Prosedur Menghidupkan 1. Pemeriksaan sebelum start

87 mengatur SPM adalah dengan mengganti pulley driving sheave pada motor. d. Atur kekencangan stuffing box sehingga jangan terlalu ketat agar ada sedikit kebocoran untuk pelumas. e. Periksa dan dengarkan betul-betul keseluruhan Sucker Rod Pump apakah ada baut-baut yang longgar, bunyi yang tidak wajar, terutama pada bearing-bearing dan gear box. f. Periksa apakah well atau pompa ada memompa atau tidak. g. Periksa keadaan polish rod apakah ada line-up atau tidak.

B. Pemeriksaan rutin sehari-hariTrouble shooting.

a. Periksa rate pemompaan kalau berkurang coba cari apa penyebabnya. b. Dengarkan bunyi prime mover yang seharusnya sama pada waktu up-stroke dengan down-stroke. c. Periksa stuffing box apakah terlalu ketat atau longgar. d. Fondasi longgar, Sucker Rod Pump bergetar dan bunyi-bunyi yang asing pada Sucker Rod Pump itu sendiri. e. Periksa kran casing apakah seharusnya terbuka atau tertutup. f. Apakah semua bearing yang ada pada Sucker Rod Pump ada di-grease atau dilumasi menurut yang seharusnya atau tidak. g. Periksa load motor apakah ada seimbang sewaktu up -stroke dengan down-stroke. 88

1.5. Cara kerja pompa di dalam lobang sumur

 Up-stroke Pada saat plunger bergerak ke atas, traveling valve akan menutup karena mendapat tekanan dari fluida yang di atasnya, sehingga fluida yang terperangkap akan memasuki rangkaian pipa. Pada saat yang sama, tekanan di dalam barrel akan berkurang vacuum, sehingga tekanan formasi akan mendorong standing valve sampai terbuka dan fluida masuk ke dalam barrel.  Down-stroke Pada saat down stroke, standing valve menutup karena tekanan fluida yang di atasnya dan pengaruh berat ball valve sendiri. Sedangkan traveling valve akan membuka terdorong oleh fluida yang ada dalam barrel, kemudian fluida tersebut mengisi pipa. Proses ini akan berlanjut sampai pipa penuh berisi fluida dan bergerak menuju ke permukaan. Sewaktu pompa up-stroke travelling valve menutup dan minyak yang diatasnya terangkat ke atas. Bersamaan dengan itu terjadi ke-vacuum-an dalam pump barrel, sehingga standing valve dengan mudah dibuka oleh tekanan dalam lobang sumur dan fluid masuk ke dalam pump barrel. Disaat down-stroke,standing valve menutup karena mendapat tekanan fluida yang di atasnya. Sedangkan travelling valve membuka karena fluida yang di dalam pump barrel tidak bisa dikompres sehingga fluida dalam pump barrel mengalir ke dalam tubing. Demikianlah kejadian ini terus berjalan sehingga Sucker Rod Pump dapat memproduksikan fluid formasi ke permukaan.