Ruang Lingkup Sistem Akuntansi Biaya

===

Akuntansi Biaya

Mangasa Sinurat Audrey M. Siahaan Ardin Doloksaribu Halomoan Sihombing

Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen

BAB 1 Ruang Lingkup Sistem Akuntansi Biaya

Seorang manajer mempunyai tugas dan tanggungjawab manajemen sebagai seorang perencana dan pengawas perusahaan. Perencanaan mencakup penentuan serta penggarisan cara-cara bagaimana tujuan supaya dapat tercapai. Pengawasan mencakup langkah-langkah maupun metode- metode yang digunakan untuk menjamin pencapaian tujuan yang dimaksud. Agar perencanaan dan pengawasan dapat dilaksanakan dengan baik, manajemen memerlukan informasi-informasi mengenai kegiatan organisasi.

1. 1. Konsep Manajemen Dan Tujuan Akuntansi Biaya

Manajemen puncak terdiri dari orang-orang yang bertugas mengambil keputusan, memberikan perintah, membentuk kebijaksanaan, dan mengarahkan agar semua orang mendukung kebijaksanaan perusahaan. Secara menyeluruh, fungsi manajemen meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian. Fungsi-fungsi tersebut terbentuk karena dalam suatu perusahaan akan terlibat orang-orang yang mendukung berjalannya sebuah perusahaan.

Dalam rangka pengendalian operasi perusahaan manajemen ingin memperoleh umpan balik sampai sejauh mana wewenang yang telah didelegasikan kepada bawahan telah digunakan dengan sebaik-baiknya. Umpan balik itu berupa informasi yang dapat memberikan gambaran pelaksanaan tugas para bawahan sudah terpenuhi dan sejauh mana operasi tersebut telah menyerap dana perusahaan. Hal ini berarti umpan balik yang diharapkan akan berupa berapa biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam satu periode dan berapa kuantitas yang dihasilkannya.

Menurut Carter dan Usry, akuntansi biaya adalah perhitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikan Menurut Carter dan Usry, akuntansi biaya adalah perhitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikan

Akuntansi biaya pada umumnya mempunyai empat fungsi yang berbeda yaitu:

a. Fungsi penentuan biaya (Cost Finding)

b. Fungsi pencatatan biaya (Cost Recording)

c. Fungsi penganalisaan biaya (Cost Analyzing)

d. Fungsi pelaporan biaya (Cost Rerportingi) Suatu perusahaan dalam melakukan sistem akuntansi biaya biasanya terlebih dahulu menentukan biaya dari suatu produk atau kegiatan tertentu. Walaupun semua fungsi akuntansi biaya penting, namun penentuan biaya dipandang paling kritis. Ini disebabkan karena fungsi-fungsi akuntansi biaya lainnya bergantung pada penentuan biaya. Di dalam sistem akuntansi biaya yang paling sering dibahas adalah mengenai prosedur-prosedur dan teknik- teknik penentuan biaya.

Sebuah sistem akuntansi biaya merupakan bahagian yang menyatu dari sistem akuntansi perusahaan dimana biaya-biaya dicatat pada buku jurnal. Setelah dicatat dalam buku jurnal, kemudian dipindahbukukan (posting) ke buku besar (general ledger).

Data biaya biasanya disiapkan oleh seorang akuntan. Akuntan yang biasanya yang paling mampu untuk menganalisa informasi biaya dalam memecahkan permasalahan-permasalahan, merencanakan kegiatan-kegiatan dan memberikan tanggapan kepada manajemen. Analisa biaya yang tepat digunakan tergantung kepada pemahaman atas metode-metode yang digunakan dalam akuntansi biaya.

Pada gambar 1.1 dapat kita lihat hubungan antara laporan akuntansi keuangan, laporan akuntansi biaya,dan kegiatan perusahaan. Penentuan umum tujuan perusahaan merupakan pembuatan keputusan tingkat yang paling tinggi. Untuk mencapai tujuan manajer membuat perencanaan.

Gambar 1.1

Hubungan Antara Akuntansi Biaya Dengan Perencanaan Dan

Pengendalian

Tujuan Umum Perusahaan

Tujuan Khusus Perusahaan

Laporan Laporan Akuntansi

Akuntansi

Manajenen Keuangan

Perencanaan Untuk

Mencapai Tujuan

Operasi

Data Akuntansi

Pembuatan perencanaan yang terinci membutuhkan informasi akuntansi. Misalnya pembuatan anggaran, penentuan harga jual dan strategi pemasaran produk. Manager akan mengawasi dna mengarahkan aktivitas operasi perusahaan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Kegiatan operasi perusahaan akan menghasilkan output yang sesungguhnya. Hasil tersebut akan dicatat dalam sistem akuntansi perusahaan. Data tersebut akan diproses dalam akuntansi biaya yang kemudian akan digunakan untuk penyusunan laporan akuntansi manajemen dan laporan akuntansi keuangan. Hasil laporan akuntansi tersebut akan dipergunakan untuk mengevaluasi perencanaan. Jika terjadi penyimpangan terhadap perencanaan, maka manajer akan mengambil tindakan untuk melakukan penyesuaian operasi perusahaan. Pengendalian seperti ini akan dilakukan oleh manajer secara periodik atau sesering mungkin.

Sistem akuntansi biaya mengalami perubahan sesuai dengan perubahan proses produksi. Beberapa tahun terakhir ini perusahaan sudah memakai sistem komputer sehingga hampir menghapus pembukuan manual.

Sistem akuntansi biaya sangat dibutuhkan dalam dunia nyata suatu perusahaan seperti bank, pemerintah, dan lain-lain. Metode pabrikasi suatu produk, perdagangan suatu produk ataupun pemberian jasa suatu perusahaan dilakukan dengan bantuan komputer, sehingga sangat berdampak pada sistem akuntansi biaya. Manfaat sistem akuntansi biaya adalah menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya.

Biaya-biaya biasanya dilaporkan secara rinci pada kebanyakan laporan-laporan akuntansi untuk kebutuhan inter/ manajemen, dan dilaporkan secara menyeluruh pada laporan-laporan akuntansi untuk kebutuhan ekstern. Laporan-laporan biaya biasanya yang paling banyak dan ini digunakan untuk keperluan intern manajemen.

Informasi yang diperoleh dari sistem informasi akuntansi biaya akan berbeda-beda. Oleh karena itu, informasi biaya ini harus dapat dibandingkan dengan pendapatan dari berbagai tindakan alternatif yang akan dipilih oleh manajemen. Informasi biaya yang diperoleh tersebut dapat dipakai oleh manajemen untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan perencanaan, terutama yang menyangkut masalah-masalah khusus seperti membuat produk baru, menghentikan atau meneruskan suatu produk tertentu, menerima atau menolak pesanan khusus, membeli atau membuat sendiri bahan baku, dan, menjual langsung atau diproses lebih lanjut untuk produk bersama.

Tujuan daripada sistem akuntansi biaya adalah:

a. Memberikan data biaya untuk penentuan laba dan penilaian persediaan.

b. Memberikan informasi yang diperlukan bagi pelaksanaan

pengawasan kegiatan dan biaya perusahaan oleh manajemen.

c. Memberikan informasi yang diperlukan untuk perencanaan dan pembuatan keputusan oleh manajemen.

1. 2. Manajemen Produksi

Manajemen produksi adalah salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan sangat diperlukan pembuatan keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha untuk mencapai tujuan agar barang yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Pengambilan keputusan yang diambil biasanya berhubungan dengan proses produksi dimana nanti bertujuan dengan tujuan perusahaan.

Gambar 1.2 Skema Suatu Bisnis

Gambar 1.2 Skema Sistem Produksi INPUT

Material

Proses Transformasi

OUTPUT

Manusia Barang Modal

Produksi

Jasa Energi

Proses produksi pada umumnya dapat dipisahkan menurut berbagai segi. Pemilihan sudut pandang yang akan digunakan untuk pemisahan proses produksi dalam perusahaan ini akan tergantung untuk apa pemisahan tersebut dilaksanakan serta penentuan tipe produksi didasarkan faktor volume jumlah produk yang akan dihasilkan, kualitas produk yang diisyaratkan dan peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses.

Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud proses produksi:

a. Proses produksi Kimiawi Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Contoh perusahaan obat-obatan, perusahaan pertambangan minyak, dan lain-lain.

b. Proses produksi perubahan bentuk Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana yang dalam pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada proses perubahan input menjadi output sehingga didapatkan penambahan manfaat atau faedah dari barang tersbeut. Contoh perusahaan mebel, perusahaan garmen, dan lain-lain.

c. Proses produksi assembling Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang dalam pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli dan perusahaan lain. Contoh perusahaan yang memproduksi peralatan elektronika, perakitan mobil, dan lain-lain.

d. Proses produksi transportasi Proses produksi transportasi merupakan suatu proses produksi dengan jalan menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan adanya pemindahan tempat tersebut maka barang atau manusia yang bersangkutan ini akan mempunyai kegunaan atau merasakan adanya tambahan manfaat. Contoh perusahaan kereta api, perusahaan angkutan umum, dan lain-lain.

e. Proses produksi penciptaan jasa administrasi Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan- perusahaan

lembaga-lembaga yang memerlukannya. Pemberian metode penyusunan, penyimpanan dan penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh masing- masing perusahaan yang memerlukannya merupakan jasa yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan semacam ini. Contoh lembaha konsultan manajemen atau akuntansi, biro konsultasi, dan lain-lain. Jenis produksi ditinjau dari segi arus proses produksi:

a. Proses produksi terus menerus (continous processes) Merupakan proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.

b. Proses produksi terputus-putus (intermitten processes) Merupakan suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.

c. Proses produksi campuran Merupakan penggabungan dari proses terus menerus dan terputus- putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara utuh.

1. 3. Akuntansi Biaya Vs Akuntansi Keuangan

Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang menyediakan informasi penting. Bahasa akuntansi didasari atas 2 (dua) variasi, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen; dan, akuntansi biaya merupakan yang menjembatani akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Informasi akuntansi dibedakan atas 3 (tiga) fungsi, yaitu:

a. Menyediakan informasi untuk pihak eksternal (seperti: pemegang saham, kreditur, dan pihak-pihak yang berkepentingan).

b. Estimasi biaya produk yang diproduksikan dan pelayanan yang disediakan oleh perusahaan.

c. Menyediakan informasi yang berguna untuk manajer internal dimana bertanggungjawab untuk perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan dan evaluasi kinerja.

Definisi akuntansi biaya menurut institute of management accounting

dalam Jesse T. Barfield, et. al., bahwa: “ ... a technique or method for determining the cost of a project, process, or thing ... This cost is determining by direct measurement, arbitrary assignment, or systematic

and rational allocation” Sistem akuntansi biaya adalah proses untuk menelusuri berbagai biaya masukan (input) ke pengeluaran (output) perusahaan seperti produk atau jasa. Proses ini digunakan oleh bentuk akuntansi tradisional melalui pencatatan buku – mulai dari jurnal, dan akun buku besar. Akun- akun yang mengandung sistem akuntansi biaya dan manajemen adalah penjualan, pembelian (bahan baku dan aset tanaman), produksi dan persediaan, perorangan, gaji, pengiriman, keuangan dan manajemen dana. Tidak semua informasi biaya dimasukkan ke laporan keuangan. Sejalan dengan itu, tidak semua informasi akuntansi keuangan berguna bagi manajer dalam melakukan fungsi pekerjaan sehari-hari. Akuntansi biaya dibuat tumpang tindih antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya berhubungan dengan akuntansi keuangan dalam hal penyediaan informasi biaya produk untuk akuntansi keuangan, dan untuk akuntansi manajemen menyediakan beberapa kuantitatif, manajer sistem berdasarkan biaya memerlukannya untuk melakukan tugas-tugasnya.

Akuntansi biaya bisa tumpang tindih disebabkan sistem akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen harus mampu berbicara dan bergabung dengan bentuk jaringan informasi. Ada 2 (dua) sistem artikulasi, akuntan harus mampu mengerti bagaimana akuntansi biaya untuk laporan keuangan dan mendukung informasi manajemen yang diperlukan. Perusahaan yang tidak berbentuk manufaktur tidak perlu menguraikan sistem akuntansi biaya. Untuk perusahaan jasa perlu untuk mengerti berapa besar biaya jasa sehingga dapat membedakan biaya yang efektif yang dipakai pada aktivitas bisnis.

Tabel 1.1

Perbedaan Akuntansi Biaya Dan Akuntansi Keuangan Akuntansi Biaya

Akuntansi Keuangan

Menyiapkan informasi untuk pihak Menyiapkan informasi untuk pihak internal

eksternal

Laporan hasil kegiatan produksi Laporan hasil operasi, perubahan ekuitas pemilik dan arus kas untuk suatu periode akuntansi

Pengguna manajer Pengguna kreditur, pemilik, investor, pegawai dan masyarakat

Gunanya untuk memantau setiap Gunanya

pengambilan kegiatan produksi

untuk

keputusan

1. 3. Lingkungan Bisnis Global

Pada jaman bisnis global sekarang, diperlukan 3 (tiga) tantangan dasar, yaitu: (1) Seorang manajer harus mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada pasar bisnis internasional sehingga manajer dapat mengidentifikasikan lokasi dimana perusahaan itu merasa kuat dan berkeinginan bersaing; (2) manajer harus merancang rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan; (3) perusahaan harus merancang sistem informasi yang akan konsisten dipegang perusahaan sesuai dengan rencana-rencana dan tujuan- tujuan. Berbicara mengenai lingkungan bisnis global, berarti kita berbicara mengenai struktur pasar internasional, perjanjian perdagangan, e commerce, peraturan dan pertimbangan etika. Oleh karena itu, sangat penting perencanaan strategi dan hubungan strategi yang diciptakan dan diimplementasikan pada sistem informasi akuntansi.

Lingkungan bisnis yang selalu berubah akan menuntut setiap perusahaan untuk selalu melakukan evaluasi terhadap kinerja. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mengeliminasi pemborosan dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan. Pengaruh daripada ekonomi internasional, persaingan global, tuntutan on time peformance mengakibatkan peningkatan seluruh aktivitas dari bisnis.

Hampir semua bisnis berpartisipasi pada ekonomi global, dimana meliputi perdagang internasional barang dan jasa, perpindahan tenaga kerja, dan arus dana dan informasi. Dunia sangat penting menjadi lebih kecil dengan Hampir semua bisnis berpartisipasi pada ekonomi global, dimana meliputi perdagang internasional barang dan jasa, perpindahan tenaga kerja, dan arus dana dan informasi. Dunia sangat penting menjadi lebih kecil dengan

BAB 2 K on sep B i a y a

Pekerjaan manajemen biasanya terpusat terlebih dahulu kepada perencanaan dimana didalamnya terdapat penetapan tujuan serta perincian biaya. Setelah perencanaan, manajemen akan melihat pengawasan atau pengendalian. Manajemen didalam perencanaan, dan pengawasan memerlukan informasi. Informasi biaya diperoleh oleh manajemen dari akuntan.

Biaya tidak dapat diartikan secara sederhana. Bagi akuntansi keuangan, biaya merupakan pengorbanan untuk dapat memperoleh sebuah barang atau jasa. Bagi akuntansi biaya, biaya itu mempunyai banyak maksud dan arti, tergantung dengan cara ataupun penggunaannya.Oleh karena itu, biaya itu harus mampu kita klasifikasikan berdasarkan keperluan daripada manajemen perusahaan.

2. 1. Konsep Biaya

Biaya adalah suatu pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan keuntungan/ bermanfaat pada saat ini atau masa yang akan datang. Biaya dapat dibedakan atas biaya (cost) dan beban (expense).

Biaya (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Beban (expenses) adalah pengorbanan sumber ekonomi yang ditujukan untuk memperoleh pendapatan pada periode dimana beban itu terjadi. Beban (expenses) merupakan bagian daripada cost yang digunakan untuk memperoleh pendapatan.

Objek biaya adalah sesuatu yang kita inginkan untuk suatu biaya yang diukur. Objek biaya itu dapat berupa produk, aktivitas, proyek, departemen, dan lain-lain.

Manager menggunakan klasifikasi biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda, dan data dicatat serta diklasifikasikan untuk satu tujuan yang mungkin tidak tepat untuk tujuan yang lain. Dengan mengetahui bagaimana biaya diklasifikasikan untuk tujuan tertentu (tujuan khusus), kita akan lebih

Gambar 2.1 Dasar Konsep Biaya

Biaya

Pengeluaran Biaya Biaya Kesempatan

Masa Lalu, Sekarang Keuntungan Yang Tidak Atau Masa Datang

Diambil Dari Pilihan Kas Yang Keluar

Alternatif Terbaik

Pendapatan Pada Periode AKuntansi

2. 1. Klasifikasi Biaya

Setiap perusahaan tanpa melihat sifat kegiatannya apakah perusahaan atau non perusahaan selalu mempunyai keterkaitannya dengan biaya. Pada umumnya jenis biaya-biaya yang timbul atau terjadi, serta pengklasifikasian biaya-biaya ini bergantung pada tipe perusahaan yang bersangkutan. Akuntansi biaya diperluan pada tipe perusahaan yang satu, sama seperti diperlukan pada tipe perusahaan lainnya. Oleh karena itu perlu juga mengetahui ciri-ciri biaya dari berbagai perusahaan industri, dagang dan jasa. Biaya-biaya secara umum dapat diklasifikasikan menurut fungsinya, yaitu : biaya berdasarkan hubungan dengan produk, biaya berdasarkan waktu, dan biaya berdasarkan volume produksi, dan lain-lain.

Klasifikasi biaya menurut waktu pengakuan (timing recognition), yaitu:

a. Biaya Produk (Product Cost) Adalah biaya yang terjadi dalam rangka membuat produk. Biaya tersebut sifatnya melekat pada produk. Biaya produk akan dipertemukan dengan pendapatan pada periode dimana produk tersebut dijual. Selama produk belum dijual, biaya produk tetap akan melekat pada produk (persediaan). Karena melekat pada produk (selama produk menjadi persediaan), biaya produk disebut sebagai biaya persediaan. b. Biaya Periode (Period Cost) Adalah biaya yang terjadi dalam satu periode yang tidak ada kaitannya dengan pembuatan produk. Biaya periode sifatnya tidak melekat pada produk dan akan dipertemukan dengan pendapatan untuk menghitung laba rugi pada periode yang bersangkutan.

Klasifikasi biaya berdasarkan penelusuran biaya, yaitu: a. Biaya Langsung (Direct Cost) Adalah biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya. b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) Adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya.

Contoh cara penelusuran biaya adalah Nona Nina ingin pergi nonton dan makan di malam hari. Cara menelusuri biaya tersebut, maka kita terlebih dahulu mengidentifikasi objek biaya apa saja yang ada selama Nona Nina pergi di malam hari. Hasil penelusuran bahwa, biaya langsungnya adalah tiket bioskop dan biaya makan malam. Sedangkan, biaya tidak langsungnya adalah biaya pakaian, sepatu, tas dan mobil yang dipakai Nona Nina untuk pergi nonton dan makan di malam hari.

Gambar 2.2

Penelusuran Biaya Ke Objek Biaya

Dit elusuri Secara

Dit elusuri Secara Langsung

Dit elusuri Secara

Tidak Langsung

Langsung

Biaya Langsung

Biaya Tidak

Langsung

Klasifikasi biaya berdasarkan hubungan dengan produk, yaitu: a. Biaya Produksi

Adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

b. Biaya Non Produksi

Adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proses produksi, yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya administrasi umum. Biaya penjualan adalah biaya yang diperlukan untuk menjual suatu barang/ jasa. Contoh biaya penjualan adalah biaya iklan, komisi penjualan, biaya pengiriman barang, biaya pelayanan pelanggan, dan lain-lain. Biaya administrasi umum adalah biaya yang diperlukan selama operasi bisnis. Contoh gaji eksekutif, biaya proses data, gaji satpam kantor, gaji akuntan, PBB kantor, biaya penyusutan gedung kantor, biaya penyusutan komputer kantor, dan lain-lain.

Gambar 2.3 Arus Fisik Manufaktur

Biaya bahan baku (Raw material) adalah biaya yang digunakan untuk membeli bahan, dimana bahan tersebut digunakan untuk membuat barang jadi. Biaya bahan baku dapat dibedakan, yaitu :

a. Bahan baku langsung (Direct Material) Yaitu bahan baku yang dipakai secara langsung untuk proses langsung. Contoh kayu yang dipakai untuk membuat mebel, kain untuk membuat pakaian, karet yang dipakai untuk membuat ban, tepung untuk membuat kue, dan lain-lain.

b. Bahan baku tidak langsung (Indirect Material) Bahan baku tidak langsung sering juga disebut bahan penolong. Yang termasuk bahan penolong adalah bahan-bahan yang

Biaya tenaga kerja (labor cost) adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji/ upah karyawan di bagian produksi. Biaya tenaga kerja dapat dibedakan, yaitu:

a. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost) Adalah gaji/ upah tenaga kerja yang diberikan kepada pekerja yang secara langsung berhubungan untuk memproses bahan baku menjadi barang jadi. Contoh baker untuk pembuat roti, koki untuk membuat makanan di rumah makan, tukang jahit yang menjahit pakaian, dan lain-lain.

b. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (Indirect Labor Cost) Adalah gaji/ upah tenaga kerja yang diberikan kepada pekerja yang tidak terlibat langsung dalam proses produksi, tetapi bekerja di bagian produksi. Contoh satpam pabrik, mandor pabrik, dan lain- lain.

Biaya overhead pabrik adalah biaya yang timbul dalam proses produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Yang termasuk biaya overhead pabrik adalah:

a. Biaya bahan baku tidak langsung b. Biaya tenaga kerja tidak langsung

Klasifikasi biaya berdasarkan terminologi biaya, yaitu: a. Biaya Utama (Prime Cost) Adalah biaya yang merupakan penggabungan dari bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.

b. Biaya Konversi (Conversation Cost) Adalah biaya yang merupakan penggabungan dari tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

Gambar 2.4 Diagram Venn Biaya Produksi

Ket erangan :

: Biaya Ut ama Langsung

: Biaya Konversi

Contoh 1:

Data biaya suatu usaha kecil untuk bulan Juli 2015 per unit adalah sebagai berikut: biaya bahan baku langsung yang berhasil dihimpun adalah Rp 8.500,-, biaya tenaga kerja langsung adalah Rp 5.000,- dan biaya overhead pabrik adalah Rp 10.000.

Biaya Utama = Bahan Baku Langsung + Tenaga Kerja

Langsung

Biaya Utama

= Rp 8.500 + Rp 5.000

Biaya Utama

= Rp 13.500,-

Biaya Konversi = Tenaga Kerja Langsung + Biaya

Overhead Pabrik

Biaya Utama

= Rp 5.000 + Rp 10.000

Biaya Utama

= Rp 15.000,-

Klasifikasi biaya berdasarkan volume produksi, yaitu: a. Biaya variabel

Adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi dalam rentang relevan, tetapi secara per unit tetap. Contoh: bahan baku langsung, perlengkapan, biaya penjualan, dan lain-lain.

b. Biaya tetap

Adalah biaya yang secara totalitas bersifat tetap dalam rentang relevan tertentu, tetapi secara per unit berubah. Contoh : gaji bagian produksi, pajak properti, dan lain-lain.

c. Biaya semivariabel

Adalah biaya didalamnya mengandung unsur tetap dan mengandung unsur variabel. Contoh: biaya listrik, biaya air, dan lain-lain.

Klasifikasi biaya berdasarkan periode waktu, yaitu: a. Biaya pengeluaran modal Adalah biaya yang dikeluarkan untuk memberikan manfaat di masa depan dan dalam rangka waktu yang panjang dan dilaporkan sebagai aktiva. Contoh pembelian mesin dan peralatan

b. Biaya pengeluaran pendapatan Adalah biaya yang memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban. Contoh penyusutan mesin dan peralatan.

2. 3. Arus Biaya Produksi

Apabila biaya produksi muncul, maka biaya tersebut akan di catat sebagai persediaan. Pada perusahaan manufaktur, ada terdapat 3 jenis persediaan, yaitu:

a. Persediaan bahan baku (Raw Material Inventory) Adalah bahan baku yang dibeli dimana nanti akan dipakai untuk membuat suatu produk.

b. Persediaan barang dalam proses (Work In Process Inventory) Adalah produk yang sudah ada dibagian proses produksi, tetapi produk tersebut belum selesai.

c. Persediaan barang jadi (Finished Goods Inventory) Adalah barang jadi yang sudah siap diproses tetapi belum berhasil dijual.

Gambar 2.5 Arus Persediaan Di Neraca

Barang yang sudah siap dan ditransfer ke barang jadi itu adalah harga pokok produksi.

Gambar 2.6 Arus Biaya Manufaktur

Gambar 2.6 Arus Biaya Ke Laporan Keuangan

PT. Senda Gurau

Cost of Goods Manufactured Statement For the Year Ending December 31, 200X

Beginning WIP Invent ory, January 1 Rp 270,000 M anufact uring Cost During t he Year:

Direct M at erials:

Beginning Raw M aterials Inventory, Jan. 1

Rp 95,000

Add: Purchases

Direct M aterials Available

Rp 5,722,000

Less: Ending RM Inventory, Dec. 31

Direct M aterials put into Production Rp5,650,000

Direct Labor 1,220,000 M anufact uring Overhead

6,780,000 Tot al M anufact uring Cost s Incurred

13,650,000 Tot al Work-in-Process During t he Year

Rp13,920,000 Less: Ending Work-in-Process Inv, Dec. 31

310,000 Cost of Goods M anufact ured

Rp 13,610,000 ==========

PT. Senda Gurau Cost of Goods Sold Statement For the Year Ending December 31, 200X

Beginning Finished Goods Invent ory, Jan. 1 Rp 420,000

Cost of Goods M anufact ured 13,610,000 Finished Goods Available for Sale

Rp 14,030,000 Less: Ending Finished Goods Invent ory, Dec. 31

930,000 Cost of Goods Sold

Rp 13,100,000 =========

PT. Senda Gurau Laporan Harga Pokok Produksi Untuk Tahun Yang Berakhir, 31 Desember 200X

Persediaan Aw al Barang Dalam Proses, 1 Januari Rp 270,000 Biaya Produksi Selama Tahun Tersebut :

Bahan Baku :

Persediaan Aw al Bahan Baku, 1 Januari

Rp 95,000

Ditambah: Pembelian

Bahan Baku Yang Tersedia

Rp 5,722,000

Dikurag: Persediaan Akhir Bahan Baku, 31 Des

Bahan Baku Yang Terpakai Selama Produksi Rp5,650,000

Tenaga Kerja Langsung 1,220,000 Overhead Pabrik

6,780,000 Tot al Biaya Produksi

13,650,000 Tot al Barang Dalam Proses Selama Tahun Tersebut

Rp13,920,000 Dikurang: Persediaan Akhir Barang Dalam Proses, 31 Desember

310,000 Harga Pokok Produksi

Rp 13,610,000 ==========

PT. Senda Gurau Laporan Harga Pokok Penjualan Untuk Tahun Yang Berakhir, 31 Desember 200X

Persediaan Aw al Barang Jadi, 1 Januari Rp 420,000

Harga Pokok Produksi 13,610,000 Barang Yang Tersedia Unt uk Dijual

Rp 14,030,000 Dikurang: Persediaan Akhir Barang Jadi, 31 Desember

930,000 Harga Pokok Penjualan

Rp 13,100,000 =========

LATI HAN

1. Suatu perusahaan telah mengumpulkan biaya yang terjadi selama bulan Januari 2015 sebagai berikut: biaya utama sejumlah Rp 165.000,- biaya konversi sebanyak Rp 100.000 dan biaya bahan baku langsung sebesar Rp 90.000,-/ Hitunglah berapa rupiah biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik selama bulan Januari 2015 tersebut?

2. Berikut ini adalah daftar saldo buku besar yang berkaitan dengan persediaan dan harga pokok penjualan di CV. Senantiasa Senang untuk bulan Maret 2015:

Saldo 1 Maret (Rp)

Saldo 30 Maret (Rp)

Persediaan bahan baku

1.006.400 Persediaan barang dalam proses

1.073.000 Persediaan barang jadi

240.500 Bahan baku yang digunakan

1.764.900 Harga pokok penjualan

Buatlah laporan harga pokok produksi dan laporan harga pokok penjualan serta carilah angka untuk data berikut ini:

a. Harga pokok produksi selama bulan Maret 2015! b. Total biaya produksi yang terjadi selama bulan Maret 2015! c. Bahan baku yang dibeli selama bulan Maret 2015!

3. Identifikasi keempat jenis perusahaan dibawah ini, manakah yang termasuk bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung:

a. Perusahaan penerbitan memakai bahan baku kertas, tinta, lem, alat press

cetak, bingkai/ frame, pelumas, paku, cat. b. Pabrik mobil memakai bahan baku bor, oli, alat pemadam kebakaran,

baja, besi, alumunium, biaya merk, kaca, listrik dan mesin mobil. c. Pabrik komputer memakai bahan baku chipset, obeng, monitor,

konduktor, power supply dan pembersih debu. d. Pabrik konveksi pakaian memakai bahan baku kain, benang, kancing,

pola, jarum, kapur, manik-manik, dan obras.

4. Berikut ini adalah data-data biaya: Kain

Tukang Potong Kayu Upah Koki

Pegawai Pabrik

Minyak Mentah Amplas

Tepung

Tukang Linting Rokok Gaji Satpam Pabrik

Kayu

Pola Kertas PBB Pabrik

Tukang Jahit

Mandor Pabrik Tukang Bordir

Oli

Penyusutan Pabrik Sekrup

Listrik Pabrik

Reparasi Mesin Pabrik Diminta: Klasifikasikan biaya-biaya diatas menjadi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik!

Reparasi Mesin Pabrik

5. Klasifikasikan biaya-biaya dibawah ini sebagai biaya penjualan dan biaya administrasi umum: Beban Iklan

Penyusutan Kantor

Sampel Barang Gratis Biaya Piutang Tidak Tertagih Gaji Administrasi Kantor

Hiburan

Sewa Kantor

Promosi

Biaya Alat Tulis Kantor

Gaji Bagian Penjualan

6. Klasifikasikan biaya-biaya dibawah ini sebagai biaya variabel, biaya tetap dan biaya semivariabel: Gaji Eksekutif Produksi Upah Lembur

Telepon

Perlengkapan

Biaya Komunikasi Royalti

Asuransi Properti

Biaya Perjalanan Dinas Sewa

Pemeliharaan Gedung

PPh Pasal 21

Hiburan

Amortisasi Paten

Kerusakan Bahan

Gaji Penyelia

7. Toko roti “Rotiku” akan memproduksikan sebuah cake. Direncanakan akan memproduksi 50 cake. Berikut ini adalah biaya-biaya untuk membuat cake: Telur

Rp 2.500.000 Gula

Rp 1.800.000 Tepung

Rp 1.750.000

Vanili Rp 25.000 Pelembut

Rp 35.000 Coklat Bubuk

Rp 80.000 Coklat Batang

Rp 180.000 Rum

Rp 150.000 Mentega

Rp 290.000 Gula Halus

Rp 180.000 Buah Chery

Rp 200.000 Mentega Putih

Rp 230.000 Upah Koki Kue

Rp 3.500.000 Gaji Supervisi

Rp 1.500.000 Bahan Pembantu Lainnya

Rp 280.000 Gaji Satpam (50 % dipakai oleh pabrik)

Rp 2.300.000 Gaji Pimpinan (35 % dipakai oleh Pabrik)

Rp 8.500.000 Penyusutan Bangunan (45 % dipakai oleh Kantor)

RP 6.000.000 Perlengkapan ( 30 % dipakai oleh pabrik)

Rp 3.500.000 Gaji Bagian penjualan

Rp 2.500.000 Sampel Barang Gratis

Rp 350.000 Upah Operator Mesin Genset

Rp 850.000 Diminta: a. Hitunglah Bahan Baku Langsung! b. Hitunglah Tenaga Kerja Langsung! c. Hitunglah Biaya Overhead Pabrik! d. Hitunglah total biaya produksi untuk cake tersebut! e. Hitunglah Biaya Produksi Variabel! f. Hitunglah Biaya Produksi Tetap! g. Hitunglah Biaya Periode Variabel! h. Hitunglah Biaya Periode Tetap!

i. Hitunglah Biaya utama dan biaya konversi!

8. Informasi berikut ini diperoleh dari CV. Subur Subuh Tahun 2014 (dalam Rp): Biaya Administrasi

154.300 Biaya Pemakaian Energi Listrik Di Pabrik

2.406.350 Biaya Tenaga Kerja Langsung

2.723.400 Komisi Penjualan

PBB Pabrik 225.000 Pemakaian Bahan Habis Pakai Pabrik

75.500 Pemakaian Bahan Pembantu

345.750 Pembelian Bahan Baku

6.495.000 Penjualan

26.986.500 Tenaga Kerja Tidak Langsung

551.500 Penyusutan Bangunan Pabrik

225.200 Persediaan Awal Bahan Baku

126.500 Persediaan Akhir Bahan Baku

198.000 Persediaan Awal Barang Dalam Proses

958.463 Persediaan Akhir Barang Dalam Proses

1.202.000 Persediaan Awal Barang Jadi

1.963.100 Persediaan Akhir Barang Jadi

2.250.000 Diminta:

a. Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi! b. Buatlah Laporan Harga Pokok Penjualan! c. Buatlah Laporan Laba Rugi!

9. PT. Batak Top mempunyai informasi biaya sebagai berikut (dalam Rp): Biaya administrasi selain karyawan

15.600.900 Biaya depresiasi (80% untuk pabrik)

4.800.000 Biaya gaji bagian administrasi

4.500.000 Biaya pemasaran

5.600.000 Biaya pengangkutan pembelian bahan baku

2.540.000 Tenaga kerja tidak langsung

12.850.000 Bahan baku tidak langsung

24.205.000 Tenaga kerja langsung

56.905.000 Biaya listrik (80 % untuk pabrik)

32.950.500 PBB (65% untuk pabrik)

1.206.000 Pembelian bahan baku

75.604.400 Penjualan

325.496.800 Persediaan awal bahan baku

5.672.000 Persediaan akhir bahan baku

3.978.500 Persediaan awal barang dalam proses

26.459.300 Persediaan akhir barang dalam proses

23.854.200 Persediaan awal barang jadi

35.461.000 Persediaan akhir barang jadi

37.269.100 Diminta: a. Buatlah laporan harga pokok produksi, b. Buatlah laporan harga pokok penjualan ! c. Buatlah laporan laba rugi!

BAB 3 Perilaku Biaya

Para manajer dihampir semua perusahaan ingin mengetahui bagaimana biaya dipengaruhi oleh perubahan pada volume kegiatan atau aktivitas perusahaan. Hubungan antara biaya dan volume aktivitas sangat relevan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan manajemen. Untuk tujuan pembuatan keputusan, klasifikasi biaya berdasarkan volume produksi merupakan salah satu klasifikasi biaya yang paling bermanfaat. Penentuan harga dan tingkat produksi merupakan contoh keputusan-keputusan sebagian yang didasarkan atas informasi mengenai perilaku biaya. Kemampuan mengawasi biaya juga tergantung pada pengetahuan bagaimana biaya bereaksi terhadap perubahan volume atau tingkat produksi maupun tingkat kegiatan usaha.

3.1 Definisi Perilaku Biaya

Pengetahuan akan perilaku biaya akan membuat manajer terbantu membuat prediksi biaya yang diperlukan. Prediksi biaya merupakan peramalan atau taksiran biaya untuk tingkat atau volume aktivitas tertentu. Perilaku biaya dapat kita artikan sebagai bagaimana sebuah biaya dapat merespon sebuah perubahan pada level aktivitas tertentu dalam satu rentang relevan yang sama. Rentang relevan adalah suatu level aktivitas tertentu dimana total biaya tetap dan total biaya variabel tidak akan berubah.

Klasifikasi biaya berdasarkan volume produksi, yaitu:

a. Biaya variabel Adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi dalam rentang relevan, tetapi secara per unit tetap. Contoh: bahan baku langsung, perlengkapan, biaya penjualan, dan lain-lain.

b. Biaya tetap Adalah biaya yang secara totalitas bersifat tetap dalam rentang relevan tertentu, tetapi secara per unit berubah. Contoh : gaji bagian produksi, pajak properti, dan lain-lain.

c. Biaya semivariabel Adalah biaya didalamnya mengandung unsur tetap dan mengandung unsur variabel. Contoh: biaya listrik, biaya air, dan lain-lain.

3.2 Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variabel akan berubah secara proporsional terhadap volume dalam satu rentang relevan. Biaya variabel akan “berubah-ubah” di total biaya variabel walaupun aktivitas akan berubah. Biaya variabel per unit akan kelihatan konstan ketika aktivitas berubah dalam suatu rentang relevan. Semua biaya langsung adalah biaya variabel. Contoh dari biaya variabel adalah biaya bahan bakar, biaya lembur, dan lain-lain.

Ciri-ciri biaya variabel adalah:

a. Perubahan jumlah total dalam proporsi yang sama dengan perubahan volume.

b. Biaya per unit relatif konstan meskipun volume berubah dalam rentang yang relevan.

c. Dapat dibebankan kepada departemen operasi dengan cukup mudah dan tepat.

d. Dapat dikendalikan oleh seorang kepada departemen tertentu.

Gambar 3.1 Gambar Grafik Biaya Variabel

Contoh 1:

Berikut ini adalah data-data biaya bahan untuk bulan Januari 2015:

Maka, dapat kita liat gambar grafik biaya dari data-data biaya bahan bulan Januari 2015 dibawah ini:

3.3 Biaya Tetap (fixed Cost)

Biaya tetap akan tetap terhadap perubahan volume dalam satu rentang relevan. Biaya tetap per unit akan berbeda ketika aktivitas berubah dalam suatu rentang relevan. Biaya tetap secara total akan “tetap” walaupun terdapat perubahan aktivitas.

Ciri-ciri dari biaya tetap:

a. Jumlah keseluruhan yang tetap dalam rentang output yang relevan.

b. Penurunan biaya per unit bila volume bertambah dalam rentang yang relevan.

c. Dapat dibebankan kepada departemen berdasarkan keputusan manajemen atau menurut metode alokasi biaya.

d. Tanggung jawab pengendalian lebih banyak ditanggug oleh manajemen eksekutif daripada manajer operasi.

Gambar 3.2 Gambar Grafik Biaya Tetap

Contoh 2:

Maka, dapat kita liat gambar grafik biaya dari data-data biaya bahan bulan Januari 2015 dibawah ini:

Tipe biaya tetap ada 2 (dua), yaitu:

a. Biaya Tetap Yang Dilakukan (Committed Fixed Cost) Biaya ini biasanya akan muncul untuk waktu yang lama (jangka panjang), dan tidak dapat diubah pada waktu sekarang (jangka pendek). Contoh: depresiasi mesin, PBB, dan lain-lain.

b. Biaya Tetap Yang Berdasarkan Kebijakan (Discretionary Fixed Cost) Biaya tetap ini biasanya dapat diubah pada waktu sekarang (jangka pendek) sesuai dengan keputusan manajemen yang dianggap tepat. Contoh: biaya iklan, biaya riset dan pengembangan.

3.4 Biaya Semi Variabel (semivariable Cost)

Di dalam biaya semivariabel, terdapat komponen biaya tetap dan biaya variabel. Biaya semivariabel ini sering disebut juga sebagai biaya campuran. Ciri- ciri daripada biaya semivariabel adalah:

a. Meskipun tidak ada aktivitas maka biaya ini tetap ada.

b. Total biaya semivariabel akan berubah jika aktivitasnya berubah.

Gambar 3.3 Gambar Grafik Biaya Semi Variabel 1

ts Biaya Semi Variabel os

Activity Level

Gambar 3.4 Gambar Grafik Biaya Semi Variabel 2

3.5 Biaya Bertahap (Step Cost)

Dari segi total, biaya akan mengalami kenaikan ketika volume berubah secara khusus. Biaya bertahap ini dapat kita jumpai untuk biaya variabel

(disebut juga step variable cost) dan biaya tetap (disebut juga step fixed cost). Perbedaan dari step fixed cost dengan step variable cost itu hanya pada kedalaman rentang relevan saja. Step variable cost biasanya punya rentang relevan yang lebih pendek (biasanya dibawah 1 tahun) dibandingkan dengan step fixed cost (biasanya diatas 1 tahun). Contoh step variable cost adalah seorang mahasiswa membayar uang makan ke rumah makan yang sama selama 3 bulan berturut-turut, dan setelah 3 bulan, mahasiswa tersebut akan pergi berlangganan rumah makan lain untuk bulan berikutnya. Contoh step

fixed cost adalah seorang mahasiswa mengontrak rumah untuk tempat tinggal selama 1 tahun, pada tahun berikutnya sewa rumah tersebut naik.

Gambar 3.5

Gambar Grafik Biaya Variabel Yang Bertahap (Step Variable Cost)

Gambar 3.6

Gambar Grafik Biaya Tetap Yang Bertahap (Step Fixed Cost)

3.6 Metode Pemisahan Biaya Semivariabel

Biaya semivariabel mempunyai unsur komponen biaya tetap dan biaya variabel. Oleh karena itu, biaya semivariabel harus dapat dipisahkan berapakah sebenarnya komponen biaya tetap dan berapakah komponen biaya variabel. Ada 3 (tiga) metode pemisahan biaya semivariabel, yaitu:

a. Metode tinggi rendah (high low method)

b. Metode scattergraph

c. Metode least Squares

Metode tinggi rendah (high low method)

Satu metode sederhana yang dapat digunakan untuk memisahkan komponen tetap dan variabel dari suatu biaya semivariabel adalah metode tinggi rendah (high low method). Dari sekumpulan data untuk suatu periode, dipilih satu tingkatan aktivitas tertinggi beserta jumlah biaya yang berkaitan, dan satu tingkat biaya terendah juga beserta jumlah biaya yang berkaitan. Perubahan biaya dari tingkat aktivitas terendah ke tingkat aktivitas tertinggi dibagi dengan perubahan tingkatan aktivitas dari tingkat aktivitas terendah ke tingkatan aktivitas tertinggi akan menghasilkan perubahan biaya (tarif variabel). Apabila tingkat perubahan biaya telah diketahui maka jumlah biaya variabel pada tingkat aktivitas tertinggi maupun pada tingkat aktivitas terendah dapat dihitung.

Jika jumlah biaya variabel pada tingkat aktivitas yang dipilih dikurangkan dari jumlah biaya pada tingkat aktivitas tersebut, maka sisanya adalah unsur tetap dari biaya variabel yang dianalisa.

Metode tinggi rendah memiliki kelemahan dalam beberapa hal dan oleh karena itu, komponen tetap dan komponen variabel yang diperoleh dengan menggunakan metode ini harus di cek ulang kembali terhadap data mentahnya untuk melihat kebenaran ataupun kewajarannya. Tidak ada solusi kuantitatif yang lebih baik dari data masukan dan metode yang digunakan untuk mengolah data tersebut. Metode tinggi rendah memberikan solusi yang layak tetapi tidak sempurna.

Contoh 2:

PT. Siantar Man mempunyai biaya tenaga kerja tidak langsung yang sedang diteliti dan dipelajari. Data yang akan diteliti itu merupakan data bulan Mei 2015. Data-data tersebut adalah sebagai berikut:

Aktivitas (Jam Tenaga

Biaya (Rp)

Kerja Langsung

21.500.000 Dengan memakai metode tinggi rendah, maka kita dapat menghitung

komponen tetap dan variabel, seperti yang dibawah ini:

Aktivitas (Jam Tenaga

Biaya (Rp)

Kerja Langsung

21.500.000 Terendah (Maret)

Tertinggi (April)

Tarif Biaya Variabel =

Pada Aktivitas 1.000 Jam (Rp)

Jumlah Biaya 21.500.000 Biaya Variabel (1.000 x Rp 6.500)

6.500.000 Biaya Tetap

15.000.000 Rumus Biaya :

Y = Rp 15.000.000 + Rp 6.500 X

Metode scattergraph

Metode lain yang dapat digunakan untuk dapat memisahkan komponen tetap dan komponen variabel dari suatu biaya semivariabel adalah metode scattergraph. Metode ini memerlukan penggambaran suatu grafik dimana pada sumbu vertikal (sumbu Y) diperlihatkan sebagai biaya, sedangkan pada sumbu horizontal (sumbu X) diperlihatkan sebagai volume atau tingkat aktivitas. Titik yang berkaitan dengan data mentah (tingkat aktivitas dan biaya yang berkaitan) diterakan pada grafik dan kemudian berdasarkan pengamatan/ pandangan mata ditariklah satu garis yang paling mendekati semua titik-titik tersebut.

Titik – titik yang digambarkan pada sistem sumbu X dan sumbu Y disebut scattergraph dan satu garis yang ditarik paling mendekati semua titik – titik – titik tersebut adalah merupakan garis regresi (regression line). Garis regresi pada hakekatnya merupakan garis rata-rata dimana rata-rata biaya variabel per unit ditunjukkan oleh tingkat kemiringan garis regresi tersebut dan unsur tetap, rata-rata totalnya ditunjukkan oleh titik dimana sumbu vertikal (sumbu Y) dipotong oleh garis regresi itu.

Contoh 3:

CV. Lolipop mempunyai biaya tenaga kerja tidak langsung untuk periode tahun 204 adalah sebagai berikut:

Total Biaya Tenaga Kerja Bulan

Jam

Langsung (Rp)

Maka, berdasarkan data-data biaya tenaga kerja tidak langsung maka dapat digambarkan scarttergraph adalah sebagai berikut:

Garis Biaya Tetap

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp)

Metode scattergraph memungkinkan penganalisaan sejumlah besar titik-titik pengamatan, namun kecermatan dalam menarik garis total biaya atau garis regresi sangat diperlukan, karena perubahan kecil pada kemiringan garis tersebut akan berdampak besar terhadap tingkat perubahan biaya (variable cost) yang dihitung berdasarkan metode ini.

Metode least Squares

Suatu garis regresi yang akurat yang dapat ditemukan dan digambarkan setelah terlebih dahulu dihitung persamaan garis regresi itu dengan memakai metode statistik least squares. Metode ini merupakan cara yang paling akurat untuk mengestimasi komponen tetap dan komponen variabel dari suatu biaya semivariabel.

Metode least squares didasarkan pada penentuan atau perhitungan suatu persamaan garis lurus (straight line equation). Suatu garis lurus dapat dinyatakan dengan bentuk persamaan:

Y = a + bx ∑XY = 2 a∑X + b∑X

∑Y = na + b∑X

a : biaya tetap

b : biaya variabel n

: jumlah pengamatan atau observasi x

: satuan aktivitas/ kegiatan y

: biaya semivariabel yang diamati Memakai data dari contoh 2 memakai least squares , maka:

Rata-rata Jam

Rata-rata Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung = 1.164.000 = 97.000

Total

Selisih

Selisih Dari

Biaya

Rata-

Rata-rata By

dikuadratkan Kerja Tidak

Biaya Variabel = 3.104.000 = 2.140,69 1.450

Biaya Tetap = 97.000 – (37) (2.140,69) Biaya Tetap = 97.000 – 79.205,53

Biaya Tetap = 17.794,47

Rumus Biaya: Y = Rp 17.794,47 + Rp 2.140,69 X

LATIHAN

1. Berikut ini adaah data mengenai biaya pemeliharaan PT. Nommensen Jaya:

Biaya Penjualan

Bulan

Pemeliharaan

(Rp 000.000) (Rp 000.000)

Dengan memakai metode tinggi rendah, hitunglah komponen variabel dan komponen tetap dari biaya pemeliharaan PT. Nommensen Jaya. Coba gambarkan scattergraph.

2. Biaya sewa sebagai fungsi dari pemakaian jam mesin selama 4 (empat) buan adalah sebagai berikut:

Biaya Sewa

Bulan

Jam Mesin

Diminta: Tentukanlah dengan metode least squares formula biaya untuk menentukan besarnya komponen tetap dan komponen variabel!

3. Toni merupakan seorang akuntan yang diberi tugas untuk menyusun rencana pengembangan perusahaan tempat dia bekerja. Untuk mendukung tugas Toni, maka diambil data-data biaya pemeliharaan tahun 2014.

Jam

Bulan Biaya Pemeliharaan (Rp)

a. Dengan menggunakan metode tinggi rendah, hitunglah komponen tetap

dan komponen variabel!

b. Tentukan rumus biaya!

c. Hitunglah berapa biaya pemeliharaan menurut prediksi seandainya

terdapat 600 jam pemeliharaan!

d. Hitunglah biaya pemeliharaan variabel per jam dan biaya pemeliharaan

tetap per jam pada volume 600 jam pemeliharaan!

4. PT. Mula Senang mengakumulasi data biaya pemeriksaan dan jumlah pemeriksaan yang dilakukan sebagai berikut:

Biaya Pemeriksaan (Rp) Jumlah Pemeriksaan

a. Tentukanlah titik tertinggi dan titik terendah! a. Tentukanlah titik tertinggi dan titik terendah!

c. Dengan menggunakan metode least squares, siapkanlah rumus biaya pemeriksaan! Berapakah perkiraan biaya pemeriksaan seandainya yang dipakai jumlah pemeriksaan sebesar 280?

5. PT. Deedee perlu membuat perkiraan anggaran yang cepat untuk biaya overhead yang terkait dengan mesin. Untuk itu ia mengumpulkan informasi tentang aktvitas overhead yang terkait dengan tiga mesin pada tahun 2014, yaitu penyusutan, penggunaan listrik dan pemeliharaan. Dalam informasi tersebut termasuk biaya penggunaan jam mesin pada bulan-bulan dengan penggunaan tinggi rendah. Biaya total tiga aktivitas untuk tingkat jam mesin tinggi rendah adalah sebagai berikut:

Biaya Total (Rp)

Aktivitas 24.000 jam mesin 48.000 jam mesin

Penyusutan

170.000.000 Penggunaan Listrik

a. Gunakanlah metode tinggi rendah untuk menghitung komponen variabel

dan biaya tetap tiap aktivitas!

b. Berapakah prediksi biaya tiap aktivitas untuk 32.000 jam mesin?

c. Buatlah rumus biaya yang dapat digunakan untuk memprediksi tiga

aktivitas!

6. CV. Marsha Boneka sedang berusaha menentukan perilaku biaya dari kegiatan overhead untuk pabriknya di Sumatera. Salah satu aktivitas utamanya adalah aktivitas penyetelan. Dua kemungkinan penggerak telah disebutkan yakni jam penyetelan dan jumlah penyetelan. Akuntan pabrik dalam melihat perilaku biaya memakai metode least square. Akuntan pabrik telah berhasil mengakumulasikan data mengenai aktivitas penyetelan, yaitu:

Jumlah Bulan

Jam

Biaya Penyetelan (Rp)

Penyetelan Penyetelan

a. Hitunglah rumus biaya dengan jam penyetelan sebagai penggerak dan satu-satunya variabel bebas! Jika pabrik di Sumatera memperkirakan 2.600 jam penyetelan pada bulan berikutnya, berapakah biaya penyetelan yang akan diprediksikan?

b. Hitunglah rumus biaya dengan jumlah penyetelan sebagai penggerak dan satu-satunya variabel bebas! Jika pabrik di Sumatera memperkirakan jumlah penyetelan sebanyak 280 pada bulan berikutnya, berapakah biaya penyetelan yang akan diprediksikan?

7. PT. Sejahtera memproduksikan beberapa jenis produk. Perusahaan ini sedang berencana memperkenalkan suatu produk baru yang akan dijual dengan harga Rp 8.000 per unit. Taksiran berikut ini telah dibuat untu biaya produksi sebanyak 100.000 units yang akan diproduksikan pada tahun pertama:

Biaya bahan baku

Rp 50.000.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung (Tarif Upah : Rp 16.000 per jam)

Rp 40.000.000

Biaya-biaya overhead produksi belum ditaksir untuk produk baru tersebut, tetapi data jumlah produksi dan biaya overhead untuk 24 bulan terakhir telah dianalisa dengan menggunakan metode least squares. Rumusan berikut ini adalah sebagai hasil analisa garis regresi yang akan dipakai sebagai dasar menaksir besarnya overhead untuk produk baru: Hasil analisa regresi

: Y = a + bx

Y : biaya overhead pabrik