E. Sistematika Penulisan
Guna memudahkan pemahaman terhadap skripsi ini secara keseluruhan, maka disajikan sistematika penulisan sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang memuat latar belakang, permasalahan, ruang lingkup, tujuan, kegunaan penelitian, kerangka teoritis dan konseptual serta
sistematika penulisan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka berisi beberapa pengertian serta pemahaman terhadap objek penelitian dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian di dalam skripsi ini.
III. METODE PENELITIAN
Bab ini memuat metode penelitian yang merupakan cara-cara untuk penulis menjabarkan hasil penelitian, meliputi pendekatan masalah, sumber dan jenis
data, penentuan populasi dan sample yang diperlukan, prosedur pengumpulan dan pengelolaan data hasil penelitian, serta metode analisis terhadap data yang telah
diperoleh.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Merupakan penjelasan dan pembahasan tentang permasalahan yang ada, yaitu pembahasan tentang. Analisis putusan Nomor: 389Pid.A2012PN.GS Berupa di
Kembalikan Kepada Orang Tua Tentang Tindak Pidana Pencurian Yang di Lakukan Oleh Anak. Karena bab ini akan dibahas permasalahan-permasalahan
yang ada, yaitu: Bagaimanakah penerapanpelaksanaan tindak pidana anak yang
menimbulkan putusan dikembalikan kepada orang tua dalam putusan No: 389Pid.A2012PN.GS dan Bagaimanakah pertimbangan hukum oleh hakim.
V. PENUTUP
Pada bab ini kesimpulan dan saran. Kesimpulan diambil berdasarkan hasil pembahasan dan saran diberikan berdasarkan hasil penelitian yang merupakan
tindak lanjut dalam pembenahan dan perbaikan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Mengenai Pemidanaan
L.H.C. Hullsman pernah mengemukakan bahwa sistem pemidanaan the sentencing system adalah aturan perundang-undangan yang berhubungan dengan
sanksi dan pemidanaan the statutory rules relating to penal sanction and punishment.
12
Menurut Barda Nawawi Arief, apabila pengertian pemidanaan diartikan secara luas sebagai suatu proses pemberian atau penjatuhan pidana oleh
hakim, maka dapatlah dikatakan bahwa sistem pemidanaan mencakup keseluruhan ketentuan perundang-undangan yang mengatur bagaimana hukum
pidana itu ditegakkan atau dioperasionalkan secara konkret sehingga seseorang dijatuhi sanksi hukum pidana. Ini berarti semua aturan perundang-undangan
mengenai Hukum Pidana Subtantif, Hukum Pidana Formal dan Hukum Pelaksanaan Pidana dapat dilihat sebagai satu kesatuan sistem pemidanaan.
13
Barda Nawawi Arief bertolak dari pengertian di atas menyatakan bahwa apabila aturan-aturan perundang-undangan the statutory rules dibatasi pada hukum
pidana subtantif yang terdapat dalam KUHP, dapatlah dikatakan bahwa keseluruhan ketentuan dalam KUHP, baik berupa aturan umum maupun aturan.
12
Barda Nawawi Arief. Op. Cit., hal. 23.
13
Ibid., hlm. 129.