Pengaruh Pemberian Triacontanol terhadap Produksi dan Viabilitas Benih Ketimun (Cucumis sativus L.)

But. Agron. 28 (3) 85 - 90 (2000)

Pengaruh Pemberian Triacontanol terhadap Produksi

daDViabilitas Benih Ketimun (CucumissativusL.)
Effects of Triacontanol Application of Seed Production
and Viability of Cucumber (Cucumis sativus L.)
Agatha Widhi B.I), Memen Surahman2)daD Bambang S. Purwoko2)
ABSTRACT
The objective of this experimentwas to determinethe effect of triacontanol on cucumberproduction and
viability. A comletely randomizeddesign was used;consistingtwo factors i.e.concentrationand time of application.
Concentrationconsistsof 5 levels: 0, 0.01, 0.1, 1.0, and 10.0 mgll while time of application consistsof 3 leveles:2
weeksafter planting (WAP), 4 WAP, and 2 & 4 WAP. Concentration,time of application and interaction of the two
factors were not significant on vegetativeand reproductivevariables but were significant on seedweight index, and
seedvariability. ConcentrationofO.Olmgll and application of 4 WAPgavethe besteffecton seedviabilityo(poll)
Key words.. Triacontanol,Seed.Cucumber

PENDAHULUAN
Tanarnanketirnun (Cucumissativus L.) termasuk
jenis tanarnansayuranyang populer clancepatdipanen
hasilnya. Pernakaianbenih unggul bermutu sebagai

paket teknologi pada tanarnan ketirnun clan tanarnan
hortikultura lainnya rnasih rnenghadapi banyak
perrnasalahan.Menurut Barlian, Surahrnanclan Hadi
(1991) produksi benih semakin rneningkat dengan
rneningkatnya persentasebuah yang dipanen untuk
dijadikan benih. Penelitian sebelurnnyarnenunjukkan
bahwa berapapun buah dipanen clan kernudian
dibenihkan rnernpunyai daya kecarnbahyang relatif
sarna.
Salahsatu usahapeningkatanproduksi yang dapat
ditempuhantaralain denganmenggunakanzat pengatur
tumbuh (ZPT). PenggunaanZPT akan mempengaruhi
fungsi tumbuhan di antaranya pembungaan dan
pembentukan buah (Nickell, 1982). Triakontanol
merupakanturunan dari alkohol alipatik rantai panjang
denganrumus bangunnyaCH3 (CHJ28 CH2OH. Satler
dan Thimann (1980) mengemukakanbahwa alkohol
alipatik meningkatkan laju fotosintesis karena dapat
meningkatkan turbiditas sel stomata sehingga fiksasi
CO2 meningkat. Triakontanol dibutuhkan pada

konsentrasi yang sangat rendah (2.3 x 10-8 M)
(Hoagland, 1980). Triakontanol dapat meningkatkan
pertumbuhan vegetatif bermacam-macam tanaman
setahun (diantaranya ketimun, jagung manis, wortel,
tomat dan lobak) dan dapat meningkatkanhasil panen
I)
2)

ketimun,jagung manis dan wortel (Ries, Richmandan
Wert, ]978). Menurut Ries dan Houtz (1983) untuk
tanaman biji-bijian dan buah-buahan penyemprotan
terbaik adillah waktu pembentukan bunga. Waktu
terbaik untuk sayuran ialah pada rase pertumbuhan
vegetatiftercepat.
Penelitian bertujuan untuk mengetahuipengaruh
pemberiantriakontano]terhadapproduksi dan viabilitas
benih ketimun (Cucumissativus L.). Dalam percobaan
ini digunakanDharmasri5 EC yang berisi trakontanol5
g/l. Hipotesis penelitian yang diajukan adalah : I)
pemberiantriakontanol akan mempengaruhiproduksi

buah dart benih yang diperoleh, 2) pemberian
triakontnol akan memp~ngaruhiviabilitas benih yang
dihasilkan,.3) pemberiantriakontanol pada waktu dan
konsentrasitertentuakanmemberikanefek terbaik.
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilakukan di rumah kaca IPB Bogor.
Ketinggiantempat::t 250 m di ataspermu-kaanlaut dan
tanah yang digunakanjenis latosol. Pengolahandan
pengujian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan
Teknologi Benih Leuwikopo Darmaga,Bogor. Waktu
penelitian di mulai pada bulan September sampai
Desember1995.
Bahandan alat yang digunakanpadapercobaanini
meliputi : ZPT triakontanol, benih ketimun varietas
Venus, pupuk anorganik(Urea, TSP, KCI) dan pupuk

Mahasiswa Program Studi Teknologi Benih, Faperta IPB
Star PcllgajarJurusanBudidayaPertanian,IPB

85


Bul. Agron. 28 (3) 85 - 90 (2000)

organik (pupuk kandang dari kotoran sari), tanah jenis
latosol, kompos, pestisida (Furadan 3G, Curacron 500C,
Benlate 2 g/l daD Basamid G Dazomed 98%. Untuk
pengujian benih digunakan alat seperti : cawan petri,
kertas merang, plastik, alat pengecambah benih (IPB
73-2A/B), dan inkubator.
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 2 faktor. Faktor
pertama adalah tingkat konsentrasi triakontanol yang
terdiri dari 5 taraf yaitu : Ao = 0 mgil, AI = 0.01 mgil,
A2 = 0.1 mg/l, A3 = 1 mg/l daD A4 = 10 mgil. Faktor
kedua adalah waktu pemberian triakontanol yang terdiri
atas 3 taraf yaitu B] = 2MST, B2 = 4 MST dan B3 = 2
MST daD 4 MST. Perlakuan terdiri atas empat ulangan,
sehingga terdapat 60 satuan percobaan. Masing-masing
satuan percobaan terdiri atas 2 tanaman.
Pengamatan dilakukan terhadap 4 parameter yaitu

pertumbuhan vegetatif, pertumbuhan reproduktif,
komponen hasil daD viabilitas benih. Pertumbuhan
vegetatif meliputi pengamatan tinggi tanaman daD
jumlah
daun. Pertumbuhan reproduktif
meliputi
pangamatan jumlah bunga jantan dan betina, nisbah
kelamin daD persentasebunga menjadi buah. Komponen

0
0.01
0.1
1
10
Keteragan

5.la
5.0a
4.5a
4.9a

4.9a

hasil meliputi pengamatantotal buah per tanaman
jumlah buah tua per tanaman, bobot buah, diameter
buah, panjangbuah,jumlah benih per buah, bobot 100
butir clan kadar air benih. Viabilitas benih meliputi
pengamatandaya berkecambah(DB), keserempakan
tumbuh (KST)' kecepatantumbuh (KCT) clan bobot
kering kecambahnormal (BKN)'
HASIL DAN PEMBAHASAN
PertumbuhanVegetatif
Pengamatan terhadap pertumbuhan vegetatif
menunjukkan bahwa perlakuan triakontanol dengan
konsentrasi[0 mg/l menghambattinggi tanamanpada3
MST daDjumlah daun pada5 MST (Tabel I). Interaksi
konsentrasidaD waktu aplikasi triakontanol terhadap
peubah jumlah daun nyata ditunjukkan oleh jumlah
daun saat 5 MST (Tabel 2). Perlakuankonsentrasi
triakontanol 0.01 mgil, 0.1 mg/l, 10 mg/l daD waktu
aplikasi 4 MST nyata memberikanjumlah daun yang

lebih:rendahdibandingkontrol.

32.
31.
23.
31.
26.

135.7a
126.7a
126.9a
132.6a
125.8a

Nilai yang diikuti denganhurufyang sarnapadakolorn yang sarnatidak berbedanyatapadauji Duncan
taraf 5 0/0.

Tabel2. InteraksikonsentasidaDwaktu aplikasitriakontanolterhadappeubahjumlahdaun

86


38.Sa
38.6a
36.Oa
40.Sa
36.1a

5MST

AgathaWidhi B., MemenSurahmandaDBambangS. Purwoko

Bul. Agron. 28 (3) 85 - 90 (2000)

Pertul11buhanReproduktif

Perlakuan konsentrasi triakontanol tidak berpengaruh terhadap semua peubah pertumbuhan
reproduktif (Tabel 3), kecuali padarasio kelamin bunga
jantan/bungabetina (nisbah kelamin bunga). Pengaruh
perlakuantriakontanol terhadapnisbah kelamin bunga
tidak konsisten.Padakonsentrasi0.01 mg/l dan 10 mg/l

memperlihatkannilai yang lebih kecil (jumlah bunga
betinalebih banyakmuncul).
KomponenHasi/
Pengamatanterhadap komponen hasil memperlihatkan bahwa perlakuantriakontanol dengankonsentrasi rendah0.0I mg/l dan 0.1 mg/l menyebabkanbobot
100 butir yang lebih tinggi hila diabandingkandegan
kontrol dan perlakuan lainnya (Tabel 4). Sedangkan
untuk peubah lainnya konsentrasi triakontanol tidak

Konsentrasi
Triakontanol
(mg/l)

JumlahBunga
Jantan
(JBJ)

0

136 .2


0.01

(2. 1)
125 .9 a

0.1

(2. 1)
126 .6 a

a

(2. 1)
144 .5 a

10

(2. 1)
125. 3a
(2. 1)


Keterangan: -

berpengaruhnyata,walaupunpactakonsentrasi0.1 mg/l
nilainya paling tinggi.
Hasil pengamatanpactaTabel 4 menunjukkan
bahwa semakin besar garis miring buah, semakain
banyakjumlahbenihyang dihasilkan.Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa pemberian triakontanol tidak
meningkatkan produksi buah dan biji, tetapi berpengaruhpactapengisianbiji. Bila dilihat dari hasil buah
tua yang terbentu hanya sedikit dibandingkandengan
pembentukanbungabetina yang cukup banyak.Hal ini
disebabkanoleh banyaknya bunga betina dan jantan
yang rontok. Suhu rumah kaca yang terlalu tinggi
(34°C) diduga juga berpengaruh dalam kerontokan
bunga.
Perlakuan waktu aplikasi triakontanol saat
tanamanberumur MST menunjukkanbobot 100 butir
yang lebih tinggi dibandingkanwaktu aplikasi 4 MST
dan 2 & 4 MST jauh lebih tinggi hila dibandingkan
dengan2 MST.

Peubah
JumlahBungaNisbah
Kelamin
Betina
Bunga
(JBB)
(JBJ/JBB)
11.6a
(1.1)
11.9a
(1.1)
14.1a
(1.1)
11.8a
(1.1)
14.3a
(1.1)

12.0ab
(1.1)
10.68
(1.1)
12.1ab
(1.1)
17.0a
(1.2)
9.1 b
(1.0)

Persentase
Bunga
menjadiBuah
(PBB)
14.0a
(3.5)
14.1a
(3.5)
14.0a
(3.5)
18.5a
(4.2)
13.01a
(4.3)

Nilai yang diikuti denganhuruf yang sarnapada kolorn yang sarnatidak berbedanyata pada uji
Duncantaraf 5 %
Angka dalarn kurung rnerupakanhasil transformasilog (y) (JBJ), log (y+ I) (JBB&NKB) dan ,(y
(PBB)

Pengaruh Pemberian Triacontanol terhadap.

87

But. Agron. 28 (3) 85 - 90 (2000)

~

Konsentrasi
Triakontanol
(mgil)
0

0.01
0.1

10
Keterangan

88

Total

Buah

Peubah

I.6a

lumlah
BuahTua
/Tanaman
l.3a

(0.4)
I.6a

(0.2)
0.9a

/Tanaman

Bobot
Buah

Panjang
Buah
(cm)

Jumlah
Benih
/Buah

170.5a

I4.Ia

44.Ia

(0.9)
222.1a

(0.5)
I4.5a

(0.7)
40.7a

Bobot 100
Butir
(gr)
2.4b

2.7a
(0.2)
(0.9)
(0.5)
(0.6)
1.3a
312.7a
I8.8a
79.4a
2.7a
(0.4)
(0.2)
(1.2)
(0.7)
(0.9)
I.Sa
1.0a
276.0a
17.3a
50.2a
2.5b
(0.4)
(0.2)
(1.1)
(0.6)
(0.7)
2.0a
1.la
178.0a
I3.6a
38.la
2.4b
(0.2)
(0.4)
(1.0)
(0.5)
(0.4)
- Nilai yang diikuti denganhurnf yang sarnapactakolom yang sarnatidak berbedanyata pactauji
Duncantarat 5 %.
- Angka dalam kurung merupakanbasil transformasilog (y+ I) (total buah/tanaman)dan log ../'y +
1.5(jumlah buahtua, bobot buah,diameterbuah,panjangbuahdanjumlah benih/buah).
(0.4)
I.5a

Agatha Widhi B., Memen Surahman dan Bambang S. Purwoko

Bul. Agron. 28 (3) 8S - 90 (2000)

Tabel 7. Pengaruhwaktu aplikasi triakontanol terhadaptolok ukur daya berkecambah(DB), keserempakantumbuh
(KST),kecepatantumbuh(KCT)dan bobotkering kecambahnormal(BKN).
Waktu Aplikasi
Triakontanol
(mg/l)

DB (%)

-2 MST
. .~-

KST(%)

~. n

Kcr (%/etmal)

.. .-

54.8a
60.3a
57.1a

4 MST
2 & 4 MST

41.1a
42.4a
42.4a

8.4b
9.6a
9.5a

BKN(gr)
O.O50a
O.O48a
O.O45a

Nilai yang diikuti denganhuruf yang sarnapadakolorn yang sarnatidak berbedanyata padauji Duncan
taraf 5 0/0.

Keterangan

Tabel 8.

Tolok Ukur

-

Interaksikonsentrasidanwaktu aplikasitriakontanoIterhadaptoIok ukur keserempakan
tumbuh(KST)'

Nilai yang diikuti denganhuruf yang sarnapadakolorn yang sarnatidak berbedanyatapadauji Duncan
taraf 5 %

Keteragan

Tabel9.

Interaksikonsentrasidan waktu aplikasitriakontanolterhadaptolok ukur keserempakan
tumbuh(KST)'

Konsentrasi
Triakontanol
(mg/l)

-

2MST

0
0.01
0.1
10
Keteragan

WaktuAplikasi
4MST
de
a
c
c
e

2 dan4 MST

Nilai yang diikuti denganhuruf yang sarnapada kolorn yang sarnatidak berbedanyata pada uji
Duncantaraf 5 %

jI'iabi/itas Benih

Padatolok ukur daya berkecambah,keserampakan
tumbuh,kecepatan
tumbuh dan bobot kering kecambah
normal,perlakuantriakontanoldengankonsentrasi0.01
mg/l dan 0.1 mg/l memberikannilai pengamatanyang
lebih tinggi dibandingkandenganperlakuankonsentrasi
triakontanollainnyadan kontrol (Tabel 6). Peningkatan
nilai peubahviabilitas mungkin berkaitandenganbobot
seratusbutir benih. Benih yang berat dan berukuran
besar mengandungcadanganmakanan lebih banyak,
mungkin juga memilikil embrio yang lebih besar
diabandingkandengan benih yaqg berukuran kecil.
Cadanganmakanandalam benih diperlukan sebagai
sumberdan energi bagi embrio pada saastperkecambahan. Sutopo(1988) menyatakanbahwabobot benih

Pengaruh Pemberian Triacontanol terhadap.

berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan dan
produksi, karena bobot benih menentukan besamya
kecambah pactasaat permulaan dan bobot tanaman pacta
saat panen. Berkaitan dengan tolok ukur bobot kering
kecambah normal, Capeland (1973) menyatakan bahwa
bobot kering kecambah normal dapt menjadi indikasi
tingkat vigor benih. Benih dengan vigor yang tinggi
dapat membentuk dan mentranslokasikan bahan baku ke
poros embrio dengan cepat sehingga meningkatkan
akumulasi bahan kering.
Perlakuan waktu aplikasi triakontanol
saat
tanaman berumur 4 MST dan waktu aplikasi 2 dan 4
MST nyata memberikan hasil yang lebih tinggi
dibandingkan dengan waktu aplikasi 2 MST pactatolok
ukur kecepatan tumbuh (Tabel 7). Interaksi antara
konsentrasi 0.01 mg/l dan waktu aplikasi 4 MST nyata

89

Bul. Agron. 28 (3) 85 - 90 (2000)

memberikan nilai presentasekeserampakantumbuh
yang lebih tinggi dibanding kontrol, dan paling tinggi
bila dibandingkanperlakuan lainnya (Tabel 8). Pada
tolok ukur kecepatan tumbuh persentase tertinggi
ditunjukkan oleh perlakuan konsentrasi0.01 mg/l dan
waktu aplikasi 4 MST dan 2 dan 4 MST (Tabel 9). Hal
ini sesuai dengan pemyataanRies dan Houtz (1983)
yang menyebutkanbahwa waktu terbaik penyemprotan
triakontanoluntuk tanamanbiji-bijian saatpembentukan
bunga.

DAFTARPUSTAKA

Hoagland,R. E. 1980. Effect of tricontanol on seed
genninationand early growth. Bot. Gaz.41(1): 5355
Nickell, L. G. 1982.Plant Growth Regulator.Springer
Verlag, Berlin. IO73p.

f

Ries, S. K., T. L. Richman,V. F. Wert. 1978. Growth
and yield of crops treated with triancontrol. J.
Amer. Soc.Hort. Sci. 103(3):361-164.

,

, R. Solani Houtz. 1983.Triancontanol
as a plant growth regulator. Hort Sci. 18(5):654662.

Barlian, J., M. Surahman,S. Hadi. 1991. Pengelolaan
produksi benih ketimun (Cucumis sativus L.)
dalam rangka meningkatkanpendapatanpetani di
Kabupaten Bogor. Laporan Penelitian (tidak
dipublikasikan)

Satler, S. O. K. V. Thimann. 1980. The influence of
aliphatic alcohols on leaf senescence. Plant
Physiol. 66: 395-398.

Copelan, L. O. 1976. Seed Science and Technology.
BurgessPubl. Co. Minneaplis,USA. 369p.

Sutopo, L. 1988. Teknologi Benih. CV. Rajawali.
Jakarta.

r

90

Agatha Widhi B., MemenSurahmandan BambangS. Purwoko

But. Agron. 28 (3) 85 - 90 (2000)

Pengaruh Pemberian Triacontanol terhadap Produksi

daDViabilitas Benih Ketimun (CucumissativusL.)
Effects of Triacontanol Application of Seed Production
and Viability of Cucumber (Cucumis sativus L.)
Agatha Widhi B.I), Memen Surahman2)daD Bambang S. Purwoko2)
ABSTRACT
The objective of this experimentwas to determinethe effect of triacontanol on cucumberproduction and
viability. A comletely randomizeddesign was used;consistingtwo factors i.e.concentrationand time of application.
Concentrationconsistsof 5 levels: 0, 0.01, 0.1, 1.0, and 10.0 mgll while time of application consistsof 3 leveles:2
weeksafter planting (WAP), 4 WAP, and 2 & 4 WAP. Concentration,time of application and interaction of the two
factors were not significant on vegetativeand reproductivevariables but were significant on seedweight index, and
seedvariability. ConcentrationofO.Olmgll and application of 4 WAPgavethe besteffecton seedviabilityo(poll)
Key words.. Triacontanol,Seed.Cucumber

PENDAHULUAN
Tanarnanketirnun (Cucumissativus L.) termasuk
jenis tanarnansayuranyang populer clancepatdipanen
hasilnya. Pernakaianbenih unggul bermutu sebagai
paket teknologi pada tanarnan ketirnun clan tanarnan
hortikultura lainnya rnasih rnenghadapi banyak
perrnasalahan.Menurut Barlian, Surahrnanclan Hadi
(1991) produksi benih semakin rneningkat dengan
rneningkatnya persentasebuah yang dipanen untuk
dijadikan benih. Penelitian sebelurnnyarnenunjukkan
bahwa berapapun buah dipanen clan kernudian
dibenihkan rnernpunyai daya kecarnbahyang relatif
sarna.
Salahsatu usahapeningkatanproduksi yang dapat
ditempuhantaralain denganmenggunakanzat pengatur
tumbuh (ZPT). PenggunaanZPT akan mempengaruhi
fungsi tumbuhan di antaranya pembungaan dan
pembentukan buah (Nickell, 1982). Triakontanol
merupakanturunan dari alkohol alipatik rantai panjang
denganrumus bangunnyaCH3 (CHJ28 CH2OH. Satler
dan Thimann (1980) mengemukakanbahwa alkohol
alipatik meningkatkan laju fotosintesis karena dapat
meningkatkan turbiditas sel stomata sehingga fiksasi
CO2 meningkat. Triakontanol dibutuhkan pada
konsentrasi yang sangat rendah (2.3 x 10-8 M)
(Hoagland, 1980). Triakontanol dapat meningkatkan
pertumbuhan vegetatif bermacam-macam tanaman
setahun (diantaranya ketimun, jagung manis, wortel,
tomat dan lobak) dan dapat meningkatkanhasil panen
I)
2)

ketimun,jagung manis dan wortel (Ries, Richmandan
Wert, ]978). Menurut Ries dan Houtz (1983) untuk
tanaman biji-bijian dan buah-buahan penyemprotan
terbaik adillah waktu pembentukan bunga. Waktu
terbaik untuk sayuran ialah pada rase pertumbuhan
vegetatiftercepat.
Penelitian bertujuan untuk mengetahuipengaruh
pemberiantriakontano]terhadapproduksi dan viabilitas
benih ketimun (Cucumissativus L.). Dalam percobaan
ini digunakanDharmasri5 EC yang berisi trakontanol5
g/l. Hipotesis penelitian yang diajukan adalah : I)
pemberiantriakontanol akan mempengaruhiproduksi
buah dart benih yang diperoleh, 2) pemberian
triakontnol akan memp~ngaruhiviabilitas benih yang
dihasilkan,.3) pemberiantriakontanol pada waktu dan
konsentrasitertentuakanmemberikanefek terbaik.
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilakukan di rumah kaca IPB Bogor.
Ketinggiantempat::t 250 m di ataspermu-kaanlaut dan
tanah yang digunakanjenis latosol. Pengolahandan
pengujian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan
Teknologi Benih Leuwikopo Darmaga,Bogor. Waktu
penelitian di mulai pada bulan September sampai
Desember1995.
Bahandan alat yang digunakanpadapercobaanini
meliputi : ZPT triakontanol, benih ketimun varietas
Venus, pupuk anorganik(Urea, TSP, KCI) dan pupuk

Mahasiswa Program Studi Teknologi Benih, Faperta IPB
Star PcllgajarJurusanBudidayaPertanian,IPB

85