Menghitung HPS Barang yang Sudah Tersedia di Pasar
5.4.1. Menghitung HPS Barang yang Sudah Tersedia di Pasar
Untuk menghitung HPS barang yang sudah tersedia di pasar, tersedia dua pilihan pendekatan: Rumus dan Teknik Perkiraan Biaya. Pendekatan pertama merupakan pendekatan yang dianjurkan karena lebih mendekati harga sebenarnya yang terjadi di pasar bila sampel harga diperoleh paling lambat 28 hari sebelum pemasukan penawaran. Pendekatan kedua boleh dipilih bila data yang tersedia untuk melakukan p en d ek at an rumus tidak cukup tersedia
Pendekatan Rumus
Harga jual yang tertuang pada rumus di bawah ini merupakan harga yang tersedia di pasar pada level penyedia dan tingkat persaingan pasar yang dapat diterima oleh PPK, pada saat survey harga paling lambat 28 hari sebelum pemasukan harga penawaran.
Harga jual tersebut juga sudah merupakan harga yang telah dikurangi potongan harga ( discount) jika membeli banyak atau membeli pada suatu sesi/ musim promosi tertentu. Dalam hal sampel harga yang diperoleh dari berbagai sumber dengan spesifikasi yang sama ternyata berbeda maka harga rata rata yang akan digunakan dalam perhitungan HPS.
RUMUS
Harga Jual
Quantity/Jumlah B ---------------------- Sub Total - I C = A x B
Transportasi D (bila ada) Asuransi E (bila ada)
---------------------------------------------------------------------
Sub Total - II F = C+D+E Total (termasuk PPN) G = F+ (10% x F)
Tabel 5.2. Tabel rumus
LK PP L LKPP LKPP K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
BAB BAB BAB BAB BAB
Modul Spesifikasi & HPS
Teknik Perkiraan Biaya
Teknik perkiraan biaya berikut ini selain dapat digunakan untuk menghitung barang yang sudah tersedia di pasar (distributor, agen, dan pengecer) juga dapat digunakan untuk menghitung HPS jasa konstruksi, jasa lainnya dan jasa konsultansi yang bersifat standar. Misalnya, metode parametrik dapat dipakai untuk menghitung HPS jasa transportasi dari penggunaan taksi (jasa lainnya).
a. Metode Analogy
Perkiraan biaya dengan cara membandingkan dengan pengadaan barang/ jasa sejenis. Asumsi yang digunakan adalah pengadaan bar ang/ j asa yang sam a persis akan membutuhkan biaya yang sama pula.
Metoda analogi umum digunakan pada tahap awal (misalnya saat penyusunan Rencana Umum Pengadaan Barang/ Jasa oleh KPA/ PA) dalam hal tidak tersedia informasi biaya yang memadai sehingga kesulitan untuk melakukan analisis biaya yang agak rinci.
Jika metode analogi digunakan untuk perhitungan HPS, harap konsultasikan hasil perhitungan dengan pakar terkait untuk mendapatkan saran jika terdapat perbedaan yang cukup banyak.
Pendekatan ini cocok untuk : Pengadaan barang/ jasa yang baru pertama kali dilakukan. Pengadaan sistem atau teknologi baru yang sulit dimengerti. Waktu yang tersedia untuk melakukan perkiraan biaya sangat mendesak,
dan akan dilakukan kajian biaya lagi. Kelebihan pendekatan ini :
Tidak mahal. Mudah dirubah. Berbasis pengalaman nyata (actual experience).
Kelemahan pendekatan ini : Sangat subyektif. Penuh ketidakpastian. Pengadaan barang/ jasa yang betul betul mirip sulit ditemukan Pengetahuan akan detail teknis barang/ jasa yang akan dianalogikan sangat
diperlukan.
L LKPP LKPP K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah PP LK
BAB BAB BAB BAB BAB
Modul Spesifikasi & HPS
Langkah langkah :
Tetapkan aturan dasar perkiraan biaya ( ground rules). Tetapkan jenis barang/ jasa yang mau diadakan. Perkirakan komponen biaya untuk dianalogikan. Temukan barang/ jasa sejenis dan komponen yang setara Hitung/ perkirakan biaya berdasarkan perbedaan komponen biaya.
Contoh :
Pengadaan sistem pembayaran gaji untuk 5.000 orang dan 100 line rincian. Lembaga lain sudah pernah melakukan untuk 100 line bagi 2000 orang seharga Rp. 20 Milyar. Ahli I T di kantor mengatakan bahwa sistem yang akan dibangun 25% lebih rumit dibanding sistem di lembaga tersebut.
Jaw aban :
Perkiraan biaya untuk sistem baru (dari sisi kerumitan) :
(125% x Rp. 20 Milyar) = Rp. 25 Milyar Perkiraan biaya sistem baru (dari sisi jumlah pengguna 5000 orang) :
(5000/ 2000) x Rp. 25 Milyar = Rp. 62,5 Milyar
b. Metode Parametrik
Pendekatan yang dipakai dalam metode ini adalah mencoba hubungan matematis antar dua variabel (independent variable dengan dependent vari- able), yang intinya mengaitkan biaya dengan karakteristik tertentu dari objek (volume, luas, berat, tenaga/ watt, panjang, dan lain-lain), misalnya:
Jumlah jam lokakarya dengan biaya total lokakarya. Meter persegi luas lantai rumah dengan biaya pembangunan rumah. Kapasitas pembangkitan dengan biaya pembangunan unit pembangkit.
Biasanya berbentuk kurva atau rumusan matematis:
y = ax atau y = ax + b
Contoh
Dinas Pendidikan akan membangun gedung laboratotium SLTA seluas 20 m2. Harga satuan Bangunan Gedung Negara yang dikeluarkan Pemda Kabupaten
A per meter2 adalah Rp. 4 Juta. Berapa perkiraan harga untuk pembangunan gedung laboratorium tersebut ?
LK PP L LKPP LKPP K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
BAB BAB BAB BAB BAB
Modul Spesifikasi & HPS
Jaw aban :
Sesuai dengan Petunjuk Teknis Pembangunan Gedung Negara, harga satuan tertinggi rata-rata per m2 untuk bangunan laboratorium SLTA adalah 1,15 dari standar harga bangunan.
Hal ini berarti bahwa harga satuan bangunan laboratorium adalah :
= ax = 1,15 x Rp. 4 Juta = Rp. 4,6 Juta
Biaya yang diperlukan untuk pembangunan laboratorium seluas 20 m2 adalah 20 x Rp. 4,6 Juta menjadi Rp. 92 Juta.
Bila terdapat biaya tetap Rp. 20 Juta (harga tanah lab misalnya) maka biaya pembangunan laboratorium berikut tanahnya menjadi :
y = ax + b = Rp. 112 Juta
c. Metode I ndeks Harga
Pendekatan ini mendasarkan pada pendapat bahwa data harga barang/ jasa di masa lalu dan masa kini secara konsisten dapat di indeks.
Korelasi harga barang/ jasa di masa lalu terhadap tingkat harga saat ini dapat ditemui dalam penerbitan berkala sebagai indeks harga.
I ndeks harga adalah angka perbandingan antara harga pada suatu waktu (tahun tertentu) terhadap harga pada waktu (tahun) yang digunakan sebagai dasar.
Terdapat banyak jenis indeks harga, seperti untuk harga-harga peralatan industri, upah tenaga kerja, bahan bangunan, dan komoditi yang lain.
I ndeks harga merupakan angka perbandingan antara harga pada suatu waktu (bulan/ tahun) tertentu terhadap harga pada waktu (bulan/ tahun) yang digunakan sebagai dasar:
L LKPP LKPP K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah PP LK
BAB BAB BAB BAB BAB
Modul Spesifikasi & HPS
Rumus :
I ndeks harga saat A
Harga saat A =
Harga saat B x ———————————
I ndeks harga saat B
Contoh :
Harga pembelian sebuah kompresor multi guna adalah USD 1500 pada tahun 2006. Perkirakan harga barang tersebut pada tahun 2011, jika diketahui indeks harga peralatan tersebut pada tahun 2006 adalah 790 dan indeks harga peralatan sejenis pada tahun 2011 adalah 904.
Jaw aban :
Harga kompresor multi guna pada tahun 2011 adalah :
1500 x (904/ 790)
USD 1716
Contoh lain : KONSULTANSI PENELITIAN KEBUTUHAN PELATIHAN - HPS
dalam ribuan rupiah
Harga Satuan Jumlah No
Harga Satuan Perubahan Indeks
Volume
Uraian (Rp)
(Rp)
Tahun 1998
2004/1998 Tahun 2004 (Rp)
I BIAYA LANGSUNG PERSONIL
TENAGA AHLI
Ahli Pendidikan
Ahli Pengadaan
TENAGA PENDUKUNG
Operator Komputer
II BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL Laporan Pendahuluan
Laporan Sementara
Laporan Akhir
10 15,000.00 150,000.00 Total 345,000.00
Tabel 5.3. Tabel Konsultansi penelitian kebutuhan pelatihan - HPS
LK PP L LKPP LKPP K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
BAB BAB BAB BAB BAB
Modul Spesifikasi & HPS
d. Metode Faktor
Pendekatan ini berdasarkan asumsi bahwa terdapat angka korelasi (faktor) antara harga utama (total) dengan komponen-komponen yang terkait. Di sini, biaya komponen tersebut dihitung dengan cara memakai faktor perkalian terhadap harga utama (total).
Komponen Gedung
Gedung Negara
Pondasi 5% - 10% Strukur 25% - 355 Lantai 5% - 10% Dinding 7% - 10% Plafond 6% - 8% Atap 8% - 10% Utilitas 5% - 8% Finishing 10% - 15%
Tabel 5 . 4. Tabel komponen gedung
Bila dengan metode Parametrik diketahui bahwa harga total biaya pembangunan gedung adalah Rp. 92.000.000,- maka komponen biaya nya adalah :
Komponen Biaya Standar
No. Komponen Estimate Harga ( Rp )
1 Pondasi
2 Struktur
7,360,000.00 Lantai 8%
4 Dinding
5 Plafond
6 Atap
7 Utilitas
8 Finishing
13,800,000.00 Total 92,000,000.00
Tabel 5.5. Tabel Komponen biaya standar
L LKPP LKPP K PP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah PP LK
BAB BAB BAB BAB BAB
Modul Spesifikasi & HPS