Perjanjian Jual Beli Tinjauan Tentang Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian

47 mengakibatkan beralihnya hak milik atas suatu benda dari penjual kepada pembeli. Fase ini baru merupakan kesepakatan dan harus diikuti dengan perjanjian penyerahan perjanjian kebendaan. 29 Perjanjian kebendaan, adalah perjanjian untuk menyerahkan hak milik dalam perjanjian jual beli. Perjanjian ini sebagai pelaksana perjanjian obligatoir. 30 d. Perjanjian konsensuil dan riil Perjanjian konsensuil adalah perjanjian yang berdasar kesepakatan atau persesuaian kehendak antara piha-pihak . Perjanjian riil adalah perjanjian yang terjadi tidak hanya berdasar persesuaian kehendak saja tetapi ada penyerahan nyata, kecuali yang telah diatur dalam Undang-Undang. Perjanjian ini hanya berlaku sesudah terjadi penyerahan barang, misalnya perjanjian penitipan barang dan pinjam pakai. 31

4. Perjanjian Jual Beli

a. Pengertian Jual Beli 29 Mariam Darus Badrulzaman, dkk, Kompilasi Hukum Perikatan , Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2001, hal. 67. 30 Djaja S. Meliala, Op. Cit, hal. 88 31 Mariam Darus Badrulzaman, dkk, Op. Cit , hal. 68. 48 Berdasarkan Pasal 1457 KUH Perdata disebutkan bahwa jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang satu lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan. Pengertian jual beli menurut KUH Perdata adalah suatu perjanjian bertimbal balik dalam mana pihak yang satu penjual berjanji untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang, sedang pihak yang lainnya pembeli untuk membayar harga yang terdiri atas sejumlah uang sebagai imbalan dari perolehan hak milik tersebut. Definisi di atas dapat terbagi menjadi beberapa unsur, yaitu : 1 suatu perjanjian; 2 adanya penyerahan sesuatu kebendaan; 3 pihak lain membayar harga yang telah dijanjikan. 32 Berdasarkan unsur-unsur di atas, pembeli dan penjual bertanggung jawab secara timbal balik obligatoir , penjual berkewajiban menyerahkan barang dan pembeli membayar harga barang yang telah dijanjikan. Jika, salah satu pihak tidak memenuhi kewajiban, maka dapat dimintakan pembatalan 32 Esther Dwi Magfirah, Upaya Hukum Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Jual beli Barang Studi Komparatif Ketentuan CISG dan KUH Perdata http:www.hukumonline.comklinik.asp diakses tanggal 30 Februari 2009. 49 perjanjian oleh salah satu pihak Pasal 1500 jo Pasal 1517 KUH Perdata. 33 Perjanjian jual beli dianngap telah terjadi seketika setelah para pihak mencapai kesepakatan tentang harga dan benda yang menjadi obyek jual beli Pasal 1458 KUH Perdata. Walaupun perjanjian jual beli telah terjadi tidak berarti secara otomatis pembeli menjadi pemilik barang, karena perjanjian itu hanya bersifat obligatoir, dan untuk menjadi pemilik harus diadakan penyerahan lebih dahulu. Penyerahan inilah yang mempunyai akibat perpindahan kebendaan Pasal 1459 KUH Perdata. 34 b. Hak dan Kewajiban Para Pihak Para pihak memiliki hak dan kewajiban dalam perjanjian jual beli. Penjual memiliki hak untuk menerima sejumlah uang atas pembayaran barang yang dijualnya sesuai kesepakatan dan berkewajiban utama yaitu menyerahkan hak milik atas barang dan barang menanggung kenikmatan tenteram atas barang tersebut serta menanggung cacat tersembunyi, sebaliknya Pembeli memiliki hak atas pembayaran harga 33 Guse Prayudi, Seluk Beluk Perjanjian yang Penting Untuk Diketahui, Yogyakarta, Pustaka Pena, 2007, hal. 26. 34 Loc. Cit. 50 barang, hak untuk menyatakan pembatalan berdasarkan Pasal 1518 KUH Perdata dan hak reklame dan berkewajiban membayar harga barang sebagai imbalan haknya untuk menuntut penyerahan hak milik atas barang yang dibelinya. Pembayaran harga dilakukan pada waktu dan tempat yang ditetapkan dalam perjanjian. 35 Harga tersebut harus berupa uang. Meski mengenai hal ini tidak ditetapkan oleh undang-undang namun dalam istilah jual beli sudah termaktub pengertian di satu pihak ada barang dan di lain pihak ada uang.

B. Lelang Pada Umumnya 1. Sejarah Lembaga Lelang