Produksi Volatile Fatty Acid VFA

21 Gambar 2. Proses metabolisme protein dalam rumen ternak ruminansia McDonald et al., 2002. Amonia merupakan sumber nitrogen utama dan penting untuk sintesis protein mikroba. Menurut Arora 1995 sumbangan NH 3 pada ternak ruminansia sangat penting mengingat bahwa prekusor protein mikroba adalah amonia dan senyawa sumber karbon, makin tinggi kadar NH 3 di dalam rumen maka kemungkinan makin banyak protein mikroba yang terbentuk sebagai sumber protein tubuh. Amonia hasil fermentasi tidak semuanya disintesis menjadi protein mikroba, sebagian akan diserap ke dalam darah. Amonia yang tidak terpakai dalam rumen akan dibawa ke hati diubah menjadi urea, sebagian dikeluarkan melalui urine dan yang lainnya dibawa ke kelenjar saliva. Konsentrasi NH 3 yang mampu dan baik untuk pertumbuhan mikroba rumen adalah 4--12 mM Sutardi, 1979. III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat di kandang Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Pengukuran VFA serta NH 3 dan analisis bahan pakan dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang dengan 9 x 5 m, timbangan sapi, timbangan duduk, tali, skop, ember, cangkul, golokarit, selang air. Alat yang digunakan untuk analisis VFA dan NH 3 cawan conway, tabung tempat rumen, buret untuk titrasi, alat destilasi uap, labu erlenmeyer, gelas ukur, pipet, dan plastik.

2. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini berupa 3 ekor sapi pedaging betina pascasapih dengan bobot sapi A 193 kg, sapi B 180 kg dan sapi C 280 kg. hijauan dan ransum perlakuan R0, R1, dan R2 dengan penggunaan hidrolisat 23 tepung bulu ayam dan mineral makro Ca dan Mg dan mikro Cu, Se, Zn dan Cr organik.

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan 3 ekor sapi pedaging dengan Rancangan Bujur Sangkar Latin RBSL, 3 perlakuan dan 3 ulangan. R0 = Ransum basal, R1 = Ransum basal + 3 hidrolisat bulu ayam, R2 = R1 + Mineral Makro-organik 0,50 Ca organik, 0,04 Mg organik serta Mineral Mikro-organik 40 ppm Zn organik, 10 ppm Cu organik, 0,10 ppm Se organik, dan 0,30 ppm Cr organik.

D. Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis of varian ANOVA apabila dari hasil analisis varian berpengaruh nyata pada satu peubah maka analisis akan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil BNT pada taraf nyata 5 dan atau 1.

E. Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap persiapan penelitian diawali dengan membersihkan kandang, peralatan, dan lingkungan sekitar kandang, dan penimbangan sapi. Kemudian masukkan ke dalam kandang sesuai dengan rancangan percobaan dan tata letak yang telah ditentukan.

Dokumen yang terkait

Karakteristik Material Komposit Keratin Hasil Ekstraksi Limbah Bulu Ayam Dan Matriks Polietilena Kerapatan Rendah

19 105 62

Suplementasi Hidrolisat Tepung Bulu Ayam dan Mineral Esensial dalam Ransum Berbasis Limbah Perkebunan Terhadap Produksi VFA Total dan NH3 Pada Domba Jantan

0 31 49

Fermentabilitas dan Kecernaan In Vitro Bulu Ayam dan Limbah Udang yang Diolah dengan Beberapa Teknologi Pengolahan Bahan Pakan

3 46 58

Pengaruh Suplementasi Hidrolisat Bulu Ayam, Mineral Esensial dalam Ransum Berbasis Limbah Perkebunan terhadap Rasio Konversi Pakan dan Income Over Feed Cost pada Domba (The Effect of Hidrolyzed Poultry Feather and Mineral Essential Supplementation in Pl

0 32 6

Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam Sebagai Sumber Protein Ayam Pedaging Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

4 40 108

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN MINERAL MIKRO ORGANIK TERHADAP KADAR AMONIA (NH3) dan VOLATILE FATTY ACID (VFA) CAIRAN RUMEN PADA SAPI PEDAGING

6 18 34

PENGARUH PEMBERIAN ZEOLIT BERAMONIUM DAN MINERAL ORGANIK TERHADAP KADAR AMONIA (NH3) dan VOLATILE FATTY ACID (VFA) CAIRAN RUMEN PADA SAPI PERANAKAN ONGOLE

1 29 59

PENGARUH SUPLEMENTASI HIDROLISAT BULU AYAM DAN MINERAL ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN KADAR VFA SERTA NH3 PADA CAIRAN RUMEN SAPI

3 15 55

PENGARUH PENAMBAHAN MINERAL SULFUR PADA SERBUK SABUT KELAPA FERMENTASI TERHADAP PRODUKSI NH3, VFA DAN pH CAIRAN RUMEN SECARA IN-VITRO.

0 0 7

PENGARUH SUPLEMENTASI MINERAL SULFUR PADA RANSUM YANG MENGGUNAKAN TONGKOL JAGUNG AMONIASI TERHADAP KARAKTERISTIK CAIRAN RUMEN (pH, NH3, VFA) DAN SINTESIS PROTEIN MIKROBA SECARA IN-VITRO.

1 0 7