Hubungan Antara Status Gizi Dengan Lama Persalinan Pada Multigravida Multipara Di Puskesmas Colomadu I Karanganyar
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN LAMA PERSALINAN PADA MULTIGRAVIDA MULTIPARA DI PUSKESMAS COLOMADU I KARANGANYAR
SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
Dinar Handayani Asri Hariadi G0008086 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2011
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, 12 Oktober 2011 Dinar Handayani Asri Hariadi
NIM : G0008086
ABSTRAK
Dinar Handayani Asri Hariadi, G0008086, 2011. Hubungan antara Status Gizi dengan Lama Persalinan pada Multigravida Multipara di Puskesmas Colomadu 1 Karanganyar. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Tujuan penelitian :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status
gizi dengan lama persalinan pada multigravida multipara di Puskesmas Colomadu
1 Karanganyar
Metode penelitian :Metode penelitian statistik dengan pendekatan kasus
kontrol. Sampel penelitian yang diambil yaitu sebanyak 32 sampel ibu bersalin, yang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu: 16 sampel pada kelompok kasus (lama persalinan memanjang), dan 16 sampel pada kelompok kontrol (lama persalinan normal). Data diambil menggunakan kuesioner, dan observasi. Hasilnya dianalisis dengan uji regresi logistik ganda.
Hasil penelitian : Hasil analisis multivariat, menunjukkan bahwa ketiga
variabel meningkatkan risiko kejadian lama persalinan memanjang. Nilai OR untuk variabel usia ibu < 20 atau > 35 tahun OR = 2,707; paritas 2 OR = 3,581; status gizi tidak baik OR = 2,398. Tetapi, tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik, nilai p > 0,05. Hasil analisis multivariat, diperoleh probabilitas sebesar 63,7 %.
Simpulan penelitian : Tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik
antara status gizi ibu hamil dengan lama persalinan pada multigravida multipara, dengan mengendalikan variabel usia, dan paritas.
Kata kunci: Status gizi, Lama persalinan memanjang, Lama persalinan normal,
Multigravida multipara.
ABSTRACT
Dinar Handayani Asri Hariadi, G0008086, 2011. The Relationship between Nutritional Status and the Length of Labour on Multigravida Multiparity Population in Community Health Center of Colomadu 1 Karanganyar. Faculty of medicine Sebelas Maret University, Surakarta.
Objective: The aim of this study is to knowing the relationship between
nutritional status and the length of labour on multigravida multiparity population in community health center of Colomadu 1 Karanganyar.
Methods: The methods which used is case control approach. This study use 32
sample of women on the labour process. The sample was devided into two group.The first group is the case group (prolonged labour) and the second group is the control group (normal labour), each of them consist of 16 sample. A questioner and an observation used to collect the information from the sample. The results analysed with a double regression logistic test.
Results: The result of analysis multivariat is those dependent variables
(nutritional status, parity,and age) increasing risk of prolonged labour process.The OR score for age < 20 or > 35 years old = 2,707; parity 2 = 3,581; nutritional status = 2,398. But, the result is not proven statistically associated. The probability of multivariat analysis is 63,7 % to get prolonged labour process.
Conclusion: There is not significantly relationship between nutritional status and
the length of labour process on multigravida multiparity population, by restricting age, and parity variable.
Keywords: Nutritional status, Prolonged labour, Normal labour, Multigravida
multiparity.
PRAKATA
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya yang telah menuntun jalan penulis dari awal hingga bisa menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan antara Status Gizi dengan Lama Persalinan pada Multigravida Multipara di Puskesmas Colomadu 1 Karanganyar”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dr Soetrisno, dr., SpOG(K) dan dr Tri Budi Wiryanto, SpOG(K) selaku pembimbing yang telah membimbing, memberikan ide, membagi ilmu, meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan selalu mendukung, memberi semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. dr Rustam Sunaryo, SpOG dan dr Margono, M.Kes selaku penguji yang telah memberikan banyak saran dan nasihat dalam penulisan skripsi.
4. Prof. Bhisma Murti, dr., MPH., M.Sc., Ph.D yang telah membantu penulis dalam hal statistik yang berhubungan dengan penelitian ini.
5. Ibu, ayah, kakak, adik, kakek, dan semua keluarga yang telah sabar dan selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
6. Kepala Puskesmas Colomadu 1, bidan - bidan di Puskesmas Colomadu 1, yang telah memberikan ijin, dan membimbing penulis selama di lapangan.
7. Responden (pasien ibu bersalin) yang menjadi sumber ilmu dalam penelitian ini.
8. Asih, Etika, Puput, Anung, Dea, Endika, Vita, dan teman – teman lain yang telah memberi semangat kepada penulis.
9. Pihak pihak lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga penulis menerima kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Oktober 2011 Penulis
DAFTAR ISI
18 C. Subjek Penelitian ............................................................................
27 C. Analisis Uji Multivariat Regresi Logistik .......................................
25 B. Analisis Uji Bivariat ........................................................................
25 A. Karakteristik Sampel .......................................................................
23 BAB IV: HASIL PENELITIAN ......................................................................
21 I. Teknik Analisis ................................................................................
20 H. Definisi Operasional Variabel .........................................................
20 G. Identifikasi Variabel Penelitian ......................................................
20 F. Instrument Penelitian .......................................................................
19 E. Skema Penelitian .............................................................................
18 D. Teknik Pengambilan Sampel ...........................................................
18 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...........................................................
PRAKATA ....................................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ............................................................................................ x DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii BAB I : PENDAHULUAN. .............................................................................
18 A. Jenis Penelitian ...............................................................................
17 BAB III: METODE PENELITIAN .................................................................
16 C. Hipotesis ..........................................................................................
5 B. Kerangka Pemikiran ........................................................................
5 A. Tinjauan Pustaka .............................................................................
4 BAB II: LANDASAN TEORI .........................................................................
4 D. Manfaat Penelitian ...........................................................................
4 C. Tujuan Penelitian .............................................................................
1 B. Rumusan Masalah ...........................................................................
1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................
30
BAB VI: SIMPULAN DAN SARAN .............................................................
36 A. Simpulan ..........................................................................................
36 B. Saran ................................................................................................
36 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
37 LAMPIRAN .....................................................................................................
40
DAFTAR TABEL
Hal. Tabel 1 : Rekomendasi Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan9 Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Menurut International of
Medicine Tabel 2 : Uji Chi Square
23 Tabel 3 : Karakteritik Sampel Menurut Lama Persalinan
25 Tabel 4 : Karakteristik Sampel Menurut Usia
25 Tabel 5 : Karakteristik Sampel Menurut Paritas
26 Tabel 6 : Karakteristik Sampel Menurut Status Gizi
26 Tabel 7 : Hubungan antara Usia dengan Lama Persalinan
27 Tabel 8 : Hubungan antara Paritas dengan Lama Persalinan
28 Tabel 9 : Hubungan antara Status Gizi dengan Lama Persalinan
29 Tabel 10 : Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda
31 Skema 1 : Kerangka Pemikiran
16 Skema 2 : Skema Penelitian
20
DAFTAR SINGKATAN
Hal. BB : Berat Badan9 BPS : Badan Pusat Statistik
2 IMT : Indeks Massa Tubuh
9 IOM : International of Medicine
9 MDGs : Millennium Development Goals
2 SPSS : Statistical Package for the Social Science
23 TB : Tinggi Badan
21 WHO : World Health Organitation
2
DAFTAR LAMPIRAN
Hal. Lampiran 1 : Data Identitas Responden40 Lampiran 2 : Partograf
42 Lampiran 3 : Surat Ijin Penelitian Universitas
44 Lampiran 4 : Surat Ijin Penelitian Kesbangpolinmas
45 Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian Dinas Kesehatan Kabupaten
46 Lampiran 6 : Surat Ijin Penelitian Bappeda
47 Lampiran 7 : Data Sampel
48 Lampiran 8 : Tabel Analisis Bivariat dan Multivariat
49
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa kehamilan merupakan periode yang sangat menentukan
kualitas sumber daya manusia di masa depan (Atmarita, 2003). Di masa inilah pertumbuhan dan perkembangan janin dimulai, dengan memenuhi kebutuhan zat gizi selama kehamilan. Zat gizi juga diperlukan bagi ibu hamil untuk memenuhi kebutuhannya (Marie,1997). Kebutuhan zat gizi wanita hamil jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan biasa. (Moehji, 2003).
Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu kekurangan energi kalori dan anemia gizi. Data menunjukkan bahwa sepertiga (35,65 %) wanita usia subur menderita kurang energi kalori, masalah ini mengakibatkan pada saat hamil akan menghambat pertumbuhan janin sehingga menimbulkan risiko pada bayi dengan berat badan lahir rendah (Depkes RI, 2002).
Kenaikan berat badan dapat dipakai sebagai indeks untuk menentukan status gizi wanita hamil (Samsudin, 1986).
Usia kehamilan trimester III laju pertumbuhan janin pesat dan kenaikan berat badan ibu juga pesat. Pertambahan berat badan yang terjadi selama kehamilan disebabkan oleh peningkatan ukuran berbagai jaringan reproduksi (uterus), pertumbuhan janin, plasenta, cairan amnion, peningkatan darah, cairan ekstraseluler, dan cadangan lemak dalam tubuh ibu (Moehji, 2003).
Status gizi ibu hamil, kesehatan ibu hamil, dan kondisi kesehatan lingkungan secara tidak langsung tergambar dari angka kematian ibu (Halim dkk, 1998).
Angka kematian ibu di dunia berdasarkan data World Health
Organitation tahun 2003 didapatkan bahwa dalam setiap menit seorang
perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan proses kehamilan dan persalinan (Subowo, 2008). Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia mengalami penurunan dari 390 (kematian per 100.000 kelahiran hidup) pada 1994 menjadi 307 pada 2002, dan menjadi 228 tahun 2007. Dan Diharapkan pada tahun 2015 angka kematian ibu bisa ditekan menjadi 102 sesuai rencana dalam Millennium Development
Goals . Sementara proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan
(nakes) pada 2007 mencapai 72,41 %. Di Jawa Tengah, angka kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan pada 2007 mencapai 83 % dari 2308 kelahiran. Meskipun gejalanya membaik, setiap tahunnya di Indonesia masih ada sekitar 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan atau persalinan yang belum sepenuhnya dapat ditangani (Badan Pusat Statistik, 2008).
Penyebab langsung kematian ibu adalah pendarahan (30 %),
eklampsia (25 %), infeksi (12 %), partus lama (5 %), dan komplikasi
aborsi (5 %). Risiko kematian dapat meningkat bila ibu menderita anemia, kekurangan energi kronik, atau terkena penyakit menular (Subowo, 2008). Masalah gizi pada wanita hamil, merupakan salah satu penyebab dari kematian maternal dan anak (Halim dkk, 1998).
Pada hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2002
- – 2003) dilaporkan dari seluruh persalinan, 64 % ibu tidak mengalami komplikasi dalam persalinan, persalinan lama sebesar 31 %, perdarahan berlebih sebesar 7 %, infeksi sebesar 5 % (Badan Pusat Statistik, 2003). Penyebab partus lama di antaranya malpresentasi, kelainan panggul, kelainan his, pimpinan partus yang salah, janin besar atau kelainan kongenital, primitua perut gantung, grandemulti, anemia, dan ketuban pecah dini (Mochtar, 1998).
Partus lama rata-rata di dunia menyebabkan kematian ibu sebesar 8 % dan di Indonesia sebesar 9 %. Kejadian partus lama di Rumah Sakit Ibu Anak Siti Fatimah Makassar untuk tahun 2006 adalah 74 kasus dari 2552 persalinan yaitu sekitar 2,89 % dari seluruh persalinan (Indriyani, 2007).
Penelitian yang dilakukan Soekiman di Rumah Sakit Mangkuyudan di Yogyakarta didapatkan bahwa dari 3005 kasus partus lama, terjadi kematian pada bayi sebanyak 16,4 % (50 bayi), sedangkan pada ibu didapatkan 4 kematian, 17 perdarahan, 1 robekan portio dan robekan perineum subtotal (Indriyani, 2007).
B. Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara status gizi dengan lama persalinan pada multigravida multipara di Puskesmas Colomadu 1 Karanganyar?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui adanya hubungan antara status gizi dengan lama persalinan pada multigravida multipara di Puskesmas Colomadu 1 Karanganyar.
D. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat teoritis : Sebagai informasi yang dapat bermanfaat dalam usaha pengembangan ilmu kebidanan dan penyakit kandungan.
2. Manfaat praktis : Dengan diketahuinya hubungan antara status gizi
dengan lama persalinan pada multigravida multipara diharapkan dapat dilakukan upaya peningkatan status gizi dan kesehatan ibu hamil, sehingga kejadian partus lama dapat ditekan.
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Status Gizi Status gizi (nutrition status) merupakan ekspresi dari keadaan
keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari
nutrition dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa dkk, 2002).
Gizi (nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ – organ, serta menghasilkan energi (Supariasa dkk, 2002).
2. Gizi Wanita Hamil
Perencanaan gizi untuk wanita hamil sebaiknya mengacu pada
Recomended Daily Allowances . Kebutuhan energi wanita hamil
diperhitungkan dengan acuan kebutuhan untuk individu normal, aktivitas normal, serta kebutuhan kehamilan normal dengan mempertimbangkan perubahan fisiologi, nafsu makan, dan pertambahan berat badan selama kehamilan (Atmarita, 2003).
Banyaknya energi yang harus disiapkan hingga kehamilan berakhir sekitar 80.000 kkal, atau kira– kira 300 kkal/hari di atas kebutuhan wanita tidak hamil yaitu sebesar 2500 kkal/hari (Arisman, 2004).
Sama seperti energi kebutuhan akan protein membumbung sampai 68 %, jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan yaitu sebanyak 925 gram yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, dan bayi (Arisman, 2004). Kebutuhan protein ibu sebesar 85 gram/hari, yang diperoleh dari tumbuh – tumbuhan (kacang
- – kacangan) atau hewani (ikan, ayam, telur). Defisiensi protein, dapat menyebabkan kelahiran prematur, anemia, dan edema (Adriaansz, 2008)
Kebutuhan akan zat besi meningkat 200 – 300 % , atau sekitar 1040 mg selama hamil (30mg/hari). Kebutuhan akan zat besi itu tidak dapat terpenuhi hanya dalam diet, sehingga diperlukan suplemen penambah zat besi (Arisman, 2004).
Preparat suplementasi asam folat yang diberikan sebesar 280, 660, 470 µg per hari , masing – masing pada trimester I, II, III (Arisman, 2004).
3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Wanita Hamil
Kehamilan yang sehat didefinisikan sebagai kehamilan tanpa gangguan patologi maupun psikologi pada ibu dan janin selama kehamilan, dan menghasilkan outcome bayi yang sehat (Arisman, 2004).
Kondisi kehamilan yang sehat dipengaruhi oleh (Arisman, 2004):
a. Kondisi ibu sebelum hamil Menggambarkan kondisi kesehatan kehamilan secara umum, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan langkah – langkah pencegahan sejak dini. Riwayat obstetri ibu (paritas, jarak kelahiran, usia hamil pertama) untuk mengetahui kebutuhan zat gizi akibat seringnya hamil sehingga cadangan zat gizi ibu terkuras. Riwayat sosial ekonomi ibu, akan menjadi bahan pertimbangan tenaga kesehatan untuk memberikan saran kepada ibu dalam upaya pemenuhan kebutuhan zat gizinya (Arisman, 2004).
b. Kondisi ibu selama hamil Kegiatan fisik yang berat akan mempengaruhi kesehatan ibu dan janin, karena ibu memerlukan energi yang lebih besar untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Asupan pangan yang adekuat, diperlukan untuk mencapai pertambahan berat badan yang optimal bagi tumbuh kembang janin (Arisman, 2004).
4. Asuhan Antenatal
Jadwal kunjungan asuhan antenatal selama kehamilan:
a. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu bulan.
b. Periksa ulang 1 x sebulan sampai kehamilan 7 bulan.
c. Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan.
d. Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan e. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan (WHO, 2006).
Setiap kunjungan dilakukan pemeriksaan rutin pengukuran berat badan ibu, tekanan darah, tinggi fundus uteri, pemeriksaan Leopold, dan dengar denyut jantung janin (Mansjoer, 2005).
Pemeriksaan penelusuran penyulit kehamilan dilakukan pemeriksaan laboratorium (analisis urin rutin, analisis tinja rutin, hemoglobin, hitung jenis sel darah, gula darah) (Adriaansz, 2008).
5. Kenaikan Berat Badan Ibu Selama Kehamilan
Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus dan isinya, payudara, volume darah, cadangan lemak, dan cairan ekstraseluler. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg (Sulin, 2008).
Pada trimester ke-2 dan ke-3, dianjurkan rata – rata pertambahan berat badan sebesar: a. 0,5 kg/minggu untuk wanita dengan gizi kurang
b. 0,4 kg/minggu untuk wanita dengan gizi baik c. 0,3 kg/minggu untuk wanita dengan gizi berlebih (Sulin, 2008).
Tabel 1. Rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan
berdasarkan indeks massa tubuh menurut International of (Kathleen, 2009).
Medicine
Kategori
IMT Total Rata-rata pertambahan*
2
(kg/m ) pertambahan BB/minggu (kg/mgg)pada BB (kg) trimester 2 dan 3
Rendah < 18,5 12,5 – 18 0,51 (0,44 - 0,58) Normal 18,5 - 24,9 11,5 – 16 0,42 (0,35 - 0,5)
Tinggi 25,0 - 29,9 7 - 11,5 0,28 (0,23 - 0,33) Obesitas > 30,0 5 – 9 0,22 (0,17 - 0,27) * Dengan asumsi pertambahan berat badan pada trimester pertama = 0.5-2 kg.
Maksimal peningkatan berat badan ibu selama 9 bulan kehamilan adalah 20 % dari berat badan ibu sebelum hamil (Mochtar, 1998).
6. Gangguan Gizi Ibu Hamil
Kelebihan berat badan, walaupuan tingkat sedang merupakan risiko diabetes melitus terkait kehamilan, dan peningkatan tekanan darah (Perlow dkk, 1992). Risiko infeksi saluran kencing juga lebih tinggi daripada yang tidak obesitas. Wanita dengan obesitas, juga cenderung memerlukan induksi untuk persalinan (Perlow dkk, 1992). Sedangkan bayi yang dilahirkan ibu dengan obesitas, mempunyai risiko cacat bawaan lebih tinggi, seperti neural tube defect, serta risiko
Kurang gizi berat pada ibu hamil akan mempengaruhi fungsi reproduksi. Selain itu, laju tumbuh kembang janin akan menurun, sehingga jaringan ibu akan dibongkar untuk membuat keseimbangan zat gizi dalam sirkulasi darah (Ibrahim, 2003).
Kekurangan zat gizi mikro (asam folat, vitamin A, yodium) dilaporkan menyebabkan cacat bawaan spesifik pada bayi dan gangguan kehamilan pada ibu (Sulin, 2008).
7. Penilaian Status Gizi Ibu Hamil
Metode penilaian status gizi bisa secara langsung yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik; maupun tidak langsung yaitu survei konsumsi makanan (anamnesis asupan pangan), statistik vital, dan faktor ekologi (Supariasa dkk, 2002).
Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka pengertian antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh (Supariasa dkk, 2002).
8. Persalinan Normal
Persalinan normal adalah proses persalinan dengan usia kehamilan cukup bulan letak memanjang atau sejajar sumbu badan ibu, presentasi belakang kepala, serta dengan tenaga ibu sendiri (Saifuddin, 2002).
Menjelang kala dua persalinan, otot polos uterus mulai menunjukkan aktifitas kontraksi secara terkoordinasi, diselingi dengan suatu periode relaksasi, dan mencapai puncaknya menjelang kala dua, serta secara berangsur menghilang pada periode postpartum (Kusnarman, 2008). Faktor – faktor yang berperan dalam persalinan adalah:
a. Kekuatan yang mendorong janin keluar (power): 1) His adalah kontraksi uterus karena otot – otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna dengan sifat – sifat: 1) kontraksi simetris, 2) kontraksi paling kuat dengan dominasi fundus uteri, 3) setelah itu relaksasi.
2) Kontraksi otot – otot dinding perut 3) Kontraksi diafragma.
4) Ligamentous action terutama ligamentum rotundum.
b. Faktor janin (passanger) c. Faktor jalan lahir (Mochtar, 1998).
9. Lama Persalinan
Persalinan dibagi menjadi empat kala yaitu:
a. Kala satu (kala pembukaan), Mulai ketika telah tercapai kontraksi uterus dengan frekuensi, intensitas, dan durasi yang cukup untuk menghasilkan pendataran dan dilatasi serviks yang progresif. Selesai ketika serviks sudah membuka lengkap (sekitar 10 cm) sehingga memungkinkan kepala janin lewat (Kusnarman, 2008). Kala satu, dibagi dalam 2 fase (Mochtar, 1998): 1) Fase laten: pembukaan serviks sampai 3 cm , pada primigravida berlangsung lambat 7 – 8 jam,.
2) Fase aktif: dibagi atas 3 subfase:
a) Periode akselerasi: berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
b) Periode dilatasi maksimal : selama 2 jam, pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.
c) Periode deselerasi: berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam, pembukaan menjadi 10 cm (lengkap).
Pada primigravida fase aktif kala satu berlangsung selama 6 jam. Kala satu pada multigravida berlangsung 7 jam (Mochtar, 1998).
b. Kala dua (Kala pengeluaran janin), Mulai ketika dilatasi serviks sudah lengkap dan berakhir ketika janin sudah lahir (Kusnarman, 2008).
His terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama kira – kira 2 - 3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadi tekanan pada otot dasar panggul (otot franken
hauser) yang menimbulkan rasa mengedan (reflek franken hauser ). Kala dua pada primigravida berlangsung 1 – 2 jam, pada
multigravida berlangsung ½ - 1 jam (Mochtar, 1998).
c. Kala tiga (Kala pengeluaran uri), Mulai segera setelah janin lahir dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban janin (Kusnarman, 2008).
Seluruh proses biasanya berlangsung 5 – 30 menit, dan disertai dengan pengeluaran darah 10 – 20 cc. Kala tiga pada primigravida berlangsung 30 menit, pada multigravida berlangsung ¼ jam (Mochtar, 1998).
d. Kala empat (Sampai dua jam setelah plasenta keluar), Kala ini penting untuk menilai perdarahan (maksimal 500 ml), dan baik tidaknya kontraksi uterus (Mansjoer, 2005).
10. Partus Lama
Menurut Johanes C. Mose, partus lama adalah persalinan yang abnormal/sulit (Mose, 2008).
Persalinan lama pada multigravida adalah persalinan yang telah berlangsung 12 jam atau lebih tanpa kelahiran bayi, atau persalinan dengan fase laten > 8 jam (Saifuddin, 2002). Partus lama dapat disebabkan oleh kelainan his, di antaranya:
a. Inersia uteri yaitu kelainan yang terletak pada kontraksi uterus yang lebih lemah, lebih singkat, dan lebih jarang daripada biasa.
His bersifat biasa dalam arti fundus berkontraksi lebih kuat dan lebih dahulu daripada bagian lain (Mose, 2008) .
b. Incoordinate uterine action yaitu terjadi perubahan sifat his, tonus otot uterus meningkat termasuk di luar his, dan tidak ada sinkronisasi kontraksi bagian – bagiannya. Sehingga his tidak efisien dalam mengadakan pembukaan (Mose, 2008).
Dalam menghadapi partus lama keadaan umum ibu harus terus diawasi, perlu dilakukan penilaian apakah persalinan sudah mulai atau masih dalam tingkat false labour, apakah ada inersia uteri,
incoordinate uterine action , dan disproporsi sefalopelvik. Dalam
penentuan sikap lebih lanjut, apabila ketuban sudah pecah, perlu diambil keputusan untuk menyelesaikan persalinan dengan segera.
Pada partus lama yang disebabkan inersia uteri, his dapat diperbaiki dengan pemberian oksitosin (Mose, 2008).
11. Hubungan status gizi dengan lama persalinan
Kehamilan yang sehat didefinisikan sebagai kehamilan tanpa gangguan patologi maupun psikologi pada ibu dan janin selama kehamilan, dan menghasilkan outcome bayi yang sehat (Arisman, 2004).
Kondisi patologi tersebut dapat diakibatkan oleh gizi kurang ataupun gizi lebih. Penilaian status gizi ibu hamil, dapat diukur secara antropometri dengan menilai pertambahan berat badan ibu (Supariasa dkk, 2002) .
Zat gizi dapat dikelompokkan menjadi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Zat gizi penghasil energi yaitu karbohidrat, lemak, protein (Supariasa dkk, 2002).
Kelebihan zat gizi tersebut akan disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Sedangkan apabila kekurangan, tubuh akan merombak jaringan lemak yang telah ada untuk mencukupi kebutuhan energi tubuh (Sugondo, 2006),
Energi yang berasal dari oksidasi karbohidrat, protein dan lemak digunakan untuk mengubah adenosin diphosphate menjadi
adenosin triphosphate , yang selanjutnya digunakan oleh berbagai
reaksi tubuh yaitu:
a. transpor aktif molekul melalui membran sel
b. kontraksi otot dan kerja mekanik
c. banyak fungsi fisiologis lainnya untuk mempertahankan dan meneruskan kehidupan (Guyton dan Hall, 2007) .
Sedangkan faktor yang berperan dalam persalinan adalah kontraksi uterus, kontraksi otot dinding perut, dan kontraksi diafragma (Mochtar, 1998).
Skema 1. Kerangka Pemikiran
Pada ibu hamil dengan status gizi baik, energi yang tersimpan akan dipergunakan untuk kontraksi selama persalinan. Kontraksi uterus yang kuat dan teratur sifatnya, akan mempersingkat lama persalinannya.
B. Kerangka Pemikiran
status sosial ekonomi ibu kekuatan his, kontraksi otot dinding perut, otot diafragma saat persalinan normal pekerjaan fisik status gizi ibu hamil
- jaringan lemak
- umpan balik negatif pada produksi ins>jaringan lemak cadangan energi << riwayat obstetri ibu status kesehatan ibu makanan status gizi kurang status gizi normal status gizi lebih risiko diabetes melitus kehamilan, hipertensi, preeklamsia,komplikasi persalinan meningkat
- jaringan lemak normal
- cadangan energi cukup lama persalinan kekuatan his, kontraksi otot dinding perut, otot diafragma saat persalinan kurang
C. Hipotesis
Ada hubungan antara status gizi dengan lama persalinan pada multigravida multipara di Puskesmas Colomadu 1 Karanganyar.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
pendekatan case control. Kelompok kasus yaitu ibu yang mengalami lama persalinan memanjang, kelompok kontrol yaitu ibu yang mengalami lama persalinan normal.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Puskesmas Colomadu 1 Karanganyar mulai bulan April sampai Juni 2011.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi : Subjek penelitian ini adalah ibu yang bersalin di Puskesmas Colomadu 1 Karanganyar.
2. Sampel : Sampel yang diikutsertakan dalam penelitian ini jika memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
a. Kriteria Inklusi tersebut: Ibu multigravida multipara (seorang perempuan yang telah hamil dan melahirkan lebih dari satu kali) b. Kriteria Eksklusi tersebut:
Bila selama penelitian, responden meninggal, atau ada kondisi patologis yang menyebabkan pasien harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih memadai, atau hal lain yang menyebabkan responden drop out.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel secara purposive sampling dengan mengacu kriteria yang disesuaikan tujuan penelitian. Jumlah sampel yang dipergunakan sebanyak 32 sampel dengan rumus Rule of Thumb: n = minimal 30 sampel (Murti, 2006). keterangan: n = jumlah sampel
E. Skema Penelitian
Kriteria inklusi dan eksklusi
Skema 2. Skema Penelitian F. Instrument Penelitian 1. Jam dengan ketelitian 1 menit.
2. Kuesioner untuk mengetahui data identitas responden, sekaligus untuk menginklusi sampel.
3. Rekam medik untuk mengetahui pertambahan berat badan ibu.
G. Identifikasi Variabel Penelitian
Populasi ibu bersalin di Puskesmas Colomadu 1
Status gizi baik (pertambahan berat badan sesuai Indeks Massa Tubuh)
Analisis multivariat Status gizi tidak baik (Pertambahan berat badan tidak sesuai Indeks Massa Tubuh)
Lama persalinan Lama persalinan normal Lama persalinan memanjang
Status gizi baik (Pertambahan berat badan sesuai Indeks Massa Tubuh)
Status gizi tidak baik (Pertambahan berat badan tidak sesuai Indeks Massa Tubuh)
Status gizi (pertambahan berat badan) Status gizi (pertambahan berat badan)
2. Variabel terikat: Lama persalinan 3. Variabel luar terkendali: Usia ibu, paritas.
4. Variabel luar tidak terkendali: Jarak kelahiran, Sosial ekonomi, Budaya,Pendidikan, Pekerjaan.
H. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel bebas: Status gizi pada ibu hamil.
Definisi: Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutrition dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa dkk, 2002) Cara pengukuran: memantau pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dengan menggunakan data rekam medik. Yaitu dengan melihat berat badan di akhir kehamilan dikurangi berat badan di awal kehamilan. Lalu dilihat kesesuaiannya dengan Indeks Massa Tubuh
2
ibu sebelum hamil (BB/TB ). Dengan mengacu pada rekomendasi International of Medicine (Tabel 1).
Jenis data: skala kategorikal nominal, yaitu:
a. status gizi baik (pertambahan berat badan ibu sesuai Indeks Massa Tubuh sebelum hamil)
b. status gizi tidak baik (pertambahan berat badan ibu tidak sesuai Indeks Massa Tubuh sebelun hamil).
2. Variabel terikat: Lama persalinan.
Definisi: Persalinan normal adalah proses persalinan dengan usia kehamilan cukup bulan letak memanjang atau sejajar sumbu badan ibu, presentasi belakang kepala, serta dengan tenaga ibu sendiri (Saifuddin, 2002). Persalinan lama pada multigravida adalah persalinan yang telah berlangsung 12 jam atau lebih tanpa kelahiran bayi atau persalinan dengan fase laten > 8 jam (Saifuddin,2002). Cara pengukuran: menghitung lama persalinan mulai dari tanda – tanda persalinan, sampai kala empat persalinan.
Jenis data: data yang akan diperoleh berupa skala kategorikal nominal, yaitu: a. lama persalinan normal (> 3 jam sampai < 12 jam)
b. lama persalinan memanjang ( ≥ 12 jam atau fase laten > 8 jam).
3. Variabel luar terkendali: Usia ibu, Paritas.
Usia ibu, dan paritas merupakan faktor risiko terjadinya lama persalinan memanjang. Sehingga, dalam penelitian ini usia dan paritas ibu perlu dikendalikan. Data itu akan digunakan dalam uji analisis data multivariat, sebagai variabel ketiga (third variable) sehingga akan diperoleh simpulan penelitian yang valid.
4. Variabel luar tidak terkendali: Jarak kelahiran, Sosial ekonomi, Budaya, Pendidikan, Pekerjaan.
Secara tak langsung mempengaruhi pola pikir dan pengetahuan ibu hamil tentang makanan bergizi, pola makan, jenis makanan, serta kualitas makanan yang dikonsumsinya.
I. Teknik Analisis
Analisis data dilakukan dengan menggunakan Software SPSS for
Windows Release
19.00. Untuk menguji signifikansi statistik hubungan antarvariabel tersebut, (dengan mengendalikan variabel luar terkendali) dilakukan dengan uji Chi Square. Dengan model analisis, yaitu analisis
regresi logistik ganda (analisis multivariat) . Ukuran kekuatan hubungan
antarvariabel ditentukan dengan Odds Ratio, dengan memperhatikan taraf signifikan = 0,05.
Menghitung Crude analysis dengan variabel bebas status gizi, dan variabel terikat lama persalinan:
Tabel 2. Uji Chi Square Variabel bebas Variabel terikat.
Lama persalinan Lama persalinan normal memanjang Status gizi baik a b Status gizi tidak baik c d
Rumus : OR = ad bc Keterangan :
a, b, c, d = frekuensi dari variabel bebas dan terikat serta variabel pembanding.
Menghitung Adjusted analysis dengan uji analisis multivariat dengan model regresi logistik ganda: Rumus p = 1
(a+ΣBnXn)
- 1+ e
OR = eksponen B a = konstanta p = probabilitas untuk lama persalinan memanjang x
1 = status gizi (0: Baik, 1:Tidak baik)
x = usia ibu (0: 20 - 35 tahun , 1: < 20 tahun atau >35 tahun)
2
x
3 = paritas (1: paritas 2, 2: paritas 3, 3: paritas 4)
Cara pengambilan simpulan analisis data: Bandingkan Odds Ratio antara adjusted analysis dan crude analysis, sehingga bisa diketahui hasil penelitian tersebut overestimate atau
underestimate , dan bisa diketahui validitas simpulan penelitian itu (Murti,
2006).BAB IV HASIL Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan mulai bulan April sampai bulan Juni 2011. Karakteristik dari 32 sampel yang telah dikumpulkan sebagai berikut: A. Karakteristik Sampel
1. Karakteristik sampel menurut lama persalinan
Tabel 3. Karakteristik Sampel Menurut Lama Persalinan
Kriteria Sampel Angka %
Lama persalinan normal
16
50 Lama persalinan memanjang
16
50 Jumlah 32 100 Tabel 3 menjelaskan, dari 32 sampel, dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kasus (lama persalinan memanjang), dan kelompok kontrol
(lama persalinan normal). Tiap kelompok mempunyai distribusi yang sama yaitu sebesar 50 %.
2. Karakteristik sampel menurut usia
Tabel 4. Karakteristik Sampel Menurut Usia
Kriteria Usia Ibu Sampel Angka % 20 - 35 tahun
26 81,3 < 20 tahun atau > 35 tahun 6 18,8
Jumlah 32 100 Pada tabel 4 terlihat bahwa sampel dengan usia 20 - 35 tahun memiliki distribusi yang dominan yaitu sebesar 81,3 % (26 sampel). Sedangkan sampel dengan usia < 20 tahun atau >35 tahun, sebesar 18,8 % (6 sampel).
3. Karakteristik sampel menurut paritas
Tabel 5. Karakteristik Sampel Menurut Paritas
Kriteria Paritas Sampel Angka %
Paritas 2
24
75 Paritas 3 7 21,9 Paritas 4 1 3,1
Jumlah 32 100 Pada tabel 5 terlihat, distribusi untuk kelompok paritas 2 sebesar 75 %
(24 sampel), sedangkan untuk kelompok paritas 3 yaitu sebesar 21,9 % (7 sampel), dan paritas 4 sebesar 3,1 % (1 sampel).
4. Karakteristik sampel menurut status gizi
Tabel 6. Karakteristik Sampel Menurut Status Gizi
Kriteria Status Gizi Sampel Angka %
Baik 15 46,9 Tidak baik 17 53,1
Jumlah 32 100 Pada tabel 6, menunjukkan kelompok sampel dengan status gizi baik sebesar 46,9 % (15 sampel). Hal itu tidak berbeda jauh dengan kelompok sampel status gizi tidak baik, yaitu sebesar 53,1 % (17 sampel).
B. Analisis Uji Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Analisis bivariat juga merupakan salah satu langkah untuk melakukan seleksi terhadap variabel yang akan masuk ke dalam analisis multivariat. Adanya hubungan secara statistik antara variabel bebas dan variabel luar terkendali dengan variabel terikat ditunjukkan dengan nilai p < 0,05, nilai OR > 1, dan nilai 95% CI tidak mencakup angka 1. Variabel yang akan dianalisis secara bivariat yaitu usia, status kehamilan, status gizi.
1. Hubungan antara usia dengan lama persalinan
Tabel 7. Hubungan antara Usia dengan Lama Persalinan
Lama Persalinan Memanjang Normal
Angka % Angka % Usia
Ibu <20 atau >35
4
25 2 12,5 20 -35
12
75 14 87,5 Total 16 100 16 100
X
2
= 0,821 ; p = 0,327 ; OR =2,333 ; 95%CI = 0,362 – 15,053 Tabel di atas menunjukkan pada kelompok lama persalinan memanjang
(kelompok kasus), sampel yang berusia < 20 atau >35 tahun sebanyak 4 sampel (25 %), sedangkan sampel yang berusia 20 sampai 35 tahun sebanyak 12 sampel (75 %). Pada kelompok kontrol (lama persalinan normal), sampel yang berusia < 20 atau >35 tahun, sebanyak 2 sampel (12,5 %), sedangkan 14 sampel (87,5 %) berusia 20 sampai 35 tahun.
Hasil analisis bivariat antara variabel usia ibu dengan lama persalinan dengan uji Chi Kuadrat diperoleh nilai OR = 2,333 ; 95 % CI = 0,362 – 15,053 yang berarti bahwa ibu yang berusia < 20 atau > 35 tahun mempunyai risiko untuk mengalami lama persalinan memanjang sebesar 2,333 kali lebih besar dibandingkan ibu yang berusia 20 - 35 tahun . Tetapi tidak bermakna secara
2
statistik, yang terlihat dari nilai p > 0,05 yaitu sebesar p = 0,327 ( X = 0,821; p = 0,327 ).
Atau dapat dikatakan bahwa kemungkinan ibu yang berusia < 20 atau >35 tahun untuk mengalami lama persalinan memanjang adalah sebesar 70 %.
2. Hubungan antara paritas dengan lama persalinan
Tabel 8. Hubungan antara Paritas dengan Lama Persalinan
Lama Persalinan Memanjang Normal
Angka % Angka % Status Paritas 2 13 81,25 11 68,75
Kehamilan Partas 3 3 18,75
4
25 Paritas 4 1 6,25 Total 16 100 16 100
2 X =0,667 ; p = 0,343
OR =1,970; 95 % CI = 0,382 – 10,166 Tabel di atas menunjukkan dari 16 sampel pada kelompok kasus (lama persalinan memanjang), 13 di antaranya (81,25 %) termasuk kategori paritas 2, dan 3 sampel (18,75 %) merupakan kategori paritas 3, sedangkan paritas 4 tidak ada sampel.
Pada kelompok kontrol (lama persalinan normal), dari 16 sampel terdapat 11 sampel (68,75 %) yang termasuk kategori paritas 2, untuk kategori paritas 3 ada 4 sampel (25 %), dan kategori paritas 4 ada 1 sampel (6,25 %).