2.6.3 Diskritisasi Discretization
FLUENT menggunakan suatu teknik berbasis volume kendali untuk mengubah bentuk persamaan umum governing equation ke bentuk persamaan aljabar
algebraic equation agar dapat dipecahkan secara numerik. Teknik kontrol volume ini intinya adalah pengintegralan persamaan diferensial umum untuk
setiap volume kendali, sehingga menghasilkan suatu persamaan diskrit yang menetapkan setiap besaran pada suatu basis volume kendali. Diskritisasi
persamaan umum dapat diilustrasikan dengan menyatakan persamaan kekekalan kondisi-steady untuk transport suatu besaran skalar. Hal ini ditunjukkan dengan
Persamaan 3.1 yang ditulis dalam bentuk integral untuk volume kendali sembarang. Persamaan 3.1 diterapkan untuk tiap volume kendali atau sel dalam
daerah asal komputasi domain. sebagai berikut
[2].
...................................................... 23
Dimana = rapat massa
= vector kecepatan =ui + vj +wk dalam 3D A = vector area permukaan
= koefisien difusi untuk = gradient =
dalam 3D = sumber tiap satuan volume
Persamaan 3.1 diterapkan untuk tiap volume kendali atau sel dalam daerah asal komputasi domain. Diskretisasi persamaan 3.1 pada sel tertentu diberikan pada
persamaan berikut : ...................................... 24
= jumlah sisi = nilai yang dikonversikan melalui sisi f
= fluks massa yang melalui sisi = luas sisi f,
Universitas Sumatera Utara
= jumlah yang tegak lurus terhadap f
V = volume sel diskretisasi persamaan perpindahan scalar dengan teknik volume kendali
diilustrasikan pada Gambar 3.2
Gambar 2.30 Volume Kendali Digunakan Sebagai Ilustrasi Diskretisasi
Persamaan Transport Skalar Sumber : Ambarita,2010
Untuk penggunaan model sel 2D quadrilateral ditunjukkan pada Gambar 2.23 yang merupakan suatu contoh volume kendali
[2].
Gambar 2.31 Volume Kendali Digunakan Sebagai Ilustrasi Diskretisasi Persamaan Transport Skalar pada model sel 2D quadrilateral.
Sumber : Ambarita,2010 FLUENT menyimpan nilai-nilai diskrit skalar pada pusat-pusat sel c
dan c
1
pada
Gambar 2.23 dan Gambar 2.24. Meskipun demikian, nilai-nilai sisi diperlukan
untuk suku konveksi dalam Persamaan 2.22 dan harus diinterpolasi dari nilai-nilai pusat sel. Hal ini diselesaikan dengan menggunakan skema upwind.Upwinding
berarti bahwa nilai sisi diturunkan dari besaran-besaran hulu atau “upwind”, relatif
Universitas Sumatera Utara
terhadap arah kecepatan tegak lurus , dalam Persamaan. Terdapat beberapa metode dalam menyelesaikan persamaan-persamaan pembentuk aliran. Berikut ini
beberapa metode yang digunakan dalam FLUENT
[2].
2.6.3.1 First-Order Upwind Ketika menginginkan keakuratan accuracy orde-pertama, besaran-besaran sisi
sel ditentukan dengan cara mengasumsikan bahwa nilai-nilai pusat-sel pada beberapa variabel medan menggambarkan nilai rata-rata-sel dan berlaku untuk
seluruh sel; besaran-besaran sisi identik dengan besaran-besaran sel. Oleh karena itu, ketika first-order upwind dipilih, nilai sisi diatur sama dengan nilai-pusat pada
sel upstream
[2].
2.6.3.2 Second-Order Upwind Scheme Ketika menginginkan keakuratan accuracy orde-kedua, besaran-besaran pada
sisi sel ditentukan dengan menggunakan suatu pendekatan rekontruksi linear multidimensi. Dalam pendekatan ini, keakuratan orde yang lebih tinggi diperoleh
pada sisi-sisi sel melalui ekspansi deret Taylor berdasarkan solusi pusat sel di sekitar sentroid sel. Oleh karena itu, saat second-order upwinding dipilih, nilai sisi
dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : ......................................... 25
.......................................................................................... 26
Dimana dan merupakan nilai pusat-sel dan gradiennya dalam sel upstream
dan adalah vektor perpindahan dari sentroid sel upstream ke sentroid sisi.
Formulasi ini membutuhkan penentuan gradient di setiap sel. Gradien ini
dihitung dengan menggunakan teorima divergensi,dan dalam bentuk diskret ditulis sebagai:
.................................................................................... 27
Oleh karena itu nilai face dihitung dengan merata-ratakan dari dua sel yang
berdekatan dengan sisi face [2].
Universitas Sumatera Utara
2.6.4 Bentuk Linearisasi Persamaan Diskrit