Bentuk Dan Isi Pertanggungan.

Bagian 1. Bentuk Dan Isi Pertanggungan.

lita lita

Pasal 592.

Selain syarat- syarat yang disebut dalam pasal 256, polis harus menyatakan:

ga ga

le le

1 0 . (s.d.u. dg. S. 1933-4 7jo. S. 1938-2.) nama nakhoda, nama

kapal, dengan menyebutkan macamnya, dan pada pertanggungan w. w.

kapalnya, pernyataan apakah kapal itu terbuat dari kayu cemara, atau keterangan bahwa tertanggung tidak mengetahui tentang

ww ww

keadaan itu;

2 0 . tempat barang-barang dimuat atau harus dimuat;

3 0 . pelabuhan tempat kapal seharusnya berangkat, atau harus berangkat;

4 0 . pelabuhan atau pantai tempat kapal harus memuat atau membongkar;

5 0 . pelabuhan atau pantai yang harus disinggahi kapal;

6 0 . tempat permulaan berlangsungnya bahaya yang menjadi beban

penanggung;

7 0 . nilai kapal yang dipertanggungkan. Semua dengan tidak mengurangi pengecualian-pengecualian yang

terdapat dalam bab usaha. (KUHperd. 806; KUHD 247 dst., 252, 254 dst., 258, 263 dst., 272, 595 dst., 602 dst., 606, 615, 624 dst., 637 dst., 653, 661, 681, 744.)

Pasal 593.

(s.d.u. dg. S. 1933-47jo. S. 1938-2.) Pertanggungan laut berpokok khusus pada: badan dan lunas kapal, kosong atau bermuatan, dipersenjatai atau tidak, berlayar sendirian atau bersama-sama dengan kapal lain; (KUHD 602, 619.) alat-alat perlengkapan dan tali-temali; (KUHD 602.) (s.d.u. dg. S. 1933-47jo. S. 1938-2.) Pertanggungan laut berpokok khusus pada: badan dan lunas kapal, kosong atau bermuatan, dipersenjatai atau tidak, berlayar sendirian atau bersama-sama dengan kapal lain; (KUHD 602, 619.) alat-alat perlengkapan dan tali-temali; (KUHD 602.)

Pasal 594.

Pertanggungan dapat diadakan: pada keseluruhan atau sebagian barang, bersama-sama atau sendiri; dalam waktu damai atau dalam waktu perang, sebelum atau selama perjalanan kapal; (KUHD 661.) untuk perjalanan pergi-pulang; untuk salah satu dari kedua itu; untuk seluruh perjalanan, atau untuk waktu tertentu; untuk semua bahaya laut; untuk berita baik dan buruk. (KUHD 271, 593, 597 dst., 619-21, 626, 637, 650, 674.)

Pasal 595.

mengetahui dalam kapal mana barang-barang akan dimuat, pernyataan g g nakhoda atau kapal tidak akan dijadikan syarat, asalkan dalam polis or or diterangkan ketidaktahuan tertanggung tentang hal itu, beserta s. s. pernyataan tanggal dan penandatanganan surat pengaritar atau surat- tunjuk terakhir.

(s.d. u. dg. S. 1933-4 7jo. S. 1938-2.) Bila tertanggung tidak

lita lita

ga ga

Kepentingan tertanggung dengan cara ini hanya dapat dipertanggungkan

le le

untuk waktu tertentu. (KUHD 251, 592-11, 650.)

w. w.

Pasal 596.

Bila tertanggung tidak mengetahui terdiri dari apakah barang-barang

yang dikirimkan atau dikonsinyasikan kepadanya, ia boleh menyuruh ww ww

untuk mengadakan pertanggungan atas barang-barang itu di bawah nama umum: "barang-barang ". Dalam pertanggungan demikian tidak termasuk emas dan perak dalam bentuk mata uang, batangan emas dan perak, permata, mutiara atau perhiasan-perhiasan, dan keperluan-keperluan perang. (KUHD 251, 256-

31, 612, 627 dst, 644, 727.)

Pasal 597.

Bila suatu pertanggungan diadakan atas kapal-kapal atau barang- barang yang pada waktu mengadakan perjanjiannya, telah sampai dengan selamat di tempat tujuan, atau untuk suatu kepentingan yang kerugiannya dipertanggungkan, dan telah ada pada Waktu tersebut di atas, maka berlaku ketentuan-ketentuan pasal 269 dan pasal 270, bila dibuktikan, atau bila ada dugaan, bahwa pada waktu mengadakan perjanjian itu, telah diketabui oleh penanggung tentang tibanya kapal dengan selamat, atau oleh tertanggung atau pemegang amanat tentang adanya kerugian. (KUHD 251, 603 dst.)

Pasal 598.

Dugaan tersebut dalam pasal 270 terhadap tertanggung tidak ada, bila pertanggungan itu diadakan berdasarkan berita baik atau buruk, asalkan dalam hal usaha, dalam polis dinyatakan berita terakhir yang Dugaan tersebut dalam pasal 270 terhadap tertanggung tidak ada, bila pertanggungan itu diadakan berdasarkan berita baik atau buruk, asalkan dalam hal usaha, dalam polis dinyatakan berita terakhir yang

Pasal 599.

0 0 0 pertanggungan batal bila diadakan: 1 ,2 ,3 . Dihapus dg. S. 1933-

47, S. 1934-214, S. 1938-2; 4-. atas barang-barang yang menurut undang-undang dan peraturan-peraturan pemerintah tidak boleh diperdagangkan; 51. atas kapal-kapal, baik kapal Indonesia maupun asing yang dipergunakan untuk pengangkutan barang-barang tersebut dalam 40. (AB. 23; KUHperd. 1337; KUHD 250, 593; KUHp 324 dst, 327.)

600 dan 601. Dihapus dg. S. 1933-47jo. S. 1938-2.

Pasal 602.

Pertanggungan atas badan dan lunas kapal dapat diadakan untuk nilai sepenuhnya kapal itu, beserta semua alat perlengkapannya, dan semua biayanya sampai ke laut. (KUHD 378, 593, 612, 619.)

Pertanggungan boleh diadakan atas kapal-kapal dan barang-barang, or or yang telah berangkat atau diangkut dari tempat bahayanya seharusnya s. s.

Pasal 603.

dinyatakan, baik tentang saat yang sesungguhnya keberangkatan kapal lita lita itu atau pengangkutan kapal itu atau pengangkutan barang-barangnya, ga ga maupun tentang ketidaktahuan tertanggung mengenai hal itu. le le

mulai terjadi atas beban penanggung, asalkan dalam polisnya

hukuman menjadi batal, berita terakhir yang diterima oleh w. w.

Bagaimanapun juga dalam polis harus dinyatakan, dengan ancaman

itu diadakan atas beban pihak ketiga, tanggal surat-tunjuk atau ww ww

tertanggung dari kapal atau barang-barangnya, dan bila pertanggungan

surat pengantar, atau pernyataan dengan tegas, bahwa pertanggungannya telah diadakan tanpa pemberian amanat yang berkepentingan. (KUHD 251, 256-81, 265, 281, 592, 597, 604 dst., 624 dst.)

Pasal 604.

Bila tertanggung dalam polis membuat keterangan tentang ketidaktahuannya seperti yang ditentukan dalam pasal yang lalu, dan kemudian ternyata, bahwa pertanggungannya telah diadakan setelah kapal-kapalnya berangkat dari tempat bahayanya seharusnya mulai terjadi atas beban penanggung, maka dalam hal ada kerugian, atas tuntutan penanggung, tertanggung harus menguatkan keterangannya tentang ketidaktahuannya dengan sumpah. (KUHD 269; KUHp 381.)

Pasal 605.

Bila dalam polis tidak disebutkan, baik tentang keberangkatan kapal, maupun tentang ketidaktahuannya, hal itu dianggap sebagai pengakuan, bahwa pada keberangkatan pos terakhir yang telah tiba sebelum pembuatan polis itu, atau jika tidak ada pos teratur, pada kesempatan baik yang terakhir untuk mengirimkan berita, kapal itu masih berlabuh di tempat ia harus berangkat. (KUHperd. 1915 dst.; KUHD 251, 603.)

Pasal 606.

Bila diadakan pertanggungan atas kapal-kapal yang belum ada di tempat di mana bahayanya harus mulai terjadi, atau kapal yang belum siap untuk memulai perjalanan atau untuk dimiaati, atau atas barang- barang yang tidak seketika dapat dimuatkan, pertanggungan itu batal; kecuali bila keadaan itu disebut dalam polisnya, atau dalam hal itu dinyatakan, bahwa tertanggung tidak mengetahui hal itu, dengan menyebutkan surat pengantamya atau surat-tunjuknya, atau keterangan bahwa surat itu tidak ada, dan di samping itu, bagaimanapun juga, menyebutkan berita terakhir yang diterimanya tentang kapal atau barang. Tertanggung dan pemegang amanat, dalam hal ada kerugian, wajib menguatkan ketidaktahuannya dengan sumpah. (KUHD 251, 269, 592, 603, 624, 627 dst.; KUHp 381.)

607-611. Dihapus dg. S. 1933-47jo. S. 1938-2.

Pasal 612.

Barang-barang boleh dipertanggungkan untuk nilai sepenuhnya pada waktu dan di tempat pengiriman, dengan semua biayanya sampai di kapal, termasuk di situ premi pertanggungan, tanpa dapat dituntut untuk memberikan rencana perkiraan tiap barang tersendiri. (KUHD 253, 613 dst., 627 dst.)

or or

Pasal 613.

Nilai sesungguhnya barang-barang yang dipertanggungkan boleh s. s.

yang pada waktu tibanya perlu sekali harus dibayar, asalkan tentang lita lita

dinaikkan dengan biaya angkutan, bea-bea masuk dan biaya-biaya lain

ga ga

hal itu disebut dalam polisnya. (KUHD 256-8'.)

le le

Pasal 614.

Kenaikan yang diuraikan dalam pasal yang lain tidak mengikat, bila w. w.

yang dipertanggungkan tidak sampai di tempat tujuan, sepanjang

karena itu pembayaran biaya angkutan, bea-bea masuk dan biaya-biaya ww ww

lainnya hapus seluruhnya atau sebagian. (s.d.u. dg. S. 1934-214jo. S. 1938-2.) Akan tetapi bila biaya angkutan menurut perjanjian yang diadakan sebelum keberangkatan kapal harus dibayar lebih dahulu maka pertanggungan mengenai hal itu tetap tidak berubah. Dalam hal ada bencana atau kerugian, maka pembayaran lebih dahulu itu harus dibuktikan. (KUHD 281, 478 dst., 482.)

Pasal 615.

pertanggungan atas keuntungan yang diharapkan harus dibuatkan rencana perkiraan tersendiri pada polisnya, dengan penyebutan tersendiri atas barang-barang mana hal itu dilakukan. Bila hal usaha tidak ada, maka pertanggungannya batal. Bila nilai barang yang dipertanggungkan dinyatakan secara umum, dengan ketentuan pasti, bahwa semua yang melebihi nilai barang dianggap sebagai keuntungan yang diharapkan, pertanggungannya berlaku untuk nilai barang yang dipertanggungkan; akan tetapi yang selebihnya akan dikembalikan kepada perhitungan besarnya keutungan yang diharapkan dan dapat dibuktikan, dihitung menurut ukuran yang disebut dalam pasal 621 dan pasal 622. (KUHD 592 dst., 612 dst.)

Pasal 616.

Biaya angkutan dapat dipertanggungkan untuk jumlah sepenuhnya. (KUHD 453 dst., 593, 613 dst., 623, 630, 640, 642.)

Pasal 617.

(s.d.u. dg. S. 1933-47, S. 1934-214, S. 1938-2.) Bila kapal karam atau kandas, maka karena kecelakaan itu pertanggungannya dikurangi denganjumlah biaya perjalanan yang harus dibayarkan oleh nakhoda atau pemilk kapal, kurang daripada yang seharusnya dibayar bila kapal itu tiba dengan selamat.

Pasal 618.

pertanggungan terhadap perbudakan diadakan sampaijumlah uang tertentu, yang dapat digunakan untuk menebus orang yang dijatuhkan dalam perbudakan dan yang kebebasannya dipertanggungkan. Selisih antara uang tebusan dengan jumlah yang dipertanggungkan menjadi keuntungan penanggung; dan bila untuk penebusannya dipersyaratkanjumlah yang lebih besar daripada yang ditentukan dalam perjanjiannya, maka ia cukup dengan memenuhi jumlah yang dinyatakan dalam polisnya. (KUHD 593.)