Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Kepatuhan dalam Hubungan antara Motivasi Berobat dengan Kepatuhan dalam

75 hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan dalam menjalani pengobatan hipertensi. Dari analisis diperoleh nilai PR Prevalen ratio 3,256dan nilai rentang CI Confident Interval 95 2,063-5,141 tidak melewati angka 1 yang berarti dukungan keluarga merupakan faktor risiko yang mempengaruhi ketidakpatuhan pasien hipertensi dan orang dengan dukungan keluarga rendahberisiko3 kali untuk tidak patuh dalam menjalani pengobatan hipertensi di Puskesmas Gunungpati Kota Semarang.

4.2.2.9 Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Kepatuhan dalam

Menjalani Pengobatan Hipertensi Berdasarkan pengujian hubungan antara peran petugas kesehatan dengan kepatuhan dalam menjalani pengobatan hipertensi menggunakan uji Chi-Square diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.22. Hasil Uji Chi-Square Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Kepatuhan dalam Menjalani Pengobatan Hipertensi No Peran Petugas Kesehatan Tingkat Kepatuhan CI 95 Min- Max Tidak Patuh Patuh Total P value PR f f f 1. Peran Rendah 31 93,9 2 6,1 33 100 0,000 3,422 2,172- 5,391 2. Peran Tinggi 14 27,5 37 72,5 51 100 Uji Chi-Square Berdasarkan tabel 4.22bahwa dari 33 responden yang menyatakan peran petugas kesehatan rendah sebanyak 31 responden 93,9 tidak patuh dalam menjalani pengobatan hipertensi dan 2 responden 6,1 patuh dalam menjalani pengobatan hipertensi. Sedangkan dari 51 responden yang menyatakan peran petugas kesehatan tinggi sebanyak 14 responden 27,5 dinyatakan tidak patuh 76 dan 37 responden 72,5 patuh dalam menjalani pengobatan hipertensi. Hasil uji chi square diperoleh bahwa nilai p velue=0,000 p0,05. Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara peran tenaga kesehatan dengan kepatuhan dalam menjalani pengobatan hipertensi. Dari analisis diperoleh nilai PR prevalen ratio 3,422dan nilai rentang CI Confident Interval 95 2,172-5,391 tidak melewati angka 1 yang berarti peran tenaga kesehatan merupakan faktor risiko yang mempengaruhi ketidakpatuhan pasien hipertensidan orang dengan peran dari tenaga kesehatan yang rendah memiliki risiko3 kali untuk tidak patuh dalam menjalani pengobatan hipertensi di Puskesmas Gunungpati Kota Semarang.

4.2.2.10 Hubungan antara Motivasi Berobat dengan Kepatuhan dalam

Menjalani Pengobatan Hipertensi Berdasarkan pengujian hubungan antara motivasi berobat dengan kepatuhan dalam menjalani pengobatan hipertensi menggunakan uji Chi-Square diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.23. Hasil Uji Chi-Square Hubungan antara Motivasi Berobat dengan Kepatuhan dalam Menjalani Pengobatan Hipertensi No Motivasi Berobat Tingkat Kepatuhan CI 95 Min- Max Tidak Patuh Patuh Total P value PR f f f 1. Motivasi Rendah 34 87,2 5 12,8 39 100 0,000 3,566 2,104- 6,044 2. Motivasi Tinggi 11 24,4 34 75,6 45 100 Uji Chi-Square Berdasarkan tabel 4.23 diketahui bahwa dari 39 responden yang memiliki motivasi rendah sebanyak 34 responden 87,2 tidak patuh dalam menjalani 77 pengobatan hipertensi dan 5 responden 12,8 patuh dalam menjalani pengobatan hipertensi. Sedangkan dari 45 responden yang memiliki motivasi tinggi sebanyak 11 responden 24,4 dinyatakan tidak patuh dan 34 responden 75,6 patuh dalam menjalani pengobatan hipertensi. Hasil uji chi square diperoleh bahwa nilai p velue=0,000 p0,05. Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara motivasi berobat dengan kepatuhan dalam menjalani pengobatan hipertensi. Dari analisis diperoleh nilai PR prevalen ratio 3,566 dan nilai rentang CI Confident Interval 95 2,104-6,044 tidak melewati angka 1 yangberarti motivasi berobat merupakan faktor risiko yang mempengaruhi ketidakpatuhan pasien hipertensidan orang dengan motivasi berobat yang rendah berisiko4 kali tidak patuh dalam menjalani pengobatan hipertensi di Puskesmas Gunungpati Kota Semarang. 78

BAB V PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI TIDAK TERKENDALI PADA PENDERITA YANG MELAKUKAN PEMERIKSAAN RUTIN DI PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG TAHUN 2014

10 97 141

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETIDAKTERATURAN BEROBAT PADA PENDERITA TBC YANG MENDAPATKAN PENGOBATAN DI PUSKESMAS BANDARHARJO SEMARANG TAHUN 2014.

0 5 10

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Pengobatan Pada Penderita Diabetes Mellitus(Dm) Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwodiningratan Surakarta.

0 6 15

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Pengobatan Pada Penderita Diabetes Mellitus(Dm) Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwodiningratan Surakarta.

0 6 16

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS KARTASURA Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kekambuhan Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 2 17

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS KARTASURA Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kekambuhan Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 2 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Di Wilayah Puskesmas Nguter Kabupaten Sukoharjo.

0 5 16

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MASYARAKAT DALAM MENJALANI PENGOBATAN MASSAL FILARIASIS DI KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2014.

0 0 11

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU YANG MENDAPAT PENGOBATAN DOTS DI PUSKESMAS TAMBAKAJI KOTA SEMARANG TAHUN 2009 - UDiNus Repository

0 0 2

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kepatuhan Klien Hipertensi dalam Menjalani Pengobatan di Puskesmas Gondangrejo Karanganyar

0 0 13