Mashab sosiologi menyelenggarakan Statistik Kriminal.

20 Adapun teori-teori sebab terjadinya kejahatan, W.A. Bonger, E.H. Sutherland dan Paul Moedikno Moeliono mengemukakan didalam bukunya pengantar “tentang kriminologi” terjemahan W.A. Bonger membagi aliran-aliran tentang sebab-sebab kejahatan, sebagai berikut : a. Mashab sosiologi menyelenggarakan Statistik Kriminal. b. Mashab antropologi-mashab Italia. c. Mashap lingkungan – mashab Prancis d. Mashab bio-sosiologi e. Mashab Agama.

1. Mashab sosiologi menyelenggarakan Statistik Kriminal.

Mashab Sosiologi yang menyelenggarakan Statistik Kriminal ini muncul sekitar tahun 1830M yakni dengan ditandainya pengertian sosiologi. Petumbuhan ini akibat perkembangan ilmu sosial disatu pihak, juga karena diadakannya Statistik Kriminil dilain pihak. Statistikadalah pernyataan-pernyataan kejadian yang digambarkan dengan angka-angka, juga mendorong dengan keras majunya ilmu pengetahuan sosial. 35 Dengan jalan ini, permulaan mempergunakan statistic sudah ada, tapi juga hanya sampai demikian. Pertama dalam statistic ini tidak terdapat dasar-dasar teoritis, karena yang mempergunakannya melakukannya umumnya hanya berdasarkan pengalaman. Kedua bahan-bahan yang dicatat belum dapat dipercaya, karena hanya berdasarkan pemikiran saja, tidak berdasarkan perhitungan Negara pada waktu itu belum mempergunakan statistik. Dalam kedua hal ini akan terjadi perubahan yang hebat. 36 Pengguna Statistik sudah banyak dipakai oleh ahli-ahli sejak abad ke 17 M. Tetapi Ad. Quetelet 1796-1874 seorang bangsa Belgi ilmu pasti dan Sosiologi menciptakan dasar-dasar statistic yang praktis 34 Ibid, hal. 27 35 Ibid, hal 37 36 Prof. Mr. W.A.Bonger, pengantar tentang kriminologi, Op.cit hal. 65 21 dan menjadi organ istoris dari kongres-kongres statistic internasional. Belia adalah ahli statistik criminal yang pertama di Prancis yang pada tahun 1826 telah mulai mengadakan statistic kriminil. Juga A.M.Guerry 1802-1866 bangsa Prancis mempergunakan nama “Statistique”. Didalam salah satu bukunya beliau mengumpulkan bahan-bahan mengenai kelamin dan umur berhubungan dengan kejahatan, begitu juga adanya hubungan atau korelasi antara tempat dengan kejahatan di Prancis diterangkan dalam statistic, misalnya di provinsi yang terkaya terdapat banyak kejahatan terhadap hak milik. Begitu juga dibicarakannya tentang kekayaan yang tidak merata dengan kemiskinan. Kembali kepada Ad. Quetelet beliau mempergunakan statistic kriminil sebagai alat dalam sosiologi kriminil. Dan membuktikanuntuk pertama kalinya bahwa kejahatan adalah suatu hal yang asalnya dari keadaan masyarakat. Adanya unsure dinamis dalam kejahatan oleh Ad. Quetelet tidak di ingkari, bahkan diakui dengan tegas. Memang kita akui bahwa penyelidikan yang berjalan dalam beberapa tahun saja dan dimana tidak ada perubahan besar dilapangan social, maka terlihatlah adanya unsur yang tetap. Tetapi jika kita bandingkan dengan beberapa Negara dalam benerapa tahun, maka ternyata adanya perubahan dalam kejahatan, dengan tidak melupakan bahwa sebagian besar masih dalam keadaan tetap. Antara lain tokohnya adalah L.M. Christone 1791-1848 yang mengatakan bahwa di Inggris 1814-1848 ada hubungannya antara industry dengan pertambahan kemiskinan yang mengakibatkan naiknya kejahatan. A. Von Oettingen 1827-1905 yang beraliran keagamaan menyatakan bahwa dalam waktu- waktu krisis, Pencurian dan lain-lain akan meningkat, terutama dilakukan oleh wanita dan anak-anak, sedangkan kejahatan penyerangan akan bertambah pada keadaan makmur. 37 37 Chainur Arrasyid, Suatu pemikiran tentang Psikologi Kriminal, Op.cit 1999, hal 37-38 22

2. Mashab antropologi-mashab Italia.