3 Arus Biaya Manufaktur

Gambar 4.3 Arus Biaya Manufaktur

Contoh 1:

CV. Loe To Ye yang merupakan perusahaan manufaktur mempunyai informasi data-data untuk tahun 2014 sebagai berikut:

Persediaan Awal

Saldo (Rp)

Bahan Baku Langsung

Barang Dalam Proses

Barang Jadi

a. Pembelian bahan secara kredit: Bahan baku langsung

Rp 210.000.000 Bahan baku tidak langsung

15.000.000 Total

Rp 225.000.000 Jurnal:

Persediaan Bahan Baku Langsung

Biaya Overhead Pabrik

Utang Dagang

Persediaan Bahan Baku Langsung (Rp Utang Dagang (Rpjuta)

juta)

Saldo Awal

30 a)

Saldo Awal

Biaya Overhead Pabrik (Rp Juta)

a)

b. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi sebanyak Rp 195.000.000,- Jurnal:

Persediaan Barang Dalam Proses

Persediaan Bahan Baku Langsung

Persediaan Barang Dalam Proses Persediaan Bahan Baku (Rp Juta) (Rp Juta)

50 a)

Saldo Awal

30 b)

Saldo Awal

Saldo Akhir

45 b)

c. Upah untuk tenaga kerja di pabrik: Tenaga Kerja Langsung (16.000 Jam)

Rp 320.000.000 Tenaga Kerja Tidak Langsung

70.000.000 Total

Rp 390.000.000 Jurnal:

Persediaan Barang Dalam Proses

Biaya Overhead Pabrik

Upah

Persediaan Barang Dalam Proses Daftar Upah (Rpjuta)

(Rp juta)

Saldo Awal

Biaya Overhead Pabrik (Rp Juta)

d. Penyusutan untuk tahun 2014: Pabrik

40.000.000 Bahagian Penjualan

Rp

12.000.000 Bahagian Umum

8.000.000 Total

60.000.000 Pada tahun 2013 dapat dibukukan akumulasi penyusutan sebesar Rp 450.000.000. Jurnal:

Rp

Biaya Overhead Pabrik

Biaya Penjualan

Biaya Umum

Akumulasi Penyusutan 60.000.000

Akumulasi Penyusutan (Rp Juta) Biaya Overhead Pabrik (Rp Juta)

Saldo Awal

Biaya Umum (Rp Juta) d)

Biaya Penjualan (Rp Juta)

d) d)

Biaya Overhead Pabrik

Ragam Kredit 120.000.000

Ragam Kredit (Rp Juta) Biaya Overhead Pabrik (Rp Juta)

f. Perusahaan mengganggarkan taksiran biaya overhead pabrik sebesar Rp 225.000.000. Dasar pembebanan biaya overhead adalah berdasarkan jam tenaga kerja langsung. Perusahaan menaksir jumlah jam tenaga kerja langsung untuk tahun 2014 adalah 170.000 jam.

Tarif Pembebanan Overhead = Rp225.000.000 = Rp1.500

170.000 jam

Pembebanan Biaya Overhead = 160.000 jam x Rp 1.500

= Rp 240.000.000

Jurnal: Persediaan Barang Dalam Proses

Biaya Overhead Pabrik 240.000.000

Biaya Overhead Pabrik Persediaan Barang Dalam Proses (Rp Juta)

(Rp Juta)

Saldo Awal

195 d)

70 b)

320 e)

40 c)

f)

Setiap barang yang telah rampung dikerjakan dan ditransfer ke persediaan barang jadi maka itulah yang disebut sebagai harga pokok produksi.

Jurnal: Persediaan Barang Jadi

Persediaan Barang Dalam Proses 770.000.000

Persediaan Barang Dalam Proses (Rp Juta) Persediaan Barang Jadi (Rp juta)

Saldo Awal

Saldo Awal

Saldo Akhir

h. Penjualan dilakukan dengan kredit sebesar Rp 1.900.000.000 dengan harga pokok penjualan Rp 767.000.000

Jurnal: Harga Pokok Penjualan

Persediaan Barang Jadi 767.000.000

Piutang Dagang

Penjualan 1.900.000.000

Persediaan Barang Jadi (Rp juta) Harga Pokok Penjualan

Saldo Awal 120

Saldo Akhir

CV Loe To Ye Laporan Harga Pokok Produksi Untuk Tahun Yang Berakhir 2014

Biaya Bahan Baku Rp 195.000.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung

320.000.000 Biaya Overhead Pabrik

240.000.000 Total Biaya Produksi

Rp 755.000.000 Ditambah: Persediaan Awal Barang Dalam Proses

50.000.000 Total Barang Dalam Proses Pada Tahun 2014

Rp 805.000.000 Dikurang: Persediaan Akhir Barang Dalam Proses

Harga Pokok Produksi Rp 770.000.000

Biaya Overhead Pabrik Aktual: Bahan Baku Tidak Langsung

15.000.000 Tenaga Kerja Tidak Langsung

Rp

70.000.000 Biaya Penyusutan Pabrik

40.000.000 Biaya Overhead Pabrik Lainnya

120.000.000 Total Biaya Aktual

Rp 245.000.000 Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan

Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan Kurang Rp 5.000.000

CV Loe To Ye Laporan Harga Pokok Penjualan Untuk Tahun Yang Berakhir 2014

Penjualan Rp 1.900.000.000 Dikurang: Harga Pokok Penjualan Persediaan Awal Barang Jadi

Rp

Harga Pokok Produksi

Barang Yang Tersedia Untuk Dijual

Rp

Persediaan Akhir Barang Jadi

Harga Pokok Penjualan Normal

Rp

Ditambah: Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan Kurang

Harga Pokok Penjualan Aktual (772.000.000) Laba Bruto

Rp 1.128.000 Dikurang: Biaya Usaha Biaya Umum ( Rp 340.000.000 + Rp 8.000.000)

Rp

Biaya Penjualan (Rp 500.000.000 + Rp 12.000.000)

Laba Bersih Rp 268.000.000

Contoh 2:

CV. Kera Sakti merupakan perusahaan yang bergerak di aksesoris. Perusahaan menetapkan bahwa menggunakan satu rekening untuk bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung. Berikut ini data-data biaya yang ada di perusahaan untuk tahun 2014 (dalam Rp):

Penjualan 65.000.000 Pembelian Bahan Baku

18.000.000 Ongkos Angkut Pembelian

200.000 Retur Dan Potongan Pembelian

1.000.000 Bahan Penolong

500.000 Tenaga Kerja Langsung

8.300.000 Tenaga Kerja Tidak Langsung

2.000.000 Listrik Pabrik

450.000 Penyusutan Mesin Pabrik

650.000 PBB Pabrik

Asuransi Pabrik 500.000 Biaya Overhead Pabrik Lainnya

1.600.000 Pendapatan Piutang

1.300.000 Beban Bunga

1.000.000 Biaya Pemasaran

9.000.000 Biaya Administrasi Dan Umum