Pengertian A©an Lafal A©an dan Artinya Menjawab A©an

Pendidikan Agama Islam Kelas V Pelajaran 5. A©an dan Iqamah 58 59 Membaca Al-Qur’an dengan tartil Dilaksanakan pada setiap awal pembelajaran Pendidikan Agama Islam selama 5-10 menit Surah Al-Quraisy surah ke-106: 4 ayat Bismill±hir-ra¥m±nir-ra¥³mi 1. Li-³l±fi quraisyin 2. ´l±fihim ri¥latasy-syit±i wa¡-¡aifi 3. Falya‘budµ rabba h±©al-baiti 4. Alla©³ a¯‘amahum min jµ‘in, wa ±manahum min khaufin A©an mulai disyariatkan pada tahun 2 Hijriah. Pada awalnya, Nabi Muhammad saw bermusyawarah tentang cara memberi tahu umat muslim, jika waktu salat telah tiba. Esoknya, Abdullah bin Zaid, seorang sahabat, bercerita kepada Nabi tentang lafal a©an yang ia dapat dari mimpinya. Nabi saw berkata bahwa mimpi Abdullah itu benar, lalu meminta Bilal untuk menyerukan a©an. Saat Bilal hendak bera©an, datanglah Umar bin Kha¯¯ab yang menceritakan bahwa ia juga bermimpi sama. Berdasarkan riwayat tersebut jelaslah bahwa lafal a©an sebagaimana didasarkan pada mimpi Abdullah bin Zaid yang dibenarkan oleh Rasulullah dan Umar bin Kha¯¯ab.

A. Melafalkan A©an dan Iqamah

Setiap waktu salat tiba, kita mendengar alunan suara a©an yang dikumandangkan muazin dari masjid atau musala. Dengan dikumandangkannya a©an, seluruh kaum muslimin mengetahui, bahwa waktu salat telah tiba. Rasulullah bersabda: ‘An m±likibnil ¥uwairi£i q±la: q±la rasµlull±hi ¡allall±hu ‘alaihi wa sallama i©± ¥a«arati¡ ¡al±tu fal yua©©ana a¥adukum wal yaummakum akbarakum. Artinya: Dari Malik bin Huwairis berkata, Rasulullah bersabda, ”Apabila datang waktu salat hendaklah salah seorang di antara kamu a©an dan hendaklah yang tertua di antara kamu menjadi imam jamaah.” HR. Bukhari : I : 162.

1. Pengertian A©an

A©an berasal dari kata al-a©an yang berarti pemberitahuan atau seruan. Sedangkan a©an menurut istilah adalah melafalkan atau mengucapkan lafal-lafal yang telah ditentukan dengan suara nyaring, fasih dan merdu untuk memberitahukan datangnya waktu salat. Orang yang melakukan a©an disebut muazin. A©an dikumandangkan sebelum mengerjakan salat fardu. Mengumandangkan a©an hukumnya sunah muakad. Setiap muslim harus mampu melakukan a©an. Oleh karena itu seorang muslim harus berusaha untuk dapat melakukan a©an secara baik dan benar. Agar kita mampu melakukan a©an, maka dengarkanlah dan ikuti a©an yang dikumandangkan di masjid, musala, televisi atau radio. Pendidikan Agama Islam Kelas V Pelajaran 5. A©an dan Iqamah 60 61

2. Lafal A©an dan Artinya

A©an adalah seruan untuk salat, maka bacaan a©an harus diucapkan dengan suara yang keras dan merdu. Muazin pada masa Rasulullah adalah Bilal. Ia mempunyai suara yang keras dan merdu. Adapun bacaan a©an sebagai berikut. All±hu akbar All±hu akbar 2x Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Asyhadu all± il±ha illall±hu2x Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Asyhadu anna Muhammadar rasµlullahi2x Artinya: ”Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. ¦ayya ’ala¡-¡al±hi 2x Artinya: Marilah kita mendirikan salat. ¦ayya ’alal-fal±¥i 2x Artinya: Marilah kita meraih kemenangan. All±hu akbar All±hu akbar Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. L± il±ha illall±hu Artinya: Tidak ada Tuhan selain Allah.

3. Menjawab A©an

Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah saw bersabda, bahwa apabila mendengar a©an dikumandangkan, maka disunahkan bagi orang yang mendengarnya untuk mengucapkan dengan suara pelan seperti lafal yang diucapkan oleh muazin. Namun ketika muazin mengucapkan lafal: ¦ayya ’alal fal±¥i ¦ayya ’ala¡-¡al±hi Bagi orang yang mendengarnya disunahkan mengucapkan: L± ¥aula wal± quwwata ill± bill±hil ‘aliyyil ’a§³mi Artinya: Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Khusus pada a©an subuh sesudah lafal ¦ayya ’alal-falah diberi tambahan lafal: A¡-¡al±tu khairum-minan-naumi 2x Artinya: ¢alat itu lebih baik daripada tidur. Gambar 5.1 Fauzi sedang mengumandangkan azan Pendidikan Agama Islam Kelas V Pelajaran 5. A©an dan Iqamah 62 63 Bagi orang yang mendengarkan disunahkan untuk menjawab dengan lafal berikut: ¢adaqta wa bararta wa ana ’al± z±lika minasy-sy±hid³na Artinya: Kebenaran dan kebagusan bagimu, dan aku pun atas yang demikian termasuk orang-orang yang menyaksikan.

4. Doa Sesudah A©an