Nilai Total Calon Camat
Tabel 17. Nilai Total Calon Camat
Nilai Aspek (Pertimbangan)
Nama Calon Masa Lalu
Masa Sekarang
Masa Depan
Nilai Total
II Camat B
Camat A
V Camat C
I Camat D
III Camat E
IV
Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan > Berpikir Analisis level (1), dengan Struktural, sehingga belum ada pelaksanaan
deskripsi prilaku: M e m a h a m i seleksi atau tes kompetensi.
permasalahan yang terjadi dalam
2. Alasan mengapa belum dilaksanakan seleksi
pekerjaannya.
atau tes kompetensi dalam penempatan > Integritas level (3), deskripsi prilaku: pegawainya khususnya jabatan camat, yaitu:
Mengingatkan orang lain untuk > Belum adanya keinginan dari para
bertindak sesuai dengan nilai, norma stakeholder untuk melakukan kegiatan
dan etika organisasi dalam segala ataupun proses seleksi dalam
situasi dan kondisi. penempatan pegawainya.
> Kepemimpinan level (2), deskripsi > Belum adanya dasar hukum atau
prilaku: Membina bawahan dalam kebijakan dari pimpinan mengenai
penyelesaian pekerjaan. kegiatan seleksi pegawai atau tes
> Membangun Hubunga Kerja level (1), kompetensi.
deskripsi prilaku: Menjalin hubungan > Alasan terakhir yaitu alasan politis.
kerja antar unit dalam satu organisasi
3. Kriteria efektif camat dari hasil penelitian yang berdampak pada pencapaian diperoleh gambaran sebagai berikut:
tujuan organisasi. > Disiplin, yang dinilai dari berbagai bidang
> Pencarian Info level (3), deskripsi seperti disiplin waktu, mentaati segala
prilaku: Menguji kesahihan data atau peraturan perundang-undangan dan
informasi yang terkumpul peraturan pegawai negeri sipil serta
> Komunikasi Lisan level (4), deskripsi mentaati prosedur dalam bekerja.
prilaku: Mengajukan pertanyaan > Mempunyai sifat kepemimpinan, yaitu
untuk menggali informasi dari orang mampu memimpin bawahannya dalam
lain.
menjalankan tugas dan mampu > Pengambilan Keputusan level (3), mengarahkan masyarakat di lingkungan
deskripsi prilaku: Membuat keputusan kerjanya.
yang dapat mengakomodir > Menunjukkan prestasi kerja yang baik,
kepentingan semua pihak. yaitu kualitas pekerjaan yang dihasilkan
> Pengorganisasian level (2), deskripsi sesuai dengan yang diharapkan serta
prilaku: Melakukan evaluasi dan tanggap terhadap setiap tugas yang
monitoring secara berkala selama diberikan.
kegiatan berlangsung. > Bertanggung jawab, yaitu bertanggung
> Perencanaan level (2), deskripsi jawab atas semua pekerjaan yang
prilaku: Menyusun rencana kegiatan dilakukan.
sesuai dengan rencana operasional. > Mampu memberikan pelayanan prima,
> Berorientasi pada Kualitas level (3), yaitu pelayanan yang baik, cepat serta
deskripsi prilaku: Memperbaiki/ sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
menelaah ulang proses kerja untuk
4. Kebutuhan Kompetensi Jabatan Camat mendapatkan hasil kerja yang lebih terdiri dari hard dan soft competency, dengan
baik.
uraian sebagai berikut: > Interaksi Sosial level (3), deskripsi
a. Hard Competency Jabatan Camat: prilaku: Menghargai dengan > Pengetahuan terdiri dari: Pengetahuan
melakukan toleransi antar individu Manajemen Pemerintahan,
maupun kelompok. Pengetahuan Peraturan Pertanahan
5. Desain simulasi penempatan pegawai dalam dan Pengetahuan Organisasi Sosial
jabatan struktural berbasis kompetensi ini dan Kemasyarakatan
dibagi kedalam 3 (tiga) aspek/pertimbangan > Keterampilan terdiri dari:
diantaranya pertimbangan masa lalu, masa keterampilan berpidato, bersosialisasi
sekarang dan masa depan, adapun penjelasan dengan masyrakat, pengambilan
sebagai berikut:
keputusan dan keterampilan
a. Pertimbangan Masa Lalu sosialisasi dengan masyarakat.
> Persyaratan Administrasi terdiri dari:
b. Soft Competency Jabatan Camat terdiri dari Pangkat, Pendidikan, Penilaian
11 Kompetensi Manajerial sesuai PerKa Kinerja, dan Kesehatan BKN Nomor 7 Tahun 2013, yaitu:
> Pengalaman
> Kedisiplinan
aspek (pertimbangan).
> Diklat Struktural > Menjumlahkan nilai setiap aspek yang > Penghargaan
dinilai.
b. Pertimbangan Masa Sekarang > Kompetensi Manajerial
Dari penilaian ini diperoleh peringkat calon, > Pengetahuan
untuk menentukan calon yang diusulkan kepada > Keterampilan
Bupati/Walikota.
c. Pertimbangan Masa Depan Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka > Pemaparan Visi Misi
penulis dapat memberikan rekomendasi sebagai > Komitmen (Kontrak Politik)
berikut:
1. Proses penempatan pegawai ke depan Untuk Model Simulasi ini dilengkapi dengan
diharapkan agar lebih selektif, terutama sistem penilaian sebagai berikut:
mengenai pemenuhan persyaratan > Setiap aspek penilaian (pertimbangan masa
administrasi seperti kualifikasi pendidikan, lalu, masa sekarang dan masa depan)
penilaian kinerja dan lainnya sesuai dengan diberikan persentase penilaian masing-
peraturan perundang-undangan, agar masing sebesar 50%, 30%, dan 20%.
dipatuhi sebagai itikad awal dari usaha + Pertimbangan Masa Lalu, diberi bobot
perbaikan manajemen sumber daya aparatur sebesar 50%
ke depan.
Pembobotan sebesar 50% ini diberikan
2. Untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dengan pertimbangan bahwa, untuk
jabatan camat berupa pengetahuan dan proses penempatan selama ini masih
keterampilan yang saat ini dinilai masih melihat kualifikasi dari pegawai yang
kurang, untuk itu kompetensi-kompetensi bersangkutan, dan berpegangan pada
tersebut dapat dijadikan salah satu diklat persyaratan yang termuat dalam
teknis dalam meningkatkan kualitas camat di Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
Kabupaten/Kota, seperti Diklat Manajemen 2002. Selain itu belum adanya seleksi atau
Pemerintahan, Keagrariaan, Public Speaking, tes kompetensi menjadikan aspek ini
dan Diklat Kepribadian lainnya. menjadi faktor utama atau memberi
3. Apabila kualitas sumber daya manusia perhatian lebih terhadap pertimbangan
Pemerintah Kabupaten/Kota sudah pengangkatan pegawai
meningkat, maka persentase penilaian aspek + Pertimbangan Masa Sekarang, diberi
(3 pertimbangan) sebaiknya di tingkatkan bobot sebesar 30%
sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, Pertimbangannya adalah aspek ini perlu
sebagai upaya peningkatan kualitas SDM diberikan perhatian yang cukup karena
secara terus menerus. Terutama persentase kompetensi merupakan bagian penting
masa sekarang berupa penilaian kompetensi yang harus dijadikan pertimbangan
yang ke depan diharapkan menjadi prioritas kedepannya.
dibandingkan aspek lainnya + Pertimbangan Masa Depan, diberi bobot
4. Dengan adanya perancangan simulasi sebesar 20%
penempatan pegawai ini ke depan peran Pembobotan sebesar 20% ini diberikan
Baperjakat agar lebih dioptimalkan. Misalnya dengan pertimbangan bahwa masa depan
jika sebelumnya Baperjakat hanya memberi yang dicita-citakan berupa visi sangat
usulan kepada Bupati/Walikota dari data dipengaruhi oleh upaya yang dilakukan
yang sudah didapat dari panitia teknis (BKD), saat ini untuk mencapai visi tersebut.
akan tetapi ke depan Baperjakat ikut sehingga bobot yang diberikan tidak
dilibatkan mulai dari penentuan persyaratan terlalu besar.
(diluar yang ada dalam PP 13/2002), > Memberikan nilai 1 sampai 4 untuk setiap
penentuan standar kompetensi, serta tahapan faktor yang dinilai (setiap faktor jumlah
seleksi seperti pemamparan visi misi dan nilainya berbeda tergantung sub faktor atau
lainnya, sehingga dari kegiatan tersebut jumlah indikator yang ada).
nama-nama yang akan diusulkan kepada > Menjumlahkan seluruh nilai yang diperoleh
Bupati/Walikota jelas kompetensinya dan kandidat.
mendapat jaminan bahwa itu merupakan > Mengalikan seluruh nilai yang diperoleh
kandidat-kandidat yang terbaik. Nilai dengan persentase penilaian masing-masing
lainnya adalah Pejabat Pembina
Kepegawaian dalam hal ini Bupati/Walikota Lyle M and Signe M Spencer. 1993. Competence at Work : bisa melihat jelas hasil kompetensi para
Model for Superior Performance. USA : John Wiley kandidat atau calon camat.
and Sons Inc.
5. Dari hasil pengamatan ini diharapkan ke Muins, Sutan Makmur. 2000. Standar Kompetensi depan Pemerintah Kabupaten/Kota Tenaga Kerja Indonesia, dalam Manajemen Pembangunan. Jakarta : LAN.
terutama Panitia Penempatan Pegawai sudah dapat membuat dan menjelaskan rincian
B. Peraturan Perundang-undangan
mengenai pertimbangan serta faktor-faktor Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang dalam kegiatan penempatan pegawai, seperti
Pemerintahan Daerah
persyaratan, standar kompetensi yang harus Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 dipenuhi maupun tahapan-tahapan
sebagaimana perubahan atas Peraturan pelaksanaannya untuk diketahui semua
Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang pihak, sehingga prosesnya lebih transparan, Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam
Jabatan Struktural
terukur dan profesional. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang
REFERENSI
Kecamatan
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Andrew, Mac Colin. 1996. Hubungan Pusat dan Daerah
A. Buku
Disiplin Pegawai Negeri Sipil dalam Pembangunan. Jakarta : Raja Grafindo
Peraturan Kepala BKN Nomor 7 Tahun 2013 tentang Persada.
Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Kaho, Yosef R. 1995. Prospek Otonomi Daerah di Negara
Manajerial PNS
RI: Identifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun penyelenggaraannya. Bandung : Raja Grafindo.
1998 tentang Pengangkatan dan Pemindahan Steers, Richard M. 1985. Efektivitas Organisasi. Jakarta :
Camat
Erlangga. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 158 Tahun Wasistiono, Sadu. 2002. Menata Ulang Kelembagaan
2004 tentang Pedoman Organisasi Kecamatan Pemerintah Kecamatan. Bandung : Citra Pindo.
Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya
Nomor 63/Kep/M.PAN/7/2003 tentang Manusia, Cetakan Kesatu. Jogjakarta : Bagian
Pelayanan Publik
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Kusumastuti, Dyah. 2007. Lokakarya Implementasi MSDM Berbasis Kompetensi. Jakarta. Dessler, Garry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Management), Alih bahasa Drs.
Benyamin Molan, Edisi Bahasa Indonesia Jilid II. Jakarta : PT. Prehallindo.
Fathoni, Abdurrahman. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta.
Rivai Veithzal dan Sagala Ella Jauvani. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta : Rajawali Pers.
Yuniarsih Tjutju dan Suwanto. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Teori Aplikasi dan Isu Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Manthis, Robert L and Jackson. 2006. Human Resource Management. South Western. Australia. Werther, William and Davis, Keith. 1982. Personal Management and Human Resource. Tokyo : Mc.Graw Hill Kogokusha.
Herdiansyah, Haris. 2010. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Siagian, SP. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Mitrani, et al. 1995. Manajeman Sumber Daya Manusia berdasarkan Kompetensi (Terjemahan). Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.
288