Jumlah Modal, Tenaga Kerja, Biaya, Pendapatan dan Pembiayaan

Jumlah Modal, Tenaga Kerja, Biaya, Pendapatan dan Pembiayaan

NAMA BMT

PENDAPATAN PEMBIAYAAN

Pedagang Pasar Surakarta

Mawaddah Aisyiyah

Rindang Rizky

Sejahtera Banjarsari

Surya Buana

Wanita Melati Harapan

Sumber: BMT Kota Surakarta (Laporan RAT 2011)

commit to user

Perhitungan efisiensi BMT dengan alat analisis DEA pada penelitian ini menggunakan tiga variabel input, yaitu: Modal, Biaya, dan Tenaga kerja. Sedangkan variabel outputnya meliputi Pendapatan dn Pembiayaan.

Variabel input pertama, Modal adalah semua dana yang dihimpun dari anggota berupa simpanan pokok, simpanan wajib, dan sisa hasi usaha. Modal juga dapat berasal dari pihak lain berupa penyertaan modal. Modal dinyatakan dalam satuan rupiah. Berikut disajikan data jumlah modal BMT dalam penelitian ini.

Tabel 4.3 Data Jumlah Variabel Input Modal

NAMA BMT

Pedagang Pasar Surakarta

42.006.605

Mawaddah Aisyiyah

Rindang Rizky

Sejahtera Banjarsari

26.000.000

Surya Buana

15.000.000

Wanita Melati Harapan

406.360.947

Sumber: Olah data Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah modal BMT dalam penelitian ini, yang memiliki modal paling besar adalah BMT Wanita Melati Harapan yaitu sebesar Rp. 406.360.947. Sedangkan BMT yang memiliki modal paling kecil adalah BMT Sejahtera dan BMT Surya Buana yaitu sebesar Rp. 15.000.000.

commit to user

BMT untuk membiayai kegiatan operasional BMT. Biaya total dinyatakan dalam satuan rupiah. Berikut disajikan data biaya total BMT dalam penelitian ini.

Tabel 4.4 Data Jumlah Variabel Input Biaya Total

NAMA BMT

Pedagang Pasar Surakarta

42.399.095

Mawaddah Aisyiyah

Rindang Rizky

Sejahtera Banjarsari

177.159.551

Surya Buana

60.000.000

Wanita Melati Harapan

152.986.894

Sumber: Olah data Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah biaya total BMT dalam

penelitian ini, yang memiliki biaya total paling besar adalah BMT Rindang Rizky yaitu sebesar Rp. 194.466.500. Sedangkan BMT yang memiliki biaya total paling kecil adalah BMT Mawaddah Aisyiyah yaitu sebesar Rp.16.000.000.

Variabel ketiga, Jumlah Tenaga Kerja yaitu jumlah semua karyawan yang terlibat dalam lembaga tersebut. Jumlah tenaga kerja dinyatakan dalam satuan orang. Berikut merupakan data jumlah tenaga kerja BMT dalam penelitian ini.

commit to user

Data Jumlah Variabel Input Jumlah Tenaga Kerja

Sumber: Olah data

Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah tenaga kerja BMT dalam penelitian ini, yang memiliki jumlah tenaga kerja paling banyak adalah BMT At- Taubah dan BMT Rindang Rizky yaitu sebanyak 6 orang. Sedangkan BMT yang memiliki jumlah tenaga kerja paling sedikit adalah BMT Sejahtera yaitu sebanyak

2 orang. Selanjutnya adalah variabel output, variabel yang pertama adalah Pendapatan, yaitu seluruh laba yang diperoleh dari kegiatan pembiayaan. Pendapatan dinyatakan dalam satuan rupiah. Berikut merupakan data Pendapatan BMT dalam penelitian ini.

NAMA BMT

TENAGA KERJA

At-Taubah

Pedagang Pasar Surakarta

Mawaddah Aisyiyah

Raharjo

Rindang Rizky

Sejahtera

Sejahtera Banjarsari

Surya Buana

Wanita Melati Harapan

commit to user

Data Jumlah Variabel Output Pendapatan

Sumber: Olah data

Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan BMT dalam

penelitian ini, yang memiliki jumlah pendapatan paling besar adalah BMT Sejahtera Banjarsari yaitu sebesar Rp. 218.157.439. Sedangkan BMT yang memiliki jumlah pendapatan paling kecil adalah BMT Pedagang Pasar Surakarta yaitu sebesar Rp.12.536.605.

Variabel output yang kedua, Pembiayaan adalah jumlah seluruh dana yang bisa disalurkan BMT kelompok masyarakat dan yang membutuhkan dana. Pembiayaan dinyatakan dalam satuan rupiah. Berikut disajikan data jumlah Pembiayaan BMT dalam penelitian ini.

NAMA BMT

Pedagang Pasar Surakarta

12.536.605

Mawaddah Aisyiyah

Rindang Rizky

Sejahtera Banjarsari

218.157.439

Surya Buana

82.000.000

Wanita Melati Harapan

208.436.370

commit to user

Tabel 4.7

Data Jumlah Variabel Output Pembiayaan

Sumber: Olah data

Dari Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jumlah pembiayaan BMT dalam

penelitian ini, yang memiliki jumlah pembiayaan paling besar adalah BMT At- Taubah yaitu sebesar Rp. 1.750.000.000. Sedangkan BMT yang memiliki jumlah pembiayaan paling kecil adalah BMT Mawaddah Aisyiyah yaitu sebesar Rp.140.700.000.

C. Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Data dengan Metode DEA

Berikut adalah pengolahan data seluruh BMT. Berdasarkan penghitungan dengan metode DEA menggunakan software DEAWIN dapat dilihat pada Tabel 4.8, dari 9 BMT tersebut, menunjukkan tidak semua BMT telah mencapai tingkat efisiensi 100%. Dari hasil analisis dan

NAMA BMT

Pedagang Pasar Surakarta

261.378.867

Mawaddah Aisyiyah

Rindang Rizky

Sejahtera Banjarsari

1.171.112.092

Surya Buana

245.000.000

Wanita Melati Harapan

1.105.764.950

commit to user

tingkat efisiensi BMT di Kota Surakarta sebagai berikut:

Tabel 4.8 Tingkat Efisiensi BMT

No NAMA BMT

TINGKAT EFISIENSI

2 Pedagang Pasar Surakarta

3 Mawaddah Aisyiyah

5 Rindang Rizky

66,49%

Raharjo

Sejahtera Banjarsari

6 Sejahtera

100%

7 Sejahtera Banjarsari

100%

8 Surya Buana

66,90%

Raharjo

Sejahtera Banjarsari

9 Wanita Melati Harapan

97,46%

Raharjo

Sejahtera Banjarsari Sumber: Hasil olah data (DEAWIN)

Setelah dilakukan pengolahan data diketahui bahwa jumlah BMT yang sudah mencapai efisiensi 100% berjumlah 4 BMT, yaitu BMT At- Taubah, BMT Raharjo, BMT Sejahtera, dan BMT Sejahtera Banjarsari. Diketahui pula jumlah BMT yang belum efisien terdapat 5 BMT, dengan rincian yaitu BMT Pedagang Pasar Surakarta sebesar 37,69%, BMT Mawaddah Aisyiyah sebesar 90,47%, BMT Rindang Rizky sebesar 66,49%, BMT Surya Buana sebesar 66,90% dan BMT Wanita Melati Harapan sebesar 97,46%.

commit to user