34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Dasar Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikaji, penelitian ini mendeskripsikan secara rinci dan mendalam mengenai strategi pengembangan usahatani kopi sebagai
upaya peningkatan produksi di Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung. Dalam memahami hal tersebut, terlebih dahulu menganalisis mengenai hambatan
dalam pengembangan usahatani kopi kemudian dirumuskan strategi kebijakan untuk pengembangan usahatani kopi sebagai upaya peningkatan produksi melalui
pengisian kuesioner dengan keyperson yang terkait dengan pengembangan usahatani kopi.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih adalah Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung. Kecamatan Candiroto merupakan salah satu sentra kopi di Kabupaten
Temanggung yang memiliki luas lahan, produksi dan jumlah petani terbesar di Kabupaten Temanggung tabel 1.5. Hal tersebut membuktikan bahwa usahatani kopi
masih banyak dikembangkan di Kecamatan Candiroto sekaligus menjadi sentra percontohan dalam usaha pengembangan usahatani kopi di Kabupaten Temanggung.
3.3 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat diperoleh Suharsimi, 2010. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua sumber data
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui hasil
wawancara dan pengisian kuesioner yang diajukan kepada 12 keyperson. Sedangkan data sekunder yang didapatkan melalui studi kepustakaan dari berbagai
sumber, baik publikasi yang bersifat resmi seperti jurnal, buku, hasil penelitian maupun publikasi terbatas arsip data lembagainstansi yang terkait dari Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung, Dinas Perdagangan, Perindustrian dan UMKM
Kabupaten Temanggung, BAPPEDA Kabupaten Temanggung, Badan Pusat Statistik dan Kantor Kecamatan Candiroto. Keyperson dalam penelitian ini yaitu
stakeholder terkait yang memiliki peran dalam pengembangan usahatani kopi o di
Kecamatan Candiroto. Stakeholder tersebut antara lain : 1. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP UPT Provinsi Jawa Tengah
2. Balai Penelitian dan Pengembangan BALITBANG Provinsi Jawa Tengah 3. Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
4. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Temanggung 5. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung
6. Dinas Perdagangan, Perindustrian dan UMKM Kabupaten Temanggung 7. Badan Pelaksana Penyuluh Bappeluh Kabupaten Temanggung
8. Dewan Perwakilan Daerah Asosiasi Petani Kopi DPD-APEKI Provinsi Jawa Tengah di Kabupaten Temanggung
9. Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD Kecamatan Candiroto Penyuluh 10. Gabungan Kelompok Tani Tanaman Kopi Kecamatan Candiroto
11. Pedagang besar kopi pengepul hasil panen kopi di Kabupaten Temanggung 12. Petani kopi di Kecamatan Candiroto.
Dua belas orang responden sebagai keyperson memiliki kompetensi dan pengetahuan yang objektif dan terukur dengan penelitian ini. Alasan pemilihan
keyperson ini karena penelitian yang menjadi tema sentral adalah pengembangan
usahatani kopi di Kecamatan Candiroto dan juga dipengaruhi oleh penggunaan metode AHP. Untuk responden pedagang dipilih dengan kriteria, merupakan
pedagang yang paling banyak berpengaruh dalam perdagangan kopi di Kecamatan Candiroto yaitu dengan melihat banyaknya petani yang menjual hasil panennya dan
kemitraan yang dijalin oleh pedagang dengan eksportir kopi. Responden petani dipilih dengan kriteria, merupakan petani yang sudah pernah mendapat bantuan
baik berupa pelatihan, peralatan pengolahan, modal, dan pemberian jawaban yang relevan dengan keadaan yang sebenarnya dilapangan.
3.4 Metode Pengumpulan Data