Print (output)
d. Print (output)
Setelah diyakini data-data sudah bersih maka dibuatkan tabel-tabel sesuai dengan bentuk-bentuk program komputer yang telah disiapkan. Dalam bagan dapat digambarkan arus pengolahan data ( lihat lampiran 3). Kelancaran arus pengolahan data sering terganggu dengan adanya laporan yang datangnya diluarjadwal pengiriman data.
Penyajian dan Analisa
Penyajian data menurut sifatnya dapat berupa :
1. Data Deskriptif
2. Data Analitis
Kedua bentuk tersebut dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Data deskriptif masih menggambarkan keadaan apa adanya, belum memberikan gambaran makna dari pada keadaan tsb.
Deskriptif kuantitatif menggambarkan satu keadaan dalam bentuk angka mutlak sedangkan deskriptif kualitatif menggambarkan keadaan dalam bentuk ratio, rate, prosentase. Kedua-duanya belum dapat memberikan gambaran kurang atau lebih maupun baik dan kurang baik.
MODUL KULIAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Data analitis sudah dapat memberikan makna dari pada keadaan sesuatu, jadi sudah bisa memberikan suatu informasi yang dapat dipakai sebagai bahan tindak lanjut oleh decision maker.
Penyajian secara analitis kuantitatif sudah diikuti suatu pernyataan bahwa nilai tersebut mengandung makna kurang, cukup atau lebih. Sedangkan penyajian secara analitis kualitatif sudah ada satu pernyataan yang memberikan gambaran mutu, kecenderungan (baik atau kurang).
Untuk menyajikan data yang bersifat analitis, mutlak perlu adanya suatu nilai parameter dari berbagai indikator penilaian, karena pada dasarnya analisa dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dengan membandingkan antara keadaan yang sebenarnya dengan keadaan yang diharapkan, sehingga dapat dilakukan upaya tindak lanjut. Contoh: BOR suatu rumah sakit 60 . Untuk memberikan pernyataan apakah nilai 60 tersebut baik atau tidak harus ada suatu nilai parameter dari BOR yang seharusnya diharapkan. Disamping itu juga harus dikaitkan dengan indikator-indikator lain yang dipakai untuk menilai tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur RS yaitu LOS, TOI, BTO, karena nilai yang sama dari satu rumah sakit dengan rumah sakit lain belum tentu memberikan gambaran tingkat efisiensi yang sama.
Penyajian data rumah sakit yang telah dilaksanakan saat ini sebagian besar masih bersifat deskriptif, meskipun ada juga yang telah disajikan secara analitis kuantitatif. Hal itu tidak terlepas dari berbagai faktor, diantaranya : - Belum adanya indikator-indikator berikut nilai parameternya yang sudah dibakukan.
Kalaupun ada lebih banyak masih mengacu pada keadaan di luar negeri. - Khusus menyangkut data ketenagaan, standard ketenagaan yang berlaku dewasa ini
(Permenkes 262) dirasakan sudah tidak sesuai dengan perkembangan pelayanan kesehatan masa kini sehingga tidak valid lagi apabila digunakan untuk merencanakan kebutuhan tenaga, sementara standard-standard lain yang ada masih berupa rancangan yang belum dibakukan.
Penyebaran Informasi Rumah Sakit
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik setiap tahunnya menerbitkan buku berbagai
FKM - UNSRAT
data rumah sakit yang meliputi: - Daftar Rumah Sakit di Indonesia - Kegiatan Pelayanan di Rumah Sakit (Seri 1) - Ketenagaan Rumah Sakit (Seri 2) - MorbiditasMortalitas Rumah Sakit (Seri 3)
Dari tahun ketahun, penyajian buku tersebut diupayakan untuk dapat lebih sempurna. Buku berbagai data rumah sakit tersebut didistribusikan kepada rumah sakit pemerintah, Kantor Wilayah Depkes Rl, Dinas Kesehatan Propinsi, Unit-Unit kerja di Departemen Kesehatan khususnya Ditjen Pelayanan Medik serta unit-unit lain baik di lingkungan Depkes maupun diluar Depkes yang memintanya.
Disamping itu Bagian Informasi Ditjen Pelayanan Medik juga memberikan tayanan khusus untuk data-data lain yang belum ada di dalam publikasi berbagai data, sepanjang data tersebut ada didalam laporan rumah sakit. Adapun data-data rumah sakit yang dapat disajikan baik dalam bentuk tabel maupun grafik menurut jenis datanya, yaitu :