Keadaan Penduduk

B. Keadaan Penduduk

Keadaan penduduk di Kabupaten Boyolali meliputi keadaan penduduk menurut jenis kelamin, menurut kelompok umur, menurut tingkat pendidikan, dan menurut mata pencaharian. Keadaan penduduk tersebut adalah sebagai berikut :

1. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Menurut data BPS Kabupaten Boyolali tahun 2008, keadaan penduduk Kabupaten Boyolali menurut jenis kelamin adalah sebagai berikut : Menurut data BPS Kabupaten Boyolali tahun 2008, keadaan penduduk Kabupaten Boyolali menurut jenis kelamin adalah sebagai berikut :

Penduduk (jiwa)

Sex Ratio Laki-laki (%) Perempuan 2003

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali, 2008

Berdasarkan Tabel 6, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk Kabupaten Boyolali dengan jenis kelamin perempuan lebih besar dari jumlah penduduk dengan jenis kelamin laki-laki. Pada tahun 2008, rasio jenis kelamin di Kabupaten Boyolali adalah sebesar 95,89% yang menunjukkan bahwa setiap terdapat 100 penduduk dengan jenis kelamin perempuan maka terdapat 96 penduduk dengan jenis kelamin laki-laki.

2. Keadaan Penduduk Menurut Kelompok Umur

Menurut data BPS Kabupaten Boyolali tahun 2008, keadaan penduduk Kabupaten Boyolali menurut Kelompok umur dan jenis kelamin adalah sebagai berikut :

Jenis Kelamin Tahun 2008

Tahun

Jenis Kelamin (jiwa)

Jumlah Total

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali, 2008

Berdasarkan Tabel 7, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk terbanyak adalah pada penduduk kelompok umur 10-14 tahun yaitu sebesar 46.157 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil adalah pada kelompok umur 60-64 tahun yaitu sebesar 21.152 jiwa. Penduduk usia non produktif adalah penduduk yang berada pada kelompok umur < 14 tahun dan > 60 tahun, sedangkan penduduk usia produktif adalah penduduk yang berada pada kelompok umur 15-59 tahun. ∑ usia non produktif = 70.989 + 77.800 + 87.944 + 43.259 + 73.515

= 353.507 jiwa

∑ usia produktif = 72.975 + 76.414 + 78.240 + 79.091 + 64.300 + 70.554 + 63.573 + 48.795 + 42.145

= 596.087 jiwa

ABT (Angka Beban Tanggungan) = % 100 x 100

produktif Σ

non produktif Σ

% 100 x 100

Boyolali merupakan kelompok usia produktif. Jumlah kelompok usia non produktif yang lebih kecil dari kelompok usia produktif menunjukkan bahwa beban tanggungan yang ditanggung kelompok produktif terhadap kelompok usia non produktif lebih ringan. Artinya setiap 100 orang usia produktif menanggung 59 orang usia non produktif.

3. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Menurut data BPS Kabupaten Boyolali tahun 2008, keadaan penduduk Kabupaten Boyolali menurut tingkat pendidikan adalah sebagai berikut : Tabel 8. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten

Boyolali Tahun 2008

No.

Tingkat Pendidikan

Jumlah

Prosentase (%)

1. Tamat PT / D IV

2. Tamat Akademi / Diploma

3. Tamat SLTA

4. Tamat SLTP

5. Tamat SD

6. Tidak / Belum Tamat SD

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali, 2008

Berdasarkan Tabel 8, dapat diketahui jumlah penduduk di Kabupaten Boyolali yang terbesar adalah penduduk yang tamat SD yaitu sebesar 303.758 jiwa. Terbesar kedua adalah jumlah penduduk yang belum tamat SD. Secara umum penduduk Kabupaten Boyolali memiliki pendidikan yang rendah. Hal ini berpengaruh pada pola konsumsi penduduk Kabupaten Boyolali karena dengan pendidikan yang rendah penduduk akan cenderung lebih sulit menerima dan menyerap informasi dan wawasan terlebih mengenai konsumsi makanan yang sehat bagi kebutuhan tubuh.

4. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Menurut data BPS Kabupaten Boyolali tahun 2008, keadaan penduduk Kabupaten Boyolali menurut mata pencaharian utama adalah

sebagai berikut : Tabel 9. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kabupaten

Boyolali Tahun 2008

No.

Mata Pencaharian

Jumlah (jiwa)

Persentase (%)

1. Pertanian Tanaman Pangan

5. Pertanian Lainnya

6. Industri Pengolahan

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali, 2008

Berdasar Tabel 9 dapat diketahui bahwa penduduk di Kabupaten Boyolali yang bekerja di sektor pertanian paling besar. Pertanian tanaman pangan sendiri memiliki tenaga kerja sebesar 243.264 jiwa atau 30,38% dari total penduduk yang berusia sepuluh tahun ke atas. Penduduk di Kabupaten Boyolali banyak yang bekerja pada sector ini karena sebagian besar lahan di Kabupaten Boyolali digunakan untuk bercocok tanam sehingga memerlukan banyak pekerja untuk menanganinya. Jenis lapangan pekerjaan yang paling sedikit pekerjanya adalah pekerjaan di bidang perikanan yaitu 1.262 jiwa atau hanya 0,16% dari total penduduk yang berusia sepuluh tahun ke atas. Meskipun Kabupaten Boyolali sekarang sedang gencar-gencarnya pengembangan budidaya perikanan namun hanya daerah-daerah tertentu misalnya Kecamatan Sawit, Simo dan Teras yang melakukan budiaya ini sehingga jumlah penduduk yang bekerja disektor perikanan sedikit. Pekerjaan lainnya, yang dimaksud disini adalah lapangan pekerjaan selain yang telah disebutkan pada no. 1 hingga no. 9.

pekerjaan ini terdiri dari berbagai jenis pekerjaan, seperti pekerjaan yang bergerak di bidang pertambangan, bangunan/konstruksi, keuangan, dan

persewaan. Jenis pekerjaan akan mempengaruhi tingkat pendapatan yang diterima oleh seseorang. Tingkat pendapatan yang diterima akan mempengaruhi pola konsumsi seseorang, semakin tinggi pendapatan maka proporsi pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan semakin meningkat.