OBYEK PENELITIAN

B. OBYEK PENELITIAN

Penelitian yang bertemakan prostitusi membuat penulis sedikit kesulitan untuk melakukan observasi partisipan, karena penulis dihadapi oleh banyak kendala seperti keselamatan psikis dan fisik ketika melakukan penelitian. Maka observasi dilakukan adalah observasi semi partisipan. Yaitu dengan

mendengarkan, merasakan, mengumpulkan dan menangkap semua fenomena, data dan informasi tentang kasus yang di selidiki. Untuk itu demi mendapatkan data yang lengkap penulis di bantu oleh teman saya yang bernama Angga. Angga saya pilih dalam membantu penelitian ini di karenakan sangat dekat dengan unit analisis dalam penelitian ini. Angga bekerja di salah satu BUMN di Kota Solo. Di samping rutinitas kerja sehari-hari yang dia jalani, Angga juga sering menghabiskan waktu luangnya untuk menyambangi café-café, tempat karoke dan tempat hiburan malam yang ada di sekitar wilayah Solo. Demi sekedar mencari hiburan dan berkumpul dengan teman-teman dia. Dari sanalah Angga bertemu dan berkenalan dengan teman-teman yang di maksud dalam penilitian ini sebagai unit penelitian, yaitu mahasiswi yang memiliki profesi ganda. Angga sangat membantu dalam memberikan informasi tentang fenomena one night stand yang di lakukan oleh sebagian mahasiswi tersebut. Penulis berpendapat bahwa mereka akan lebih terbuka memberikan informasi apabila penulis mengenal salah satu teman baik mahasiswi yang menjadi pelaku one night stand . Disamping itu, strategi ini penulis gunakan untuk memperkecil jarak

cara

mencatat,

mengamati,

antara penulis dengan unit penelitian. Dikarenakan mereka sangat tertutup dan berhati-hati sekali dalam memberikan informasi. Alasannya agar profesi mereka tetap tetap terjaga rahasianya. Melalui Angga penulis bertanya serta mencari informasi. Angga adalah salah seorang teman dekat dari penulis yang memiliki banyak teman mahasiswi yang berprofesi sebagai “ayam kampus”. Penulis kenal dengan Angga sejak 6 bulan yang lalu. Penulis dikenalkan dengan Angga oleh teman, ketika Angga masih berstatus pacar dari teman dekat penulis. Tetapi hubungan percintaan mereka putus di tengah jalan karena tidak adanya lagi kecocokan dalam menjalin asmara. Juga ditambah dengan kebiasaan buruk Angga yang suka bermain-main ketempat hiburan malam sampai tidak mengenal waktu lagi. Ahirnya merekapun sepakat untuk mengahiri hubungan cinta mereka. tetapi meskipun mereka sudah tidak ada hubungan khusus, hubungan persahabatan mereka masih terjalin dengan baik. Begitu juga hubungan diantara kami masih terjalin dengan baik, maka Angga bersedia membantu memperkenalkan beberapa teman nya yang berprofesi sebagai “ayam kampus”. Dari sering dan hobinya Angga yang suka dugem dan menyambangi club-club malam itulah banyak kenalan angga mahasiswi- mahasiswi yang berprofesi ganda, yaitu sebagai pemuas napsu sesaat.

Mahasiswi yang punya double job menjadi pelacur di dunia kampus biasa disebut “kampus freesh chiken” atau lebih familiar lagi dengan sebutan “ayam kampus”. Sepak terjang ayam kampus lebih susah ditebak dibanding dengan para pelacur yang biasa berjejer di kawasan prostitusi dan lokalisasi.

Bahkan jika diperhatikan penampilan dan kesehariannya di kampus, mereka terlihat sama dengan sejumlah mahasiswi lainnya

Prostitusi dalam dunia pendidikan bukanlah menjadi hal yang baru, akan tetapi hal tersebut masih menjadi hal yang tabu karena praktek prostitusi tersebut masih tertutup atau terselubung, juga minim dari eksposes media massa, tidak vulgar seperti praktek prostitusi pada umumnya. Intelektual muda penjaja cinta yang biasa orang bilang adalah “ayam kampus” prakteknya sembunyi-sembunyi bahkan dikalangan mahasiswi pun berlangsung dengan rapi. Di kampus, mereka menjalankan aktivitas kuliahnya seperti biasa “bahkan pakaiannya terkesan alim, tetapi ada juga yang tidak sungkan menunjukkan jati diri. Banyak cara yang dilakukan oleh para ayam kampus untuk menjaring para lelaki hidung belang dan cara yang dilakukan itu mengutamakan keamanan dan kerahasiaan, semua itu di lakukan agar kedok mereka tetap terjaga, dan mereka tidak melakukan aksi dan transaksinya di kampus demi menjaga kedok mereka melainkan ada tempat- tempat lain sebagai tempat mereka bertransaksi dan melakukan praktek dengan konsumennya. Tak mudah mengungkap fenomena bisnis prostitusi di kalangan anak kampus. Jaringan mereka tertutup, hingga sulit bagi orang kebanyakan untuk mengetahuinya.

Angga menyebutkan beberapa tempat mangkal para “ayam kampus” dalam menjalankan operasinya diantaranya adalah kawasan pusat perbelanjaan yang ada di sudut-sudut kota, ada pula tempat hiburan malam Angga menyebutkan beberapa tempat mangkal para “ayam kampus” dalam menjalankan operasinya diantaranya adalah kawasan pusat perbelanjaan yang ada di sudut-sudut kota, ada pula tempat hiburan malam

Fajar, seorang Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS Surakarta, yang sering nongkrong di club-club malam dan tempat karoke ini mengatakan bahwa, ada beberapa tempat mangkal para ayam kampus dalam menjalankan operasinya, di antaranya adalah kawasan pusat perbelanjaan yang ada di Kota Solo. Ada pula sebuah tempat karoke yang berada di dekat sebuah kampus yang kerap dijadikan tempat mereka nongkrong dan bertransaksi. Mereka selain bertransaksi di pusat-pusat perbelanjaan dan di cafe-cafe mereka juga bertransaksi lewat telpon. Selain telpon mereka juga memiliki teman di salah satu diskotik dan karaoke untuk meminta pelanggan atau pun konsumen. Bahkan merekapun tidak sungkan untuk menawarkan jasa lewat situs pertemanan jejaring sosial. Adit menambahkan, ada ayam kampus yang mencari langganan sendiri maupun melalui jasa ke pihak ketiga atau lewat perantara (wawancara dengan Fajar, 2 Februari 2010).

Lebih lanjut keterangan saya dapatkan dari, Ardi. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS Surakarta yang juga gemar menyambangi tempat-tempat karoke dan pub-pub di seputaran wilayah Surakarta untuk

sekedar melepaskan penat ini mengatakan bahwa, konsumen “ayam kampus” ini sebagian besar adalah orang-orang berduit tebal, kebanyakan dari kalangan pengusaha. Langganan mereka kebanyakan laki-laki yang sudah berumur. Mereka sering menyebutnya om-om. Karena yang mereka cari tidak hanya kenikmatannya belaka, tetapi juga uang. Menurutnya, tak semua calon konsumen langsung direspons oleh “ayam kampus”. “Mereka tak mau kalau yang berasal dari lingkungan yang dikhawatirkan akan membongkar identitasnya”. Apabila sekiranya calon pelanggan dianggap mencurigakan, maka mereka akan segera membatalkannya. Di kampus pun mereka tidak terlihat sedang melakoni profesi ganda. Sangat sulit membedakan mereka dengan mahasiswa pada umumnya. Mungkin mereka ingin menyamarkan kegiatan menyimpangnya dari kebanyakan mahasiswa. Tetapi sangat berbanding terbalik saat para “ayam kampus ini sedang berada di club-club malam atau tempat karoke. Pakaian dan cara merias tubuh nya pun semacam artis di televisai. Dengan balutan baju-baju yang tergolong seksi dan bemerek. Mungkin, karena sudah terbiasa berhubungan dengan laki-laki, mereka tak sungkan-sungkan dalam hal berpakaian. Tempat mereka biasa melakukan prakteknya pun banyak dan beragam. Mulai dari kamar hotel hingga ke lokasi kos-kosan (wawancara dengan Ardi, 4 Februari 2010).

Obyek dalam penelitian ini terdiri dari 5 orang pelaku one night stand. Mereka saya gunakan sebagai obyek penelitian yang bernama (Bunga, Mawar, Melati, Widuri dan Anggrek (bukan nama sebenarnya).

Bunga, wanita berusia 23 tahun. Saya mengenal bunga dari Angga, yang terbilang sangat dekat dengan bunga. Ia mengatakan bahwa Bunga berasal dari Salatiga. Status Bunga tidak mempunyai pacar, karena menurutnya apabila punya pacar dia tidak dapat melakukan pekerjaan tersebut, mengingat hal tersebut akan menyakitkan hati sang kekasih. Dia juga menjelaskan bahwa Bunga tergolong wanita yang sangat cantik dengan

bentuk tubuh yang seksi, rambut sebahu, hidung mancung, tinggi sekitar 163cm dan kulit yang putih langsing ini, sangatlah menggoda bagi pria yang melihatnya. Bunga lebih menyukai one night stand dengan modus sebagai simpanan atau piaraan. Bunga menjelaskan bahwa menjadi piaraan atau simpanan biasanya ada dua cara. Yang pertama bisa dengan jasa broker atau germo sebagai pihak penghubung. Yang kedua “sigle fighter”, artinya si ayam kampus lansung turun sendiri mencari korbannya tanpa memakai jasa broker. Menurut saya “sigle figter” merupakan modus yang di peruntukan buat ayam kampus yang sudah professional. Namun itu semua tergantung dari cara ayam kampus itu memuaskan pelanggannya. Semakin ayam kampus itu memberikan servis yang memuaskan maka, namanya akan semakin melambung seiring harganya yang juga melambung tinggi. Bunga mematok untuk jasa short time selama 1,5 jam, sedangkan ia memberikan waktu untuk jasa long time nya semalam saja. Tentu masing-masing jasa yang bunga tawarkan memiliki harga yang berbeda pula. Ada lambang-lambang atau kode-kode khusus yang bunga gunakan dalam bertransaksi dengan calon bentuk tubuh yang seksi, rambut sebahu, hidung mancung, tinggi sekitar 163cm dan kulit yang putih langsing ini, sangatlah menggoda bagi pria yang melihatnya. Bunga lebih menyukai one night stand dengan modus sebagai simpanan atau piaraan. Bunga menjelaskan bahwa menjadi piaraan atau simpanan biasanya ada dua cara. Yang pertama bisa dengan jasa broker atau germo sebagai pihak penghubung. Yang kedua “sigle fighter”, artinya si ayam kampus lansung turun sendiri mencari korbannya tanpa memakai jasa broker. Menurut saya “sigle figter” merupakan modus yang di peruntukan buat ayam kampus yang sudah professional. Namun itu semua tergantung dari cara ayam kampus itu memuaskan pelanggannya. Semakin ayam kampus itu memberikan servis yang memuaskan maka, namanya akan semakin melambung seiring harganya yang juga melambung tinggi. Bunga mematok untuk jasa short time selama 1,5 jam, sedangkan ia memberikan waktu untuk jasa long time nya semalam saja. Tentu masing-masing jasa yang bunga tawarkan memiliki harga yang berbeda pula. Ada lambang-lambang atau kode-kode khusus yang bunga gunakan dalam bertransaksi dengan calon

Lain Bunga lain pula dengan Mawar. Ia baru berusia 22 tahun. Saya mengenal Mawar karena dikenalkan juga oleh Angga. Wanita ini asli Solo. Perempuan ini sangat berhati-hati dalam memberikan servis kepada orang yang baru ia kenal, pasalnya ia melihat dari segi laki-laki tersebut berkelas atau tidak. Dengan kata lain Mawar disini tidak begitu berambisi untuk mencari uang dari banyak lelaki hidung belang. Ia lebih menyukai melayani sedikit pelanggan tetapi yang mempunyai banyak uang sehingga tidak perlu bergonta-ganti pasangan. Disamping dia juga sudah lebih mengenal pelanggan, dia juga merasa lebih nyaman dengan pelanggan yang sudah terbiasa dengan dia. Mawar mengikat pelanggannya dengan cara memacari mereka. Cara ini mawar gunakan untuk meminimilisasi persaigan diantara ayam kampus. Mawar juga menggunakan jasa broker sebagai penghubung. Tetapi tetap dengan acuan bahwa dia cuma mau melakukan one night stand dengan pria yang dianggapnya berkelas. Lebih jauh menurut bunga biasanya untuk sampai ke tahap transaksi biasanya sang germo rela mengantar lansung klien ke kost atau tempat janjian yang telah di atur sebelumnya. Biasanya mereka bertemu di tempat makan, club-club malam, maupun tempat-tempat karoke. Harga untuk setiap booking-an ayam kampus pun bermacam-macam tergantung di mana dia menuntut ilmu. Ayam kampus dari universitas yang Lain Bunga lain pula dengan Mawar. Ia baru berusia 22 tahun. Saya mengenal Mawar karena dikenalkan juga oleh Angga. Wanita ini asli Solo. Perempuan ini sangat berhati-hati dalam memberikan servis kepada orang yang baru ia kenal, pasalnya ia melihat dari segi laki-laki tersebut berkelas atau tidak. Dengan kata lain Mawar disini tidak begitu berambisi untuk mencari uang dari banyak lelaki hidung belang. Ia lebih menyukai melayani sedikit pelanggan tetapi yang mempunyai banyak uang sehingga tidak perlu bergonta-ganti pasangan. Disamping dia juga sudah lebih mengenal pelanggan, dia juga merasa lebih nyaman dengan pelanggan yang sudah terbiasa dengan dia. Mawar mengikat pelanggannya dengan cara memacari mereka. Cara ini mawar gunakan untuk meminimilisasi persaigan diantara ayam kampus. Mawar juga menggunakan jasa broker sebagai penghubung. Tetapi tetap dengan acuan bahwa dia cuma mau melakukan one night stand dengan pria yang dianggapnya berkelas. Lebih jauh menurut bunga biasanya untuk sampai ke tahap transaksi biasanya sang germo rela mengantar lansung klien ke kost atau tempat janjian yang telah di atur sebelumnya. Biasanya mereka bertemu di tempat makan, club-club malam, maupun tempat-tempat karoke. Harga untuk setiap booking-an ayam kampus pun bermacam-macam tergantung di mana dia menuntut ilmu. Ayam kampus dari universitas yang

Melati 22 tahun. Wanita cantik berhidung bangir, berkulit kuning langsat serta ini bertubuh sintal ini menceritakan bahwa awal mula dia terjun di dunia prostitusi dikarenakan punya masa lalu yang suram. Waktu masih duduk di kelas 3 SMA keprawanannya telah di renggut oleh sang pacar hingga hamil. Fatalnya sang pacar yang dia sayangi tidak mau bertanggung jawab dan meninggalkanya tanpa alasan yang jelas. Terpaksa janin yang dia kandung di gugurkan. Sejak itu dia frustasi, Setelah kejadian itu, keadaanya psikisnya tidak setabil sehingga dia seakan mempunyai pandangan bawa terlanjur basah, sekalian saja menyeburkan diri dalam dunia prostitusi ini. Dan melalui ajakan seorang teman satu kos, melati akhirnya terjun ke dunia prostitusi. Disamping itu dia juga mendapatkan jasa komersial dari hasil one night stand tersebut. Salah satu alasan klise perempuan terjun ke dunia prostitusi, karena kecewa dengan pacar. Melati berasal dari Semarang. Di Solo Melati tinggal di kontrakan daerah Sumber Surakarta. Seperti halnya mahasiswa pada umumnya, kegiatan melati sehari-hari adalah kuliah. Untuk mengisi waktu senggangnya, biasanya melati sering berpergian ke pusat-pusat

perbelanjaan, demi sekedar jalan-jalan maupun belanja keperluan buat gaya hidupnya. Sedangkan dikala dia butuh hiburan sering pula dia pergi ketempat- tempat karoke, dan club-club malam di seputaran wilayah Surakarta. Melati juga menambahkan bahwa dia sering menjaring konsumen dengan jasa broker atau germo. Menurut melati, dia tidak perlu repot-repot mencari konsumen buat pasangan one night stand kalau menggunakan jasa broker. Langganan mereka kebanyakan laki-laki yang sudah berumur. Mereka menyebutnya om- om. Melati mengaku lebih sreg sama om-om. Sebab, mereka sabar dan nggak pernah minta pelayanan macam-macam. Duitnya juga banyak, paparnya. Manfaat lainnya, kalau butuh uang sewaktu-waktu, bisa minta sama om-om itu. Isi tasnya tidak lupa selalu ada kondom dengan berbagai bentuk dan merek agar dapat setiap saat mampu melayani langganan booking-an yang hadir menghampirinya. Higenis, mungkin itulah yang kadang membedakan ayam kampus dengan penjaja seks di pinggir jalan. Ayam kampus tetap saja mempunyai perhatian lebih tentang kesehatan dan kebersihan dalam melakukan hubungan intim. Melati menambahkan pelanggan wajib pake kondom, kalau enggak mau mendingan batal. Melati juga rutin konsultasi dengan dokter untuk menghindari dari datangnya penyakit berbahaya.

Wanita berumur 23 tahun ini bernama Widuri. Disamping memiliki paras wajah yang cukup cantik dan juga Bentuk fisik yang aduhai, berperawakan menarik, serta pastinya seksi membuatnya makin terlihat cantik. Gaya rambut yang mengikuti trend masa kini, dengan balutan warna

merah semakin memperjelas ke sexiannya. Wanita asal solo dan belum memiliki pacar ini, punya pandangan berbeda tentang pelaku one night stand, atau sering juga disebut “ayam campus”. Menurut widuri kalau PSK yang sering mangkal di tempat-tempat karoke maupun di club-club malam atau panti pijat kalah kelas dibanding dengan ayam kampus. Itulah gunanya brand, kata widuri menambahkan. Kalau PSK yang biasa di tempat-tempat karoke, club-club malam, panti pijat, kesannya gampangan. Secara kelas, biasa banget. Tapi begitu bersetatus ayam campus, jadi lebih keren dan menantang. Perempuan yang punya bibir tipis ini menambahkan, ayam kampus tetap tidak mau disamakan dengan pekerja seks komersial (PSK) lainnya. Meski kerjaannya gituan, kita kan mahasiswi. Faktor utamanya pasti embel-embel kampus. Karena kampus identik dengan hal-hal baik, begitu ada hal yang negative respon pasar langsung bergerak. Orang jadi penasaran. Apalagi bagi orang yang notabene nya sebagai “player”, pasti penasaran dan berusaha buat bisa berkencan dengan salah satunya. Makanya tariff ayam kampus selalu lebih, dibandingkan dengan mengencani gadis karoke. Lebih-lebih jika ayam kampus tersebut berasal dari universitas yang ternama, maka secara tidak langsung naik juga image dan bandrol tariff mereka. Dan bagi lelaki yang terpenting adalah “sosial image”. Prestice jadi ukuran buat diraih. Hanya sebagian kecil saja dari teman Widuri yang mengetahui profesi gandanya. Bahkan dari kluarganya sendiri pun widuri menyimpan rapat-rapat rahasianya kalau ia malakoni dunia prostitusi. Widuri lebih suka melakukan kegiatan one merah semakin memperjelas ke sexiannya. Wanita asal solo dan belum memiliki pacar ini, punya pandangan berbeda tentang pelaku one night stand, atau sering juga disebut “ayam campus”. Menurut widuri kalau PSK yang sering mangkal di tempat-tempat karoke maupun di club-club malam atau panti pijat kalah kelas dibanding dengan ayam kampus. Itulah gunanya brand, kata widuri menambahkan. Kalau PSK yang biasa di tempat-tempat karoke, club-club malam, panti pijat, kesannya gampangan. Secara kelas, biasa banget. Tapi begitu bersetatus ayam campus, jadi lebih keren dan menantang. Perempuan yang punya bibir tipis ini menambahkan, ayam kampus tetap tidak mau disamakan dengan pekerja seks komersial (PSK) lainnya. Meski kerjaannya gituan, kita kan mahasiswi. Faktor utamanya pasti embel-embel kampus. Karena kampus identik dengan hal-hal baik, begitu ada hal yang negative respon pasar langsung bergerak. Orang jadi penasaran. Apalagi bagi orang yang notabene nya sebagai “player”, pasti penasaran dan berusaha buat bisa berkencan dengan salah satunya. Makanya tariff ayam kampus selalu lebih, dibandingkan dengan mengencani gadis karoke. Lebih-lebih jika ayam kampus tersebut berasal dari universitas yang ternama, maka secara tidak langsung naik juga image dan bandrol tariff mereka. Dan bagi lelaki yang terpenting adalah “sosial image”. Prestice jadi ukuran buat diraih. Hanya sebagian kecil saja dari teman Widuri yang mengetahui profesi gandanya. Bahkan dari kluarganya sendiri pun widuri menyimpan rapat-rapat rahasianya kalau ia malakoni dunia prostitusi. Widuri lebih suka melakukan kegiatan one

macam jasa pelayanan seksual yang widuri tawarkan mulai dari oral seks, anal seks, hand job hingga besetubuh dengan tamu. Tak lupa, widuri juga mewajibkan kliendnya menggunakan kondom dalam melakukan hubungan intim untuk menghindari penyakit. Widuri pun juga rutin chek up ke dokter specialis kelamin.

Anggrek 22 tahun. Gadis berkulit putih dan tubuh langsing ini sehari- hari, mengendarai sedan ke kampusnya. Gadis yang di waktu luangnya ini

sering dihabiskan untuk tidur, jalan-jalan dan belanja ini menambahkan bahwa, menjadi ayam kampus itu lebih kepada sebuah pilihan bukan karena keterpaksaan. Awalnya Anggrek hanya melakukan sek just have fun saja, namun seiring berjalannya waktu oleh bujukan teman-teman anggrek yang sudah terjun terlebih dahulu dalam hal prostitusi Anggrek pun mulai mengkomersilkan kegiatan menyimpanganya tersebut. Ia mengaku sangat menikmati pekerjaanya yang sekarang dia geluti. Bahkan ia pun bisa memiliki mobil pribadi hasil dari kenal dan kencan dengan “om-om” hidung belang pelangganya. Mahasiswi semester akhir ini juga mengaku senang mengisi

waktu luangnya ke diskotek atau pub. Anggrek juga lebih suka melayani “om- om”, karena menurut anggrek “om-om” tidak terlalu banyak macam-macam mintanya dan uangnya juga banyak. Tapi kadang kalau Anggrek sedang bosen, anggrek sering menolak ajakan kliend untuk kencan dengan alasan mau ujian, dan mau pulang kampong. Anggrek yang asli dari malang ini tinggal dengan sodaranya di kawasan Jajar Solo. Lebih jauh Anggrek juga tidak mau disamakan dengan PSK jalanan. Menurutnya meski kerjanya sama tetap saja dia adalah seorang mahasiswi yang punya intelektual lebih ketimbang PSK jalanan. Hanya sebagian kecil saja dari teman Anggrek yang mengetahui profesi dobelnya, karena Anggrek sedikit membatasi pergaulannya dengan teman dari luar profesinya untuk munutupi kedoknya, orang tua Anggrek pun juga tidak mengetahui kegiatan Anggrek selama ia kuliah. Bahkan pacar anggrek pun tidak mengetahui profesi anggrek yang menyimpang, dikarenakan pacar Anggrek kerja jauh di Kalimantan. Broker sangat berpengaruh dalam transaksi yang Anggrek jalani. Namun Anggrek juga menerima bokingan asalkan dirinya sedang minat. Untuk menghidar dari penyakit menular, Anggrek selalu menggunakan pelindung dalam melakukan hubungan intim. Ia juga rutin mendatangi dokter specialis kelamin untuk berjaga-jaga dari hal-hal yang tidak di inginkan.

Dokumen yang terkait

DAYA BUNUH EKSTRAK DAUN KEMANGI UNGU (Ocimum sanctum) TERHADAP LARVA Anopheles aconitus SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 54

Hubungan subtipe stroke dengan kejadian demensia pada pasien post stroke di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

0 0 68

PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH DELIMA (Punica granatum) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 51

HUBUNGAN OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA (OSA) DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI POLI SARAF RSUD DR.MOEWARDI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 67

Pelaksanaan pendidikan dan latihan di Lembaga penyiaran publik Radio Republik Indonesia Surakarta

0 1 114

PENGARUH EKSTRAK BIJI KAKAO (Theobroma cacao) TERHADAP HEPATOTOKSISITAS PARASETAMOL PADA MENCIT (Mus musculus) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 58

Pelaksanaan praktek kerja industri teknik mekanik otomotif di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Surakarta

1 2 131

PERBANDINGAN DOSIS EFEDRIN 0,1 mgKgBB DENGAN 0,2 mgKgBB UNTUK MENCEGAH HIPOTENSI AKIBAT SPINAL ANESTESI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 55

EFEK ANTIFUNGI EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L) TERHADAP PERTUMBUHAN Trichophyton rubrum in vitro SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 50

Manajemen Kualitas Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Slamet Riyadi Surakarta

0 0 161