Pemeriksaan fisik genetalia Wanita

2. didalam glans, uretra melebar membentuk fossa terminalis 3. dekat ujung posterior fossa, dari atapnya terdapat lipatan mukosa yang menonjol ke 4. lumen 5. uretra pars membranosa sempit dan terfiksasi 6. uretra pars prostatika paling luas dan paling lebar 7. dengan memegang penis ke atas, bentuk uretra yang seperti S berubah menjadi bentuk huruf J

2. Pemeriksaan fisik genetalia Wanita

Genitalia eksternal wanita atau vulva gambar 9 terdiri dari: mons veneris, labia majora, labia minora, vestibulum dan kelenjar-kelenjarnya, introitus vaginal, meatus urethra and clitoris. Saluran uretra wanita panjangnya sekitar 3,8 cm. Uretra bermuara sekitar 2,5 cm dibawah klitoris dan terletak tepat didepan vagina. Gambar 9. Organ gentelia wanita Bagian-bagian organ genetalia wanita : 1. Mons veneris adalah tonjolan bulat dari jaringan lemak diatas simfisis pubis. 2. Labia mayora adalah dua buah lipatan kulit lebar yang membentuk batas lateral vulva. Kedua labia mayora bertemu dibagian anterior di mons veneris untuk membentuk komisura anterior. Labia mayor dan mons veneneris mempunyai folikel rambut dan kelenjar sebasea. 3. Labia minora sesuai dengan skrotum pada pria. Labia minora adalah lipatan kulit yang sempit dan berpigmen yang antara labia mayora dan menutupi vestibulum, yang merupakan daerah diantara kedua labia minora. Diantara anterior, kedua labia minora membentuk prepusium klitoris. 4. Klitoris, yang analog dengan penis, terdiri dari jaringan erektil dan banyak mengandung ujung saraf, klitoris mempunyai satu glans dan dua korpora kavernosa. Meatus uretra eksternal terletak dibagian anterior vestibulum dibawah kritoris. 5. Kelenjar parauretra, atau kelenjar Skene, adalah kelenjar –kelenjar kecil yang bermuara di lateral uretra. Sekresi kelenjar sebasea di daerah ini melindungi jaringan yang rentan terhadap urin. 6. Kelenjer Bartholin terdiri dari struktur kecil,ukuran diameter sekitar 0,5 sampai 1 cm, merupakan kelenjer vestibular mayor, terdapat pada batas sisi luar orifisium vagina kearah fourchette. Ketika melakukan pemeriksaan fisik, usahakan untuk menyentuh pasien dengan punggung tangan sambil mengatakan bahwa akan dilakukan pemeriksaan genitalia. Ini diperlukan agar pasien merasa nyaman. Prosedur Pemeriksaan Genetalia Pria PSIK UNIVERSI TAS JEMBER PEMERIKSAAN GENETALIA EKSTERNA PRIA PROSEDU R TETAP NO DOKUM EN NO REVISI HALAMAN TANGGA L TERBIT DITETAPKAN OLEH 1 PENGERTIAN Pemeriksaan fisik pada organ genetalia eketerna untuk mengetahui adanya kelainan pada organ tersebut yang dilakukan dengan cara inspeksi dan palpasi 2 TUJUAN Mengetahui adanya kelainan organ genetalia eketerna pria 3 INDIKASI - 4 KONTRA INDIKASI - 5 PERSIAPAN PASIEN 1. Pastikan identitas klien 2. Kaji kondisi klien lakukan anamnesis 3. Beritahu dan jelaskan pada klien atau keluarganya tindakan yg dilakukan 4. Jaga privacy klien 5. Posisi klien : tidur 6 PERSIAPAN ALAT 1. Sarung tangan steril 2. Wadah specimen urine 3. Bengkok tempat sampah 4. Lembar hasil periksa dan alat tulis 7 CARA BEKERJA Tahap Orientasi 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya kesukaanya

2. Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat 3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan

pada klienkeluarga Tahap Kerja 4. Berikan kesempatan klien bertanya atau melakukan sesuatu sebelum kegiatan dilakukan 5. Menanyakan keluhan utama klien, kaji riwayat penyakit dan riwayat penyakit dahulu serta riwayat penyakit keluarga 6. Jaga privacy klien 7. Memulai dengan cara yang baik 8. Usahakan untuk menyentuh pasien dengan punggung tangan sambil mengatakan bahwa akan dilakukan pemeriksaan genitalia 9. Gunakan sarung tangan steril 10. Atur posisi yang nyaman bagi klien, posisikan klien terlentang 11. Berdiri disisi kanan klien 12. Minta klien membuka pakaian atas, bantu jika perlu dan pasang selimut mandi 13. Buat klien dalam kondisi relaks dengan menekukkan lutut, mengajak bicara Pemeriksaan penis 14. Lakukan inspeksi penis, perhatikan adanya kelainan : - Edema, biasanya terjadi pada pasien dengan edema anasarka karena berbagai sebab. Inflamasi atau obstruksi vena-vena sekitar penis dapat menyebabkan edema lokal. - Kontusio - Fraktur corpus : Fraktur dan kontusio memberikan tanda pembengkakan, namun sulit dibedakan bila tidak dilakukan pembedahan. - Ulkus penis : dapat berupa syphilitic chancre, chancroid, lymphogranuloma venereum, herpes progenitalis, dan behcet syndrome 15. Mintalah penderita membuka preputium, perhatikan apakah terdapat phimosis, paraphimosis, hipospadia, epispadia. 16. Palpasi sepanjang korpus penis, pada bagian ventral, sepanjang corpus spongiosum dari penoskrotal junction menuju meatus, pada bagian middorsal, diatas septum interkorporeal, pada bagian lateral, diatas kedua korpus kavernosum, rasakan adanya nodul dan plak. 17. Tekan glans penis anteroposterior menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk membuka dan memeriksa urethra terminal. 18. Tampunglah menggunakan wadah specimen apabila terdapat discharge yang keluar dari urethra untuk pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan Skrotum 19. Regangkan kulit skrotum diantara jari-jari untuk menilai dinding skrotum 20. Inspeksi skrotum, perhatikan apakah terdapat edema, kista, hematoma, laserasi, dan ulkus. 21. Lakukan transiluminasi untuk menyingkirkan kemungkinan adanya hernia skrotalis, dan untuk menilai isi skrotum. 22. Bandingkan kedua testis secara simultan dengan palpasi keduanya menggunakan ibu jari dan telunjuk. Bedakan ukuran, bentuk, konsistensi dan sensitivitas terhadap tekanan. 23. Lokalisasi epididimis dengan palpasi testis secara perlahan, temukan bagian bergerigi dan nodul lembut dimulai dari pole atas testis menerus ke pole bawah, umumnya epididimis berada dibelakang testis. Bandingkan kedua epididimis berdasarkan komponen kepala, badan dan ekornya. Nilailah apakah terdapat tumor dan nyeri tekan. 24. Bandingkan kedua funiculus spermaticus secara simultan dengan palpasi pada leher skrotum. Vas deferens normal teraba seperti tali cambuk yang keras dan dapat dibedakan dengan struktur lainnya seperti saraf, arteri, dan serat m.kremaster. Nilailah apakah funikulus positif, adakah massa dan nyeri tekan. 25. Untuk semua kasus, lakukanlah pemeriksaan limfonodi inguinal dan femoral untuk menilai pembesaran nnll. 26. Setelah pemeriksaan selesai, lepas handscoen, bantu pasien mengembalikan posisinya yang nyaman. 27. Cuci tangan 28. Dokumentasi hasil pemeriksaan 8 HASIL 1. Evaluasi respon klien 2. Berikan reinforcement positif 3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 4. Mengakhiri kegiatan dengan baik 9 DOKUMENTASI 1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan 2. Catat hasil tindakan respon subjektif dan objektif di dalam catatan 3. Dokumentasikan tindakan dalam bentuk SOAP Prosedur Pemeriksaan Genetalia Wanita PSIK UNIVERSI TAS JEMBER PEMERIKSAAN GENETALIA EKSTERNA WANITA PROSEDU R TETAP NO DOKUM EN NO REVISI HALAMAN TANGGA L TERBIT DITETAPKAN OLEH 1 PENGERTIAN Pemeriksaan fisik pada organ genetalia eketerna untuk mengetahui adanya kelainan pada organ tersebut yang dilakukan dengan cara inspeksi dan palpasi 2 TUJUAN Mengetahui adanya kelainan organ genetalia eketerna wanita 3 INDIKASI - 4 KONTRA INDIKASI - 5 PERSIAPAN PASIEN 1. Pastikan identitas klien 2. Kaji kondisi klien lakukan anamnesis 3. Beritahu dan jelaskan pada klien atau keluarganya tindakan yg dilakukan 4. Jaga privacy klien 5. Posisi klien : tidur 6 PERSIAPAN ALAT 1. Sarung tangan steril 2. Wadah specimen urine 3. Bengkok tempat sampah 4. Lembar hasil periksa dan alat tulis 7 CARA BEKERJA Tahap Orientasi 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya kesukaanya

2. Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat 3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan

pada klienkeluarga Tahap Kerja 4. Berikan kesempatan klien bertanya atau melakukan sesuatu sebelum kegiatan dilakukan. 5. Menanyakan keluhan utama klien, kaji riwayat penyakit dan riwayat penyakit dahulu serta riwayat penyakit keluarga

6. Jaga privacy klien 7. Memulai dengan cara yang baik

8. Usahakan untuk menyentuh pasien dengan punggung tangan sambil mengatakan bahwa akan dilakukan pemeriksaan genitalia 9. Gunakan sarung tangan steril 10. Atur posisi yang nyaman bagi klien, posisikan klien litotomi 11. Berdiri disisi di depan klien 12. Minta klien membuka pakaian bawah, bantu jika perlu dan pasang selimut mandi 13. Buat klien dalam kondisi relaks dengan mengajak bicara Pemeriksaan genetelia eketerna dan pubis 14. Lakukan inspeksi genetelia eksterna dan pubis, perhatikan adanya kelainan : - Lihat adanya lesi atau pembengkakan pada mons veneris. - Kaji rambut pubis untuk melihat pola dan kutu pubis. - Kaji kulit vulva untuk melihat adanya kemerahan, ekskoriasi, massa, leukoplakia dan pigmentasi. Jika menemukan kelainan harus dilanjutkan dengan palpasi. 15. Lakukan pemeriksan pada labia - Saat pemeriksan labia ini, sampaikan pada pasien bahwa anda akan membuka labia. - Dengan tangan kanan, labia mayor dan minor dibuka di buka terpisah oleh ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan. - Lihat apakah ada pus atau peradangan pada meatus eksternal uretra 16. Setelah pemeriksaan selesai, lepas handscoen, bantu pasien mengembalikan posisinya yang nyaman. 17. Cuci tangan 18. Dokumentasi hasil pemeriksaan 8 HASIL 1. Evaluasi respon klien 2. Berikan reinforcement positif 3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 4. Mengakhiri kegiatan dengan baik 9 DOKUMENTASI 1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan 2. Catat hasil tindakan respon subjektif dan objektif di dalam catatan 3. Dokumentasikan tindakan dalam bentuk SOAP

D. Pemeriksaan Rectal Touche