penduduk kualitas angkatan kerja berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut.
Tabel 3. Jumlah Tenaga Kerja Masyarakat Desa Merak Belantung berdasarkan Umur
Tenaga Kerja Laki-Laki
Perempuan
Penduduk usia 18 – 56 tahun
1.303 1.240
Penduduk usia 18 – 56 tahun yang bekerja
1.200 310
Penduduk usia 18 – 56 tahun yang belumtidak
bekerja 103
930 Penduduk usia 0
– 6 tahun 243
248 Penduduk masih sekolah 7
– 18 tahun 505
400 Penduduk usia 56 tahun keatas
295 173
Jumlah 3.649
3.301 Profil Desa Merak Belantung, 2014.
Tabel 4. Jumlah Penduduk Kualitas Angkatan Kerja Desa Merak Belantung berdasarkan Tingkat Pendidikan
Angkatan Kerja Laki-Laki
Perempuan
Penduduk usia 18 – 56 tahun yang buta aksara
han huruf -
- Penduduk usia 18
– 56 yang tidak tamat SD 984
914 Penduduk usia 18
– 56 tahun yang tamat SD 750
595 Penduduk usia 18
– 56 tahun yang tamat SLTP 249
400 Penduduk usia 18
– 56 tahun yang tamat SLTA 240
208 Penduduk usia 18
– 56 tahun yang tamat Perguruan Tinggi
19 40
Jumlah 2.242
2.157 Profil Desa Merak Belantung, 2014.
4. Kelembagaan
Kelembagaan yang ada di Desa Merak Belantung merupakan wadah bagi masyarakat dalam menunjang kegiatanaktivitas pada masing-masing sektor dan
sekaligus wadah bagi penyuluh dalam menyampaikan informasi sesuai dengan bidangnya. Adapun kelembagaan masyarakat yang ada di DesaMerak Belantung
adalah sebagai berikut.
Tabel 5. Jenis dan Jumlah Lembaga yang ada di Desa Merak Belantung
No. Potensi Lembaga
Jumlah
1. Lembaga Pemerintahan Desa
1 2.
Lembaga Kemasyarakatan Desa 1
3. PKK
4 4.
Rukun Warga 6
5. Rukun Tetangga
16 6.
Karang Taruna 2
7. Kelompok Tani Nelayan
15 8.
Organisasi Keagamaan 1
9. Kelompok Gotong Royong
6 10.
Yayasan 2
11. Lembaga Politik
5 12.
Lembaga Ekonomi dan Unit Usaha Desa 1
13. Usaha Jasa dan Perdagangan
7 14.
Usaha Jasa Gas, Listrik, BBM dan Air 14
15. Usaha Jasa Keterampilan
1 16.
Usaha Jasa Penginapan 28
17. Lembaga Pendidikan Formal
2 18.
Lembaga Keamanan 2
Profil Desa Merak Belangtung, 2014.
5. Sarana dan Prasarana
Aksesibilitas di Desa Merak Belantung untuk menuju ke kota, kecamatan dan desa lainnya sudah tergolong lancar. Prasarana jalan yang cukup baik dapat
dilalui dengan memggunakan alat transportasi kendaraan roda dua, baik kendaraan milik pribadi maupun jasa ojek dan juga kendaraan roda empat milik
pribadi. Desa Merak Belantung memiliki cukup banyak fasilitas umum yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat lokal dan pendatang wisatawan. Jenis-
jenis fasilitas umum yang terdapat di Desa Merak Belantung dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. Sarana yang ada di Desa Merak Belantung
Sarana Jumlah Unit
a. Pemerintahan Desa
3 b.
Lembaga Kemasyarakatan Desa 1
c. Peribadatan
Masjid 6
d. Olahraga
Lapangan Sepak Bola 1
Lapangan Voli 6
e. Kesehatan
Puskesmas Pembantu 2
Posyandu 7
f. Pendidikan
Sekolah Dasar 3
TK 1
g. Hiburan dan Wisata
3 Profil Desa Merak Belantung, 2014.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan antara lain: 1.
Komoditi hutan mangrove di Desa Merak Belantung yang memiliki nilai ekonomi, yaitu ikan kakap, ikan belanak, ikan belodok kerang tiram, kerang
lokan, kepiting, udang windu, dan buah pidada.
2. Nilai ekonomi komoditi hutan mangrove di Desa Merak Belantung berbeda-
beda, yaitu ikan kakap Rp
65.700.000
tahun, ikan belanak Rp
65.700.000
tahun, udang windu Rp 127.750.000tahun, kerang tiram Rp 109.500.000tahun,
kerang lokan Rp 54.750.000tahun, kepiting Rp 255.500.000tahun, ikan belodok Rp 73.000.000tahun, dan buah pidada Rp 2.190.000tahun
3. Total nilai ekonomi komoditi hutan mangrove Desa Merak Belantung
Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan adalah sebesar Rp 754.090.000
per tahun untuk 8 jenis komoditi yang dihasilkan langsung oleh hutan mangrove.
4. Terdapat 15 jenis pohon mangrove yang terdiri dari 9 famili dan tergolong
dalam 3 kelompok mangrove dan didominasi dikuasai oleh pohon Bakau besar Rhizophora mucronata yang memiliki indeks nilai penting sebesar
133,6 pada hutan mangrove Desa Merak Belantung Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan.
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui nilai ekonomi total
yang dimiliki hutan mangrove Desa Merak Belantung Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan.
2. Perlu adanya pemantauan dan peraturan yang ketat dalam pengelolaan dan
pemanfaatan hutan mangrove secara lestari di hutan mangrove Desa Merak Belantung.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulhaji, R. 2001. Problem of Issues Affecting Biodiversity in Indonesia.
Situation Analysis. Paper. Presented in Workshop on Tanning Net Assessment for Biodiversity Conservation in Indonesia. Bogor. Indonesia.
Adrianto L. 2004. Ekonomi dan Pengelolaan Mangrove dan Terumbu Karang. Pada Program Pasca Sarjana Ekonomi Sumberdaya Kelautan Tropika.
Bogor: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan-IPB. Institut Pertanian Bogor.
Agustina, L., Zen, L. W., Zulfikar, A. 2014. Struktur Komunitas dan Valuasi Ekonomi Ekosistem Padang Lamun di Perairan Kawasan Konservasi Laut
Daerah Desa Berakit Bintan. Skripsi. Riau. Manajemen Sumberdaya Perairan FIKP UMRAH.
Aksornkoae, S. 1993. Ecology and Management of Mangrove. IUCN. Bangkok, Thailand.
Alik, T. S. D., Umar, M. R., dan Priosambodo, D. 2013. Analisis Vegetasi Mangrove di Pesisir Pantai Mara’bombang – Kabupaten Pinrang.
Makasar. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin, Makasar.
Arief, A. 2003. Hutan mangrove fungsi dan manfaatnya. Yogyakarta. Kanisius. Ariftia, R. I., Qurniati, R., dan Herwanti, S. 2014. Nilai Ekonomi Total Hutan
Mangrove Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Lampung. Jurnal Sylva Lestari ISSN 2339-0913 Vol. 2
No. 3, September 2014 Hal. 19 —28.
Arikunto, S. 2011. Manajemen Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta. Azis, N. 2006. Analisa Ekonomi Alternatif Pengelolaan Ekosistem Mangrove
Kecamatan Barru Kabupaten Barru. Tessis Pascasarjana Program Studi Ekonomi Sumberdaya Kelautan Tropika. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Baderan, D.W.K. 2013. Model Valuasi Ekonomi Sebagai Dasar Untuk Rehabilitasi Kerusakan Hutan Mangrove di Wilayah Pesisir Kecamatan