Metode Penentuan Sampel

F. Metode Penentuan Sampel

1. Metode Penentuan Daerah dan Lokasi Penelitian Daerah penelitian ditentukan secara purposive (sengaja) yaitu di Kota Yogyakarta dengan pertimbangan bahwa Kota Yogyakarta merupakan kota yang pariwisata, pendidikan dan pusat pertumbuhanya berkembang sehingga memberikan peluang besar bagi wanita untuk bekerja di luar rumah. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli susu formula balita pada pasar swalayan di Kota Yogyakarta.

Penelitian ini dilaksanakan di pasar swalayan di Kota Yogyakarta. Pasar swalayan dipilih sebagai lokasi penelitian karena pada umumnya susu formula balita banyak dijual di pasar swalayan, konsumen menyukai kepraktisan pasar swalayan karena pembeli dapat mengambil langsung produk susu formula balita yang diinginkan dan tempatnya nyaman.

Di Kota Yogyakarta terdapat banyak pasar swalayan yang menyediakan berbagai jenis barang kebutuhan masyarakat. Banyaknya pasar swalayan di Kota Yogyakarta dapat dilihat pada Tabel 3. 1.

Tabel 3. 1. Jumlah Pasar Swalayan di Kota Yogyakarta Tahun 2006-2008 Tahun

Pasar Swalayan 2006

Sumber: Dinas Perindagkop dan UKM Kota Yogyakarta Berdasarkan data dari Dinas Perindagkop dan UKM, Kota Yogyakarta tahun 2006-2008 dapat dilihat bahwa jumlah pasar swalayan di Kota Yogyakarta terus bertambah. Dengan adanya pasar, akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan kebutuhannya sehari-hari dengan berbagai pilihan produk yang tersedia. Dari data Dinas Perindagkop dan UKM Kota Yogyakarta tahun 2008 diatas, terdapat 78 pasar swalayan yang terdiri dari supermarket dan minimarket, diantaranya Pamella Swalayan, Mirota, Gardena, Ramai, Hero, Giant, Super Indo, Maga Swalayan, WS Swalayan dan lain-lain.

Menurut BPS Kota Yogyakarta, wilayah Kota Yogyakarta terdiri dari lima bagian kota, yaitu wilayah I, wilayah II, wilayah III, wilayah IV, dan wilayah V. Pada tiap wilayah ini dipilih 1 sampel kecamatan. Dalam penelitian ini, penentuan sampel kecamatan dilakukan secara purposive sampling . Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), purposive sampling (sengaja) merupakan pengambilan sampel dengan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Pertimbangan yang diambil dalam penelitian ini yaitu kecamatan dengan jumlah balita yang terbanyak di tiap wilayah.

Jenis pasar swalayan yang dipilih adalah supermarket karena merek susu formula balita yang disediakan di supermarket lebih beragam dan ketersediaannya lebih banyak daripada di minimarket sehingga lebih banyak pembeli. Pada tiap sampel kecamatan dipilih 1 supermarket. Penentuan sampel supermarket dilakukan dengan simple random sampling dimana kesempatan semua supermarket di Kota Yogyakarta untuk dijadikan supermarket sampel adalah sama. Supermarket yang dipilih yaitu Progo, Pamella 5 Swalayan, Sang Surya Swalayan, Mirota dan Gardena.

Tabel 3. 2. Sampel Supermarket di Kota Yogyakarta Berdasarkan Pembagian Wilayah

Kota

Jumlah

Supermarket Yogyakarta

Kecamatan

Balita

Wilayah I 1. Kecamatan Jetis

2. Kecamatan Gedongtengen

3. Kecamatan Ngampilan

Roma Swalayan 4. Kecamatan Keraton

Maga Swalayan

5. Kecamatan

1. Progo Gondomanan

2. Ramai

Wilayah II 6. Kecamatan Tegalrejo

Wilayah III 7. Kecamatan

1. Gardena Gondokusuman

2. Super Indo 3. Elok Swalayan

8. Kecamatan Danurejan

Hero 9. Kecamatan Pakualaman

Super Indo

Wilayah IV 10. Kecamatan Umbulharjo

1. Pamella 5

2. Daffa Swalayan 3. DNS Swalayan

11. Kecamatan Kotagedhe

WS Swalayan 12. Kecamatan Mergangsan

1. Karuma Swalayan 2. Mitra Swalayan 3. Pamela 1 4. Maga Swalayan

Wilayah V 13. Kecamatan Wirobrajan

Sang Surya Swalayan

14. Kecamatan Mantrijeron

1. Damai Indah Swalayan 2. Amanah Swalayan

Sumber : Analisis Data Primer Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah judgement sampling, dimana peneliti berada di tempat penelitian untuk melakukan

kuesioner ataupun wawancara. Metode judgement sampling adalah

penyebaran penyebaran

dapat dipertanggungjawabkan (Churchill, 2005: 13).

Ukuran sampel untuk analisis faktor adalah sedikitnya empat atau lima kali dari jumlah variabel yang diteliti (Maholtra dalam Setyani, 2006: 24). Variabel yang diamati dalam penelitian ini berjumlah 15 variabel dengan responden berjumlah 100, sehingga sudah sesuai dengan syarat jumlah sampel minimal yang dibutuhkan dalam analisis

faktor

Pembagian responden pada masing-masing pasar swalayan sampel diakukan berdasarkan jumlah balita tiap kecamatan tempat pasar swalayan sampel berada. Jumlah responden dari tiap kecamatan ditentukan secara proporsional, dengan rumus hitungan sebagai berikut :

Jumlah balita di kecamatan sampel Sampel tiap supermarke t = Jumlah balita total di 5 kecamatan sampel

Pembagian responden pada masing-masing supermarket di tiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 3. 3. Tabel 3. 3. Jumlah Responden pada Masing-masing Kecamatan

Supermarket

Kecamatan

Jumlah Balita Jumlah

Responden Progo

26 Pamella 5 Swalayan

Gondokusuman

28 Sang Surya Swalayan Wirobrajan

16.071 100 Sumber : Analisis Data Primer