digunakan observasi langsung untuk mengetahui aktivitas petani ketika melakukan budidaya dikebun, pengolahan hasil panen, serta peralatan yang
digunakan. Data yang diperoleh melalui observasi adalah : 1. Peneliti dapat melihat dan mengamati secara langsung obyek yang diteliti
2. Observasi yang dilakukan kapan saja tanpa mengenal waktu, dalam penelitian ini biasanya peneliti mengemati pada pagi hingga siang hari.
3. Pada penelitian ini, digunakan observasi langsung untuk mengetahui aktivitas petani dalam budidaya di kebun hingga pengolahan hasil panen.
c. Kuesioner
Menurut Suharsimi 2010 kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Data yang dihasilkan bisa data kualitatif maupun kauntitatif. Metode ini digunakan untuk mengetahui data
mengenai penentuan strategi yang tepat untuk pengembangan usahatani kopi sebagai upaya peningkatan produksi di Kecamatan Candiroto dengan kuesioner
AHP.
Kuesioner yang diajukan kepada responden keyperson berupa kuesioner AHP dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sifatnya tertutup, yaitu jawaban
keusioner telah tersedia dan responden keyperson memilih jawaban dari pilihan jawaban yang telah disediakan. Petunjuk pengisiannya yaitu dengan cara memberi
tanda silang pada satu pilihan yang dianggap sesuai.
d. Dokumentasi
Menurut Suharsimi 2010 dokumentasi merupakan suatu metode untuk memperoleh data atau informan mengenai berbagai hal yang ada kaitannya dengan
penelitian dengan jalan melihat kembali laporan-laporan tertulis baik berupa angka maupun keterangan tulisan atau papan, tempat, dan orang. Pada penelitian ini
metode dokumentasi dipakai untuk mengetahui data produksi, luas lahan, dan jumlah petani kopi yang diambil dari BPS Kabupaten Temanggung, Dinas Perkebunan
Kabupaten Temanggung, UPTD Penyuluh Kecamatan Candiroto dan Disperindag Kabupaten Temanggung. Selain itu data berupa laporan tertulis untuk kepentingan
penelitian ini diambil berbagai informasi dan referensi dari berberapa sumber pustaka, media massa, dan internet terkait dengan strategi pengembangan usahatani
kopi di Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung seperti Laporan Pengembangan Ekonomi Lokal yang didapat dari BAPPEDA Kabupaten
Temanggung.
3.5 Variabel Penelitian
Variabel merupakan objek atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto, 2010. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel Analysis Hierarchy Process AHP yaitu berupa alternatif kebijakan maupun kriteria program dalam upaya mengembangkan usahatani kopi di
Kecmatan Candiroto. Variabel dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : 1. Pada aspek Budidaya dapat dilakukan pengembangan melalui program
berupa sub-aspek sebagai berikut : a. Memberikan penyuluhan untuk revitalisasi lahan kopi dan bantuan bibit
yang berstandar b. Memberikan pelatihan proses budidaya kopi yang mengacu pada standar
ekspor
c. Memberikan penyediaan
bantuan sarana
produksi pertanian
SAPROTAN tepat waktu, jumlah, harga dan mutu d. Merangsang peningkatan penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati
dalam budidaya kopi 2. Pada aspek Pasca Panen dapat dilakukan pengembangan melalui program
berupa sub-aspek sebagai berikut : a. Memberikan penyuluhan meningkatkan kesadaran petani melakukan
penanganan pasca panen yang tepat b. Memberikan bantuan pengadaan alat pulper mesin pengupas buah kopi
basah dan huller mesin pengupas buah kopi kering untuk kelompok serta dilakukan pendampingan dalam penggunaannya
c. Memberikan pelatihan inovasi dan diversifikasi produk untuk meningkatkan nilai tambah produksi
3. Pada aspek pemasaran dapat dilakukan pengembangan melalui program berupa sub-aspek sebagai berikut :
a. Memberikan sosialisasi mengenai branding dan bimbingan agar melakukan ekspor secara mandiri
b. Membuka peluang pasar yang menguntungkan petani c. Melakukan promosi baik melalui media cetak, elektronik dan media
sosial 4. Pada aspek kelembagaan dapat dilakukan pengembangan melalui program
berupa sub-aspek sebagai berikut :
a. Memberikan penyuluhan untuk penguatan efektivitas koordinasi kelembagaan kopi di seluruh level
b. Memberikan bantuan modalintensif untuk kelembagaan tani yang aktif c. Memaksimalkan pemberdayaan kelembagaan petani sehingga dapat
membentuk sebuah jaringan kemitraan 5. Pada aspek kebijakan dapat dilakukan pengembangan melalui program
berupa sub-aspek sebagai berikut : a. Penetapan peraturan mengenai perlindungan harga dan tata niaga kopi
b. Penetapan peraturan mengenai penguatan branding kopi Temanggung
3.6 Metode Analisis