Majelis Pengawas Daerah Majelis Pengawas Wilayah

xliv sesuatu yang berhubungan dengan ijin cuti Notaris, menetapkan Notaris pengganti, protokol cuti Notaris dan melakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk menyelenggarakan hal-hal seperti tersebut di atas Pasal 70 sampai dengan Pasal 77 UUJN. Dalam pelaksanaan tugas dan kewenangannya, baik Majelis Pengawas Pusat, Majelis Pengawas Wilayah maupun Majelis Pengawas Daerah tersebut memiliki tugas dan kewenangan masing-masing, yang diatur dalam Pasal 70 sampai dengan Pasal 77 UUJN juncto Bagian III Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.39-PW.07.10 Tahun 2004 selanjutnya disebut Kepmen. Tugas Majelis Pengawas Notaris berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.39-PW.07.10 Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Majelis Pengawas Notaris, adalah :

A. Majelis Pengawas Daerah

1. Melaksanakan kewenangan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 dan Pasal 71 UUJN, dan Pasal 13 ayat 2, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16 dan Pasal 17 Permen; 2. Selain itu Majelis Pengawas Daerah juga berwenang : a Menyampaikan kepada Majelis Pengawas Wilayah tanggapan Majelis Pengawas Daerah berkenaan dengan keberatan atas putusan penolakan cuti; xlv b Memberitahukan kepada Majelis Pengawas Wilayah adanya dugaan unsur pidana yang ditemukan oleh Majelis Pengawas Daerah atas laporan yang disampaikan kepada Majelis Pengawas Daerah; c Mencatat izin cuti yang diberikan dalam sertifikat cuti; d Menandatangani dan memberi paraf Buku Daftar Akta dan Buku Khusus yang dipergunakan untuk mengesahkan tanda tangan surat di bawah tangan dan untuk membukukan surat di bawah tangan; e Menerima dan menata usahakan Berita Acara Penyerahan Protokol; f Menyampaikan kepada Majelis Pengawas Wilayah : 1. Laporan berkala setiap 6 enam bulan sekali atau pada bulan Juli dan Januari; 2. Laporan insidentil setiap 15 lima belas hari setelah pemberian izin cuti Notaris.

B. Majelis Pengawas Wilayah

1. Melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, dan Pasal 85 UUJN, dan Pasal 26 Permen; 2. Selain kewenangan sebagaimana dimaksud, Majelis Pengawas Wilayah berwenang : a Mengusulkan kepada Majelis Pengawas Pusat pemberian sanksi pemberhentian dengan hormat; b Memeriksa dan memutus keberatan atas putusan penolakan cuti oleh xlvi Majelis Pengawas Daerah. Yang dimaksud keberatan adalah sebagaimana disebut dalam Pasal 31 ayat 3 dan Pasal 71 huruf f UUJN; c Mencatat izin cuti yang diberikan dalam sertifikat cuti; d Melaporkan kepada instansi yang berwenang adanya dugaan unsur pidana yang diberitahukan oleh Majelis Pengawas Daerah. Atas laporan tersebut, setelah dilakukan pemeriksaan oleh Majelis Pemeriksa Wilayah, hasilnya disampaikan kepada Majelis Pengawas Wilayah; e Menyampaikan laporan kepada Majelis Pengawas Pusat, yaitu :