PUISI Kompetensi Berbahasa Indonesia Kelas 7 Nia Kurniati Sapari 2008

TANAH KELAHIRAN Karya: Ramadhan KH Seruling di pasir ipis, merdu Antara gundukan di pohon pina, Tembang menggema di dua kaki, Burangrang-Tangkubanprahu Jamrut di pucuk-pucuk Jamrut di air tipis menurun. Membeli tangga di tanah merah Dikenal gadis-gadis dari bukit, Nyanyikan kentang sudah digali, Kenakan kebaya merah ke pewayangan. Jamrut di pucuk-pucuk, Jamrut di hati gadis menurun. Puisi di atas melukiskan suasana lingkungan, manusia, dan suasana tanah kelahiran. Suasana yang digambarkan, ada suara merdu seruling di suatu tempat Pasir Ipis di antara gundukan pohon-pohon pina, disertai lagu yang menggema di antara dua kaki gunung, yaitu gunung Burangrang dan Tangkuban Perahu. Ada pula butir-butir jamrut di pucuk- pucuk pepohonan dan di air yang tipis yang menyelusur turun. Ada juga tangga-tangga tanah yang melingkar dan membelit di tanah merah yang tidak asing lagi bagi gadis- gadis dari bukit itu. Gadis-gadis itu bernyanyi di saat kentang sudah digali. Mereka mengenakan kebaya merah. Mereka berhati jamrut. Kompetensi Berbahasa Indonesia 149 Banyaknya penguasaan kosa kata mempengaruhi keterampilan menulis puisi. Untuk para pemula, menulis puisi adalah suatu hal yang sangat sulit. Namun, ada tips untuk kamu agar kamu bisa lancar menulis puisi. 1. Puisi yang kamu tulis pertama kali mungkin kurang asyik menurut kamu. Biarkan saja dan simpanlah puisi yang pertama kali kamu tulis. 2. Puisi sangatlah tergantung seberapa banyak kata yang kamu ingat. Hal ini sangat dipengaruhi oleh seberapa banyak kamu membaca. 3. Dalam menulis puisi jangan takut kalau-kalau puisi kamu jelek karena itu adalah merupakan suatu proses. 4. Ada 3 kunci untuk menulis puisi yang bagus, yaitu; a. Latihan b. Latihan c. Latihan Jadi, intinya sering-seringlah menulis puisi. Untuk sebagian orang, menulis puisi itu hanya berdasarkan perasaan saja. Jika seseorang sedih, akan timbul pemikiran yang membuat orang itu mencurahkan kesedihannya melalui tulisan-tulisan berbentuk puisi. Biasanya, puisi yang ditulis sangat menyentuh. Sebaliknya, pada saat perasaan senang dan bahagia akan lahir puisi-puisi yang dapat membuat pembacanya terbawa senang dan bahagia. Kompetensi Berbahasa Indonesia 150 Dari uraian di atas, teknik yang baik dalam menulis puisi adalah menuangkan segala hal yang ada dalam pikiran kita dengan hati yang tulus. 2. Uji Kemampuan 1. Amatilah gambar di bawah ini 2. Ungkapkanlah perasaanmu dalam bentuk puisi dengan tema keindahan alam 3. Setelah selesai, tukarkanlah puisi kamu dengan teman 4. Bacalah dengan saksama, apakah pilihan kata yang digunakan sudah tepat? 5. Bagaimanakah dengan rima yang digunakannya? Apakah sudah menarik dan sesuai dengan tema? Kompetensi Berbahasa Indonesia 151 3. Tugas 1. Identifikasikanlah beberapa pengalaman atau peristiwa yang pernah kamu alami 2. Pilihlah satu peristiwa yang kamu anggap paling menarik untuk dijadikan idegagasan dalam menulis puisi 3. Tuliskanlah dahulu 10 kata kunci untuk memudahkan kamu menulis puisi 4. Jangan lupa, gunakanlah pilihan kata yang tepat dan rima yang menarik 5. Tuliskanlah puisi berdasarkan ide peristiwa yang telah kamu pilih

B. MEMBACA INDAH PUISI

Standar Kompetensi Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan buku cerita anak. Kompetensi Dasar Membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinestik yang sesuai dengan isi puisi. Indikator Mampu membaca indah puisi. Kompetensi Berbahasa Indonesia 152 4. Membaca Puisi Membaca puisi dapat memperkaya hati kita. Kadangkala, suasana hati yang sedang gembira dapat terwakili ketika membaca sebuah puisi. Bacakanlah puisi berikut MENTARI Karya: S. Nadrotul Ain Hai mentari pagi Hari ini kau datang tampak cerah sekali Engkau datang tiap hari Untuk sumber energi pribumi Semua orang berlari pagi Untuk menyehatkan diri Tanpa kau, hai mentari Di seluruh bumi ini Akan mati tiada lagi. Puisi di atas adalah puisi karya S. Nadrotul Ain, siswa kelas 2 di MTsN Serang. Biasanya, tema puisi dapat diduga dari judulnya. Puisi ini bercerita tentang mentari. Mentari sering dilambangkan dengan semangat yang mewarnai hati dalam menyambut hari. Puisi yang berjudul “Mentari” menggunakan pilihan kata yang sederhana. Penyair mengemukakan mentari sebagai sumber energi pribumi, yaitu makhluk yang menempati bumi. Jika mentari tidak muncul, isi bumi ini bisa mati. Kompetensi Berbahasa Indonesia 153