Metode Pendekatan Spesifikasi Penelitian

30 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis. 8 Dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian”, Sumadi Suryabrata mengatakan bahwa ada dua pendekatan untuk memperoleh kebenaran, yaitu pertama pendekatan ilmiah, yang menuntut dilakukannya cara-cara atau langkah-langkah tertentu dengan perurutan tertentu agar dapat dicapai pengetahuan yang benar. Kedua, pendekatan non-ilmiah, yang dilakukan berdasarkan prasangka, akal sehat, intuisi, penemuan kebetulan dan coba-coba, dan pendapat otoritas atau pemikiran kritis. 9 Berdasarkan batasan-batasan tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud metode penelitian adalah prosedur mengenai cara-cara melaksanakan penelitian yaitu meliputi kegiatan- kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis, sampai menyusun laporannya berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah.

1. Metode Pendekatan

8 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian , Jakarta : PT Bumi Aksara, 2002, hal. 1 9 Sumadi Suryabrata , Metodologi Penelitian , Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1998, hal. 3. 31 Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian hukum ini adalah metode pendekatan yuridis empiris, yaitu suatu pendekatan yang meneliti data sekunder terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan mengadakan penelitian data primer di lapangan. 10 Faktor yuridis adalah peraturan-peraturan yang berkaitan dengan lelang pada umumnya dan peraturan khusus yang mengatur lelang kayu jati dan rimba Perum Perhutani. Faktor empiris adalah kenyataan di lapangan tentang fakta-fakta dan implementasi dari Peraturan Lelang yang berkaitan dengan pelaksanaan lelang kayu jati dan rimba. Peranan Perum Perhutani dan KPKNL dalam menciptakan lelang yang fair sangat besar. Perum Perhutani memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan usaha di bidang kehutanan yang menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan memadai guna memenuhi hajat hidup orang banyak dan memupuk keuntungan sebagaimana diatur dalam Pasal 6 PP Nomor 30 Tahun 2003, sedangkan KPKNL berwenang menyelenggarakan lelang kayu Perum Perhutani yang termasuk kategori Lelang Non Eksekusi Wajib Pasal 1 Angka 5 PMK Nomor 40PMK.072006.

2. Spesifikasi Penelitian

10 Ibid, hal. 7. 32 Penulisan ini menggunakan spesifikasi penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh pemaparan deskripsi secara lengkap, rinci, jelas dan sistematis tentang beberapa aspek yang diteliti pada instrumen peraturan lelang. Penelitian ini berdasarkan teori atau konsep yang bersifat umum kemudian diaplikasikan untuk menjelaskan tentang seperangkat data atau menunjukkan komparasi atau hubungan seperangkat data dengan seperangkat data yang lain. 11 Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi suatu deskripsi yang rinci, sistematis dan menyeluruh mengenai fenomena lelang kayu jati dan rimba, sehingga mendapatkan makna dan implikasi dari permasalahan yang ingin dipecahkan.

3. Populasi