipertensi di Puskesmas Gunungpati Kota
Semarang.
4.2.2.7 Hubungan antara Keterjangkauan Akses Pelayanan Kesehatan