11 Hidrolisat bulu ayam juga merupakan sumber asam amino pembatas lainnya pada
ternak ruminansia, hidrolisat bulu ayam juga dapat merupakan sumber asam amino rantai cabang valin, isoleusin, dan leusin dan lisin Muhtarudin, 2002.
Asam amino lisin merupakan asam amino pembatas karena ketersediaannya di bahan pakan kurang, sehingga diperlukan penambahan atau bahan pakan sumber
lisin. Hidrolisat bulu ayam merupakan sumber lisin dan ketersediaannya tinggi Klemesrud et al., 1998; Muhtarudin 2002.
D. Mineral
Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Selain itu, mineral berperan dalam berbagai tahap
metabolisme terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan kegiatan
enzim. Bagi ternak ruminansia mineral merupakan nutrisi yang esensial, selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan ternak juga memasok kebutuhan mikroba
rumen. Untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan yang optimal, mikroba rumen
membutuhkan mineral makro Ca, P, Mg, Cl dan S, mikro Cu, Fe, Mn dan Zn dan langka I, Co dan Se. Mineral mikro dan mineral langka dibutuhkan mikroba
untuk melakukan berbagai aktivitas termasuk sintesis vitamin B12, dan kebutuhannya akan mineral ini sangat sedikit dibandingkan dengan mineral
makro.
12
Table 1. Kebutuhan mineral pada ternak
Mineral Makro Kebutuhan gkg
bobot tubuh Mineral Mikro
Kebutuhan mgkg bobot tubuh
Kalsium Ca Fosfor P
Magnesium Mg Sulfur S
Natrium Na Kalium K
Klor Cl 15,00
10,00 0,40
1,50 1,60
2,00 1,10
Besi Fe Seng Zn
Tembaga Cu Molibdenum Mo
Selenium Se Iodin I
Mangan Mn Kobalt Co
20-80 10-50
1-5 1-4
1-2
0,3-0,6 0,2-0,5
0,02-0,01 Sumber : McDonald et al. 2002
Tubuh hewan memerlukan mineral untuk membentuk jaringan tulang dan urat,
untuk memproduksi dan mengganti mineral dalam tubuh yang hilang, serta untuk memelihara kesehatan Sugeng, 1998. Mineral berfungsi untuk bahan
pembentuk tulang dan gigi yang menyebabkan adanya jaringan yang keras dan kuat, memelihara keseimbangan asam basa dalam tubuh, sebagai aktivator sistem
enzim tertentu, sebagai komponen dari suatu sistem enzim Tillman et al., 1991. Mineral harus disediakan dalam perbandingan yang tepat dan dalam jumlah yang
cukup, karena apabila terlalu banyak mineral akan membahayakan tubuh ternak Anggorodi, 1994.
Proses pencernaan pada ternak ruminansia sangat ditentukan oleh proses
fermentasi di dalam rumen. Pemberian pakan ruminansia harus memenuhi kebutuhan nutrien ternak, menjaga kondisi optimum cairan rumen untuk proses
fermentasi, dan mensuplai nutrien bagi pertumbuhan mikroba rumen. Nutrien yang cukup bagi pertumbuhan mikroba rumen mempengaruhi proses pencernaan
di dalam rumen. Mikroba rumen membutuhkan mineral untuk pertumbuhannya.
13
1. Seng Zn
Pemberian mineral Zn dapat memacu pertumbuhan mikroba rumen Putra, 1999
dan meningkatkan penampilan ternak Hartati, E. 1998. Sementara kebutuhan Zn pada ternak adalah sapi perah 40 ppm, sapi potong pada masa pertumbuhan dan
finishing 20 sampai 30 ppm, domba 35 sampai 50 ppm NRC, 1980. Little 1986 melaporkan bahwa kandungan Zn pada pakan ruminansia berkisar antara
20 hingga 38 mgkg bahan kering. Hal ini menunjukkan bahwa sumber Zn dari pakan belum dapat memenuhi kebutuhan mineral seng ternak maupun mikroba
rumen, dibutuhkan dalam jumlah yang cukup tinggi sekitar 130 sampai 220 ppm Hungate 1966. Zn dalam bentuk organik dapat meningkatkan metabolism zat-
zat makanan hal ini diindikasikan dengan meningkatnya retensi nitrogen Fathul et al., 2002. Bentuk organik Zn meningkatkan penyerapan Zn pascarumen.
Rojas et al., 1995 membandingkan penggunaan Zn-lysin, Zn-metionin, dan ZnSO
4
ternyata didapat Zn-lysin terserap lebih banyak dibandingkan perlakuan lainnya yang digambarkan dengan kandungan Zn yang tinggi pada ginjal, liver,
dan pankreas. Fathul et al., 2002 melaporkan bahwa penggunaan Zn dalam bentuk organik
dapat meningkatkan metabolisme zat-zat makanan hal ini diindikasikan dengan meningkatnya retensi nitrogen. Lebih lanjut dilaporkan oleh Muhtarudin et al.,
2003 bahwa penggunaan Zn organik lysin-Zn-PUFA dan Zn proteinat dapat meningkatkan bioproses dalam rumen, kecernaan zat-zat makanan, metabolisme
protein, dan penampilan ternak.