Pemeriksaan Fisik Ginjal 240797106 Modul 1 Pemeriksaan Fisik Dan

diletakkan pas ke dalam telinga, dan tabungpipa tidak boleh lebih panjang dari 12-18 inci. Gambar 4. Stetoskop Auskultasi adalah keterampilan yang mudah dipelajari tapi sulit interpretasinya. Pertama, suara normal yang bermacam-macam harus dipelajari sebelum dapat membedakan mana suara yang abnormal dan ektra. Ketika menggunakan stetoskop, kurangi suara-suara eksternal yang mengganggu dan suara artefak. Tutup mulut anda dan, jika endpiece telah diletakkan pada permukaan tubuh, tutup mata anda dan berkonsentrasilah. Dengan cara demikian, anda akan mengeliminasi suara yang ditransmisikan melalui mulut yang terbuka, yang dapat berfungsi seperti megaphone, dan gangguan akibat stimulasi visual terus menerus. Pada pemeriksaan sistem perkemihan beberapa suara abnormal yang mungkin ditemukan adalah suara bruit yang merupakan indikasi terjadinya stenosis arteri renal.

C. Pemeriksaan Fisik Ginjal

Ginjal terletak pada regio posterior, dilindungi oleh iga. Sudut costovertebral adalah regio dimana kita menilai nyeri tekan dan nyeri ketok pada ginjal. Pada level yang lebih bawah pada kwadran kanan atas, pool bawah ginjal kanan, kadang-kadang dapat diraba. Vesica urinaria yang terisi penuh dan uterus hamil dapat diraba di atas simpisis pubis. Beberapa hal penting yang diperhatikan sewaktu pemeriksaan adalah cahaya ruangan cukup baik, klien harus rileks, pakaian harus terbuka dari processus xyphoideus sampai sympisis pubis. Kondisi rileks dari klien dapat diperoleh dengan cara : 1. Vesica urinaria harus dikosongkan lebih dahulu 2. Pasien dalam posisi tidur dengan bantal dibawah kepala dan lutut pada posisi fleksi bila diperlukan 3. Kedua tangan disamping atau dilipat diatas dada. Bila tangan diatas kepala akan menarik dan menegangkan otot perut 4. Telapak tangan pemeriksa harus cukup hangat, sdan kuku harus pendek. Dengan jalan menggesek gesekan tangan akan membuat telapak tangan jadi hangat. 5. Lakukan pemeriksaan perlahan lahan, hindari gerakan yang cepat dan tak diinginkan 6. Jika perlu ajak klien berbicara sehingga pasien akan lebih relak 7. Jika klien sangat sensitif dan penggeli mulailah palpasi dengan tangan klien sendiri dibawah tangan pemeriksa kemudian secara perlahan lahan tangan pemeriksa menggantikan tangan klien 8. Perhatikan hasil pemeriksaan dengan memperhatikan rawut muka dan emosi klien Gambar 5. Gambaran ginjal dari posterior Inspeksi Atur posisi pasien dengan tidur terlentang, minta klien membuka bajunya. Perhatikan sekitar abdomen klien. Lakukan inspeksi pada abdominal jika terdapat massa di abdominal atas, massa keras dan padat kemungkinan terjadi keganasan atau infeksi perinefritis. Palpasi a. Palpasi Ginjal Kanan 1. Letakkan tangan kiri anda di belakang penderita, paralel pada costa ke-12, dengan ujung jari anda menyentuh sudut kostovertebral. Angkat, dan cobalah mendorong ginjal kanan ke depan anterior. 2. Letakkan tangan kanan anda dengan lembut pada kuadran kanan atas, di sebelah lateral dan sejajar terhadap otot rektus muskulus rektus abdominis dekstra 3. Mintalah penderita untuk bernapas dalam. Pada waktu puncak inspirasi, tekanlah tangan kanan anda dalam-dalam ke kuadran kanan atas, di bawah arcus costa, dan cobalah untuk “menangkap” ginjal diantara kedua tangan anda. 4. Mintalah penderita untuk membuang napas dan menahan napas. Pelan-pelan, lepaskan tekanan tangan kanan anda, dan rasakan bagaimana ginjal akan kembali ke posisi pada waktu ekspirasi. Apabila ginjal teraba normalnya jarang teraba, tentukan ukurannya, contour, dan adatidaknya nyeri tekan. Gambar 6. Teknik palpasi bimanual pada ginjal kanan

b. Palpasi Ginjal Kiri

Untuk meraba ginjal kiri, pindahlah ke sebelah kiri penderita. Gunakan tangan kanan Anda untuk menyanggga dan mengangkat dari belakang, dan tangan kiri untuk meraba pada kuadran kiri atas. Lakukan pemeriksaan seperti ginjal kanan. Ginjal kiri yang normal jarang dapat teraba.

C. Palpasi Aorta