2
Semua data yang diperlukan untuk memperoleh perencanaan yang optimum tersedia. Hal ini hanya mungkin pada zone yang
telah diproduksi, pemasangan dengan mencabut seluruh rangkaian tubing, pelubangan pack off pada kedalaman yang
diinginkan atau dengan injeksi melalui makaroni string
Bila hal ini tersedia maka perencanaan berurutan sebagai berikut :
a Penentuan titik injeksi POI dari data yang tersedia : 1 Tekanan injeksi di permukaan
2 SG gas 3 PI
4 Rate liquid yang diinginkan 5 GLR formasi
6 WOR 7 Tekanan statik dan flowing : Ps dan Pwf.
b Penentuan : 1 jumlah gas yang diinjeksikan
2 Pemilihan ukuran port valve 3 Penentuan spasi valve selama unloading untuk mencapai titik
injeksi.
B. Kondisi tidak ideal
Mengingat biaya work over mahal, maka saat completion pada rangkaian tubing yang diturunkan telah terpasang mandrel-
mandrel sebagai tempat duduk gas lift valve kelak bila pada sumur tersebut harus dilakukan pengangkatan buatan dengan
3
gas lift. tentu saja spasi kedalaman mandrel ini berdasarkan data perkiraan, karena data yang sebenarnya belum tersedia
atau terjadi. Pada kondisi ini kita tidak bisa menentukan titik injeksi yang
optimum, tetapi hanya bisa menyiapkan gas lift valve untuk keperluan unloading dan pengangkatan minyak selanjutnya
sebesar jumlah yang masih dalam batas yang telah ditentukan sebagai asumsi sebelumnya.
Ada 4 empat tahap yang akan dilakukan pada saat merencanakan sumur gas lift :
A. Penentuan titik injeksi B. Penentuan jumlah gas yang diinjeksikan
C. Penentuan spasi valve D. penentuan tekanan setting bukatutup valve
Prosedur perencanaan yang umum untuk semua jenis valve A. Penentuan Titik Injeksi POI
1
Plot kedalaman vs pressure pada kertas grafik yang berskala
sama dengan skala kurva Vertical Flowing Gradient.
2
Plot Pws pada kedalaman sumur
3
Tentukan besar produksi yang diinginkan yang mungkin
4
Dari PI yang diketahui, tentukan Pwf berdasarkan besarnya produksi yang diinginkan, dan plot Pwf pada garis
kedalaman sumur