Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk SD dan MI
82
Kolom Info
Urutan peristiwa makan dan dimakan di atas dapat berjalan seimbang dan lancar bila seluruh
komponen tersebut ada. Bila salah satu komponen tidak ada, maka terjadi ketimpangan dalam urutan
makan dan dimakan tersebut.
Perjalanan makan dan dimakan dari produsen sampai ke konsumen terakhir tersebut, dapat kita
gambarkan sebagai sebuah piramida. Perhatikan bentuk piramida di samping
Agar rantai makanan dapat terus berjalan, ma- ka jumlah produsen harus lebih banyak diban-
dingkan jumlah konsumen. Mengapa demikian? Perhatikan contoh rantai makanan berikut.
Bila padi sedikit, maka tikus-tikus akan saling berebut makanan. Bila hal ini terus berlangsung,
maka akan terjadi saling bunuh di antara tikus-tikus untuk mendapatkan makanan tersebut. Ini berlaku
juga untuk ular dan burung elang.
Jadi, produsen harus lebih banyak daripada pihak konsumen kesatu, konsumen kesatu harus
lebih banyak daripada konsumen kedua, dan be- gitulah seterusnya. Bila hal ini tetap berlangsung,
maka akan terjadi keseimbangan.
D. Dampak Perubahan Lingkungan terhadap Makhluk Hidup
Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggalnya. Ikan di
sungai membutuhkan air sungai yang bersih dan tidak tercemar. Harimau, gajah, ular, dan hewan
hutan lain membutuhkan lingkungan hutan yang alami, hijau, dan rimbun. Tumbuhan di hutan mem-
butuhkan keadaan lingkungan dengan suhu, sinar matahari, dan hujan yang cukup untuk pertumbuh-
annya. Apabila ingkungan di sekitar makhluk hidup itu rusak, makhluk hidup akan mengalami kesulitan
untuk bertahan hidup.
Padi
→ →
→ →
→
Tikus
→ →
→ →
→
Ular
→ →
→ →
→
Burung Elang
Berdasarkan proses rantai makanan, kita
dapat memberantas hama secara alami.
Dapatkah kamu me- nemukan contohnya?
Gambar 15 Contoh Pira-
mida Makanan
Kata Kunci
Dampak perubah- an lingkungan: pe-
ngaruh perubahan lingkungan.
B u r u n g elang
Ular Tikus
Padi
Konsumen 3
Konsu- men 2
Konsu- men 1
Produsen
Hubungan Ketergantungan Antarmakhluk Hidup dan Lingkungannya
83
Lingkungan yang berubah menjadi buruk dise- babkan oleh beberapa hal berikut.
1. Pencemaran di Sungai
Pencemaran sungai biasanya disebabkan oleh sampah dan limbah yang dibuang ke sungai. Ada-
nya sampah menyebabkan aliran sungai menjadi tidak lancar. Jika hujan turun, air dalam sungai akan
meluap karena alirannya tidak lancar. Hal ini dapat menyebabkan bencana banjir.
Selain itu, sampah yang menggunung juga me- bau yang tidak sedap. Udara di sekelilingnya men-
jadi tercemar. Oleh karena itu, agar lingkungan men- jadi bersih dan sehat, hendaknya jangan membuang
sampah di sungai dan tingkatkan program kali ber- sih prokasih.
Sungai yang tercemar sangat tidak sedap di- pandang dan menimbulkan bau busuk yang me-
nyengat penciuman kita. Selain itu, sungai yang tercemar merupakan sumber dari berbagai penya-
kit, seperti penyakit kulit dan diare.
2. Kebakaran Hutan
Pada saat kemarau panjang, banyak hutan di Indonesia terbakar. Kebakaran hutan mengancam
banyak sekali kehidupan di hutan. Pohon-pohon yang terbakar akan kering dan mati. Begitu pula
dengan hewan-hewan hutan, mereka akan kehi- langan tempat untuk hidup dan mencari makanan.
Manusia perlu memelihara dan melestarikan hutan dengan baik karena hutan sangat bermanfaat untuk
mencegah terjadinya banjir dan erosi serta sebagai tempat tinggal hewan. Coba sebutkan manfaat hu-
tan yang lain
Sebagai pencegah banjir, hutan akan menye- rap air hujan yang turun untuk disimpan dalam
tanah. Di tempat-tempat tertentu, air akan keluar
Gambar 17 Program Kali
Bersih Dapat Mencegah Terjadinya Pencemaran Su-
ngai Gambar 16 Pencemaran
Sungai Biasanya Disebab- kan oleh Sampah dan Lim-
bah yang Dibuang ke Su- ngai
Kolom Info
Selain disebabkan oleh manusia, keba-
karan hutan juga da- pat terjadi dengan sen-
dirinya. Hal ini umum- nya terjadi pada saat
musim kemarau yang panjang dan panas.
Api yang membakar hutan tersebut berasal
dari gesekan antarda- un tumbuhan hutan
yang panas akibat se- ngatan sinar matahari.