Tehnik Pengumpulan Data

1. Persiapan awal

a. Menyiapkan alat dan bahan

b. Perlakuan awal serat

1) Ampas tebu dan sekam padi dikeringkan untuk mengurangi kadar air yang terkandung di dalamnya.

2) Ampas tebu dan sekam padi dihaluskan/digiling untuk mendapatkan butiran-butiran ampas tebu dengan menggunakan mesin crusser.

3) Ampas tebu dan sekam padi disaring dengan menggunakan mesh dengan ukuran mesh 20 dan mesh 40 untuk mendapatkan ampas tebu yang homogen.

4) Ampas tebu dan sekam padi dioven dengan suhu 70 o

C untuk

menurunkan kadar air.

2. Pembuatan spesimen.

Pembuatan spesimen material komposit dilakukan dengan cara mencampur antara serat ampas tebu dan sekam padi dengan matrik polyester sesuai fraksi volume yang telah ditentukan. Ampas tebu dan sekam padi dijemur untuk mengurangi kadar air, kemudian dilakukan proses crushing atau penghancuran. Setelah ampas tebu dan sekam padi hancur kemudian di lakukan proses pengayakan dengan mengguanakan mesh 20 dan dilanjutkan dengan mesh 40.

Untuk mendapatkan ukuran filler yang homogen maka diambil ampas tebu dan sekam yang tidak lolos mesh 40. Ampas tebu dan sekam yang telah

melalui proses pengayakan kemudian dikeringkan dengan menggunakan oven elektrik dengan suhu 70 o

C selama 1 jam untuk mendapatkan serat dengan kadar air 7%. Kemudian dilanjutkan pembuatan spesimen dengan menggunakan metode hand lay up. Pertama siapkan cetakan kemudian yang telah diberi alas dengan plastic astralon kemudian lapisi cetakan dengan wax.

campuran spesimen, kemudian campur dengan polyester yang sudah dicampur dengan katalis 1%. Proses pencetakan dimulai dengan memasukkan sedikit polyester kedalam cetakan hingga alas cetakan tertutup dengan polyester, kemudian masukkan campuran filler dan tutup kembali dengan polyester kemudian dipres. Dalam proses hand lay up spesimen akan kering dalam waktu 2-3 jam, kemudian dilakukan post cure atau pemanasan lanjut selama

4 jam dengan suhu 62 0 C. setelah proses post cure spesimen didiamkan pada suhu kamar selama 24 jam untuk selanjutnya dilakukan uji bending sesuai dengan ketentuan uji bending ASTM D 790.

Gambar 21. spesimen komposit

Pembuatan spesimen komposit menggunakan fraksi volume yaitu perbandingan volume antara serat/filler dan matrik sebesar 40 % serat/filler dan 60% matrik. Dalam penelitian ini memerlukan 3 macam spesimen dimana

tiap spesimen mempunyai variasi volume ampas tebu dan sekam padi yang

Spesimen

Variasi Volume

Jumlah Spesimen

Polyester Ampas tebu

Sekam padi

Jumlah Spesimen

3. Pengujian Bending

Setelah spesimen komposit jadi, kemudian diuji dengan menggunakan mesin uji Universal Testing Machine (UTM) yang ada di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin FT. UNS. Model pengujian yang akan dilakukan mengacu pada standart ASTM D 790.