Pemasakan Pulp Pemasakan pulp dari tandan kosong kelapa sawit dilakukan menggunakan pelarut

22 h. Hidrogen peroksida konsentrasi 24 Larutan hidrogen peroksida dengan konsentrasi 50 diambil sebanyak 240 ml kemudian ditambah dengan asam asetat dengan konsentrasi 99,8 sebanyak 760 ml. 3.4.4 Delignifikasi Pulp Pulp dari tandan kosong kelapa sawit hasil pemasakan secara formacell didelignifikasi dengan H 2 O 2 50 dalam media asam asetat pada konsentrasi 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21 dan 24. Pulp formacell sebanyak 50 gram dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 500 ml dan diberi penambahan H 2 O 2 dalam media asam asetat sesuai konsentrasi perlakuan hingga pulp terendam 400 ml. Proses delignifikasi pulp dilakukan dengan pemanasan pada suhu 85 o C di dalam waterbath dengan lama 3 jam. Setelah itu dilakukan pencucian dengan air mengalir yang bersuhu ruang hingga air hasil pencucian jernih. Pulp basah terdelignifikasi hasil pencucian kemudian dikeringkan pada suhu kamar 3-4 hari. Pulp terdelignifikasi yang telah kering kemudian dianalisis sifat kimia dan organoleptik warna untuk menentukan pulp terbaik dari keseluruhan perlakuan yang diberikan. Diagram alir proses pemutihan pulp dari tandan kosong kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 5. 23 Gambar 5. Diagram alir delignifikasi pulp bahan tandan kosong kelapa sawit Sumber : Yanto, 2011 yang telah dimodifikasi 3.5. Pengamatan Pulp formacell tandan kosong kelapa sawit yang telah terdelignifikasi diuji rendemen, sifat kimia selulosa, hemiselulosa, lignin, dan uji organoleptik warna pulp. Penyaringan Pencucian Pengeringan suhu kamar Delignifikasi dengan asam perasetat 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, dan 24 dengan lama 3 jam T=85 o C hingga 400 ml Pengamatan dan analisis sifat kimia dan warna pulp Pulp formacell dari tandan kosong kelapa sawit Pulp terdelignifikasi filtrat air+filtrat sisa air 24

3.5.1. Rendemen Pulp Pulp hasil delignifikasi ditimbang dalam keadaan basah A gram, kemudian

diambil contoh pulp sebanyak B gram dan dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C sampai diperoleh bobot konstan C gram. Rendemen dihitung dengan rumus : 100 Rendemen kering TKKS formacell pulp bobot A B C Keterangan : A = Bobot total pulp basah B = Bobot contoh pulp basah C = Bobot contoh pulp kering 3.5.2 Analisis Selulosa, Hemiselulosa, dan Lignin Sebanyak 1 gram pulp kering hasil delignifikasi berat konstan dimasukkan dalam Erlemmeyer 250 ml dan ditambah aquades 150 ml. Kemudian dipanaskan selama 2 jam di dalam penangas pada suhu 100°C. Dilakukan penyaringan dan pencucian dengan aquades sampai volume filtrat 300 ml. Kemudian residu dikeringkan pada oven bersuhu 105°C hingga diperoleh berat konstan a. Residu kering a dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 ml ditambah 150 ml H 2 SO 4 1N, kemudian dipanaskan pada penangas air pada suhu 100°C selama 1 jam. Dilakukan penyaringan dan residu dicuci dengan aquades sampai volume filtrat 300 ml. Residu yang diperoleh kemudian dikeringkan hingga beratnya konstan dan ditimbang b. Selanjutnya residu kering b dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan H 2 SO 4 72 sebanyak 10 ml. Direndam 25 selama 4 jam pada suhu kamar kemudian ditambahkan 150 ml H 2 SO 4 1 N untuk pengenceran, dipanaskan pada penangas air pada suhu 100°C selama 2 jam. Dilakukan penyaringan dan dicuci dengan aquades hingga volume filtrat 400 ml. Residu dikeringkan hingga beratnya konstan dan ditimbang c. Residu c tersebut kemudian diabukan selama 6 jam 600°C Chesson, 1978 dalam Datta, 1981. Kadar hemiselulosa, selulosa, dan lignin dapat dihitung dengan menggunakan rumus: 100 sampel berat b a sa hemiselulo Kadar 100 sampel berat c b selulosa Kadar 100 sampel berat abu berat c lignin Kadar

3.5.3 Uji Organoleptik Warna

Uji organoleptik menggunakan metode scoring terhadap warna pulp yang dihasilkan. Uji ini digunakan untuk melihat warna yang diperoleh dari hasi delignifikasi pulp menggunakan hidrogen peroksida H 2 O 2 dalam media asam asetat. Panelis yang digunakan sebanyak 15 orang panelis. Format kuesioner penilaian panelis dibuat sebagai berikut : 26 Gambar 6. Kuisioner uji organoleptik warna pulp terdelignifikasi Nama : Sampel: Pulp Tanggal : Dihadapan anda terdapat 9 buah sampel pulp dengan bahan baku tandan kosong kelapa sawit. Anda diminta untuk mengamati warna sampel. Berikan penilaian anda pada tabel penilaian berikut : Kode Sampel 164 579 865 231 402 753 329 719 864 Keterangan untuk penilaian: 1 = Coklat 2 = Kuning Kecoklatan 3 = Kuning 4 = Putih Kekuningan 5 = Agak putih 6 = Putih

V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Konsentrasi H 2 O 2 dalam media asam asetat berpengaruh sangat nyata terhadap rendemen, selulosa, hemiselulosa, lignin, dan organoleptik warna pulp formacell dari tandan kosong kelapa sawit. 2. Hasil uji lanjut polinomial ortogonal menunjukkan konsentrasi H 2 O 2 dalam media asam asetat menurunkan secara linier nilai rendemen dan hemiselulosa, menaikkan secara linier nilai organoleptik warna, menurunkan secara kuadratik nilai lignin, serta secara kuadratik nilai selulosa naik hingga konsentrasi 15 dan menurun pada konsentrasi setelahnya. 3. Konsentrasi H 2 O 2 dalam media asam asetat terbaik adalah 15 H 2 O 2 50 dalam media asam asetat dengan nilai rendemen 84,852, selulosa 84,494, hemiselulosa 6,319, lignin 5,691 serta nilai rata-rata organoleptik warna 4,017 putih kekuningan.