18
Dibawah ini digambarkan Model dari Sistem Informasi Akuntansi SIA yang didasarkan atas komputer:
Sistem Buku Besar
General LedgerGL Gambar 2.2
Model Sistem Informasi Akuntansi Yang didasarkan atas komputer
Siklus pemrosesan data data processing dalam sistem informasi akuntansi yang didasarkan atas komputer terdiri dari empat langkah, yaitu:
1. Masukan Input Data
Pada masa sekarang ini, sebagian besar data tentang aktivitas bisnis langsung dicatat oleh komputer melalui tampilan untuk entry data computer data entry
screen. Biasanya, tampilan untuk entry data menyimpan nama yang sama dengan dokumen sumber manual yang digantikannya. Dokumen sumber yang
didesain dengan baik dan tampilan untuk entry data akan memperbaiki pengendalian dan ketepatan pencatatan data aktivitas bisnis. Pengaturan sistem
agar secara otomatis memberikan nomor urut pada tiap transaksi pada tiap Storage
Process Output
Input
Universitas Sumatera Utara
19
transaksi baru akan menyederhanakan verifikasi bahwa setiap transaksi sudah dicatat dan tidak ada dokumen yang salah letak. Pada tahapan input data ini,
semua data yang dimasukkan harus akurat, relevan dan efisien agar sistem tidak keliru memproses data yang diinput dan tidak berulang-ulang memproses data
yang sama sehingga tidak menghasilkan output keluaran yang salah.
2. Pemrosesan Data Data Processing
Saat data tentang aktivitas bisnis sudah dikumpulkan, langkah berikutnya biasanya melibatkan proses pembaruan updating informasi yang sudah
disimpan sebelumnya tentang sumber daya yang dipengaruhi oleh kegiatan tersebut dan para pelaku yang terlibat di dalam aktivitas tersebut. Proses
pembaruan secara periodik sekali sehari atau sekali seminggu atas data yang disimpan tentang sumber daya dan pelaku yang terlibat, dinamakan proses batch,
sedangkan proses pembaruan yang dilakukan secara langsung setelah terjadinya transaksi, dinamakan proses on-line atau real time. Banyak perusahaan yang
beralih ke proses on-line atau real time untuk sebagian besar aplikasinya karena proses batch memiliki kelemahan yang nyata terlihat bahwa data yang terakhir
dan akurat hanya setelah pembaruan secara batch. Entry data secara on-line lebih akurat daripada proses pembaruan secara batch, karena sistem dapat menolak
entry data yang tidak lengkap atau salah, dan karena data dimasukkan saat terjadinya transaksi, maka kesalahan dapat dengan mudah diperbaiki. Proses
real-time memastikan bahwa informasi yang disimpan selalu informasi terkini, hingga dapat meningkatkan kegunaan informasi dalam pengambilan keputusan.
Universitas Sumatera Utara
20
3. Penyimpanan Data Data Storage