Tujuan dan Fungsi Kredit

xxxviii a. Kredit tanpa jaminan unsecured loan. Kredit ini menurut UU No. 10 Tahun 1998 Jo UU No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan mungkin saja bisa direalisasikan, karena UU ini tidak secara ketat menentukan bahwa pemberian kredit harus memiliki jaminan. Hanya disarankan dalam pemberian kredit bank harus mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya dengan yang diperjanjikan . b. Kredit dengan jaminan secured loan. Yaitu kredit yang diberikan pihak kreditur mendapatkan jaminan bahwa debitur dapat melunasi hutangnya. Dalam rangka meminimalisir resiko gagal bayar dari debitur maka debitur selayaknya diwajibkan untuk memberikan jaminan baik jaminan yang sifatnya kebendaan ataupun jaminan perorangan.

4. Tujuan dan Fungsi Kredit

Dalam rangka mencapai tujuan untuk memperoleh hasil kredit yang baik, maka seluk beluk kegiatan bank untuk menjamin rentabilitas serta penjagaan posisi likuiditas perlu dilakukan dengan seksama dan integral komprehensif. Tujuan kredit mencakup jangkauan yang luas, dalam hal ini terdapat 2 dua hal pokok yang saling berkaitan dari kredit adalah : 1. Profibility yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan yang diraih dari pemungutan bunga. xxxix 2. Safety yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar terjamin sehingga tujuan profibility dapat benar-benar tercapai tanpa hambatan-hambatan yang berarti. 13 Dilain pihak debitur dengan diterimanya kredit dari bank dapat menggunakan kredit tersebut untuk keperluan pengembangan usahanya, dilain pihak lainnya bank akan memperoleh keuntungan baik berupa bunga, provisi ataupun biaya-biaya lainnya yang dipungut bank atas kredit yang diberikan kepada debitur. Pada awal pemberian kredit maka tujuan pemberian kredit adalah diarahkan fungsinya untuk merangsang kedua belah pihak melakukan suatu hubungan yang saling menguntungkan “mutualisme” bagi kedua belah pihak untuk mencapai tujuan masing-masing. Pihak yang mendapatkan kredit harus bisa menunjukan prestasi yang lebih tinggi dari kemajuan usahanya itu sendiri, sedangkan pihak yang memberikan kredit, secara material harus mendapat rentabilitas berdasarkan perhitungan yang wajar dari modal yang dijadikan obyek kredit dan secara spiritual mendapatkan kepuasan dengan dapat membantu pihak lain untuk mencapai kemajuan. Suatu kredit mencapai fungsinya apabila, secara sosial ekonomis, baik bagi debitur, kreditur, maupun masyarakat membawa pengaruh yang lebih baik. Bagi pihak debitur dan kreditur selain mereka memperoleh keuntungan diharapkan dengan kredit yang telah dikucurkan juga akan mengalami peningkatan kesejahteraan, sedangkan bagi negara akan memberikan dan atau meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak. 13 Muchdarsyah Sinungan, Dasar-dasar Teknik Manajemen, Jakarta : Bina Aksara, 1983, hlm. 4 xl Kredit dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan pada umumnya mempunyai fungsi : 14 1. Meningkatkan daya guna uangmodal 2. Meningkatkan daya guna dan peredaran barang 3. Meningkatkan peredaran dan lalulintas uang 4. Meningkatkan kegairahan berusaha 5. Salah satu alat stabilitas ekonomi 6. Kredit sebagai jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional.

4. Fungsi Perjanjian Kredit