Hemiselulosa Hemiselulosa merupakan senyawa prekursor pembentuk selulosa. Monomer Lignin Lignin merupakan senyawa turunan alkohol kompleks yang menyebabkan dinding

III. BAHAN DAN METODE 3.1

Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2013.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan baku yang digunakan dalam penelitian adalah Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS di PTPN Persero VII Unit Usaha Bakrie, Lampung Tengah. Bahan kimia yang digunakan antara lain: asam asetat glasial, asam formiat, HCl, H 2 SO 4 , H 2 O 2 , air, dan aquades. Alat yang digunakan adalah pemasak pulp Erlenmeyer 5.000 ml, hotplate, pendingin balik, termometer, timbangan digital 2 digit, timbangan digital 4 digit, desikator, tanur, shaker waterbath, oven, ruang asam, Erlenmeyer 500 ml, Erlenmeyer 250 ml, jam, corong, kertas saring dan alat-alat gelas analisis uji kimia. 18

3.3. Metode Penelitian Penelitian ini diawali dengan pembuatan pulp formacell yang ditambah katalis

HCl dengan bahan baku tandan kosong kelapa sawit untuk kemudian diputihkan menggunakan hidrogen peroksida H 2 O 2 dalam media asam asetat . Proses delignifikasi pulp dari tandan kosong kelapa sawit ini menggunakan H 2 O 2 konsentrasi 50 yang dilarutkan dalam media asam asetat sebesar 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21 dan 24 dengan lama 3 jam. Setiap percobaan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Rancangan perlakuan dalam penelitian ini disusun secara non faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap RAKL. Data diolah dengan analisis ragam untuk mendapat penduga ragam galat serta signifikasi untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antar perlakuan. Kesamaan ragam diuji dengan uji Barlet dan kemenambahan data diuji dengan uji Tukey. Data dianalisis lebih lanjut dengan uji perbandingan dan polinomial ortogonal. 3.4. Pelaksanaan Penelitian 3.4.1. Persiapan Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS Tandan kosong kelapa sawit yang sudah dibersihkan dan dikeringkan, lalu dikecilkan ukuran hingga didapat serat-seratnya. 19

3.4.2. Pemasakan Pulp Pemasakan pulp dari tandan kosong kelapa sawit dilakukan menggunakan pelarut

asam asetat 80 vv dan asam formiat 90 vv. Perbandingan bahan baku dengan larutan pemasak yang digunakan sebesar 1:15 bv. Berat bahan baku yang digunakan dalam setiap kali pemasakan dalam penelitian ini yaitu 200 gram dan larutan pemasak 3000 ml. Sebanyak 200 gram bahan baku dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 5.000 ml. Dimaserasi direndam dengan asam asetat sebanyak 79,5, asam formiat 20 dan katalis HCl 0,5 dari total 3000 ml larutan pemasak selama 1 jam. Setelah dimaserasi dimasak dengan suhu pemasakan 130ºC dengan tekanan yang terjadi pada suhu tersebut selama 2 jam. Setelah itu dilakukan penyaringan dan pencucian dengan air mengalir yang bersuhu ruang hingga air hasil pencucian jernih. Pulp basah hasil pencucian kemudian dikeringkan pada suhu kamar dan didapat pulp kering. Diagram alir pembuatan pulp dari tandan kosong kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 4. 20 Gambar 4. Diagram proses pemasakan pulp dengan bahan baku TKKS Sumber : Fahreza, 2013 3.4.3 Pembuatan Hidrogen Peroksida dalam Media Asam Asetat Pembuatan hidrogen peroksida dalam media asam asetat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Hidrogen peroksida dalam media asam asetat konsentrasi 3 Larutan hidrogen peroksida dengan konsentrasi 50 diambil sebanyak 30 ml kemudian ditambah dengan asam asetat dengan konsentrasi 99,8 sebanyak 970 ml. Maserasi selama 1 jam dengan asam asetat sebanyak 79,5, asam formiat 20, katalis HCl 0,5 1: 15 bv Tandan kosong kelapa sawit TKKS 200 gram Pencucian dan penyaringan Penyaringan Pengeringan suhu kamar Filtrat Filtrat+air Pulp basah Pulp kering Air Pemasakan di digesterpemanas dengan suhu 130ºC dan lama pemasakan 2 jam