Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi Persalinan dengan Seksio Sesaria Tahapan-tahapan Mobilisasi dini pada ibu Pasca Seksio Sesaria

4

2.1.3 Tujuan Mobilisasi

Menurut Fitriyah sari, 2009. Tujuan dari pada mobilisasi adalah sebagai berikut: 1. Mempertahankan fungsi tubuh. 2. Memperlancar peredaran darah. 3. Membantu pernafasan lebih baik. 4. Mempertahankan tonus otot. 5. Memperlancar eliminasi urine. 6. Mengembalikan aktivitas tertentu, sehingga pasien dapat kembali normal dan dapat memenuhi kebutuhan gerak harian. 7. Memberikan kesempatan perawat dan pasien berinteraksi atau berkomunikasi.

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi

Mobilisasi sangat dipengaruhi oleh sistem neuromuskular, meliputi sistem otot, skeletal, sendi, ligament, tendon, kartilago, dan saraf Handiyani, 2009.Potter Perry 2006 dalam Handiyani 2009 menjelaskan bahwa mobilisasi dipengaruhi oleh faktor fisiologis yaitu: frekuensi penyakit atau operasi dalam 12 bulan terakhir, tipe penyakit, status kardiopulmonar, status musculo skeletal, pola tidur, keberadaan nyeri, frekuensi aktifitas dan kelainan hasil laboratorium. Faktor emosional yaitu: faktor emosional yang mempengaruhi mobilisasi adalah suasana hati, depresi, cemas, motivasi, ketergantungan zat kimia, dan gambaran diri. Faktor perkembangan yaitu: usia, jenis kelamin, kehamilan, perubahan masa otot karena perubahan perkembangan, perubahan sistem skeletal. Universitas Sumatera Utara 5

2.1.5 Persalinan dengan Seksio Sesaria

Konsep perawatan pasca seksio sesaria adalah mempercepat penyembuhan luka dan meminimalkan komplikasi dan biaya perawatan. Fokus utama dalam penanganan luka adalah dengan evakuasi semua hematoma dan seroma dan mengobati infeksi yang menjadi penyebabnya. Perhatikan perdarahan yang terlalu banyak inspeksi lapisan dinding abdomen atau perineal. Lakukan pemeriksaan hematokrit sehari setelah pembedahan mayor dan, jika perdarahan berlanjut, diindikasikan untuk pemeriksaan ulang. Luka abdomen harus diinspeksi setiap hari. Umumnya luka jahitan pada kulit dilepaskan 3-5 hari postoperasi dan digantikan dengan Steri-Strips.Idealnya, balutan luka diganti setiap hari dan diganti menggunakan bahan hidrasi yang baik. Pada luka yang nekrosis, digunakan balutan tipis untuk mengeringkan dan mengikat jaringan sekitarnya ke balutan dalam setiap penggantian balutan. Pembersihan yang sering harus dihindari karena hal tersebut menyebabkan jaringan vital terganggu dan memperlambat penyembuhan luka.

2.1.6 Tahapan-tahapan Mobilisasi dini pada ibu Pasca Seksio Sesaria

Mobilisasi dini dilakukan secara bertahap. Tahap- tahap mobilisasi dini pada ibu post operasi secsio caesarea Kasdu,2003 : a. 6 jam pertama Ibu post secsio caesaria istirahat tirah baring, mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis serta menekuk dan menggeser kaki. b. 6-10 jam Ibu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan mencegah trombosis dan trombo emboli. Makan dan minum di bantu, mengangkat tangan, mengangkat kaki, menekuk lutut, mengeser badan. Universitas Sumatera Utara 6 c. Setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk. Dapat mengangkat tangan setinggi mungkin, balik kekiri dan kekanan tanpa bantuan, latihan penafasan serta makan dan minum tanpa dibantu. d. Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan.

2.1.7 Pengkajian Hal-hal Yang Harus dikaji dalam Asuhan Keperawatan terkait