Rumusan Masalah Hipotesis Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Pengertian dan Landasan Hukum Bank Syariah

9 operasional yang berbeda dengan bank konvensional, bank syariah juga dituntut untuk dapat menyalurkan dana dari nasabah yang berlebihan kepada nasabah yang membutuhkan dana secara efektif dan efisien. Efektif lebih memiliki arti sebagai ketepatan pemberian pembiayaan kepada pihak yang membutuhkan, sedangkan efisien lebih memiliki arti kesesuaian hasil antara input yang digunakan dan output yang dihasilkan. Atmawardhana, 2006; 5 Efisiensi merupakan salah satu parameter kinerja yang secara teoritis merupakan salah satu kinerja yang mendasari seluruh kinerja sebuah organisasi. Kemampuan menghasilkan output yang maksimal dengan input yang ada merupakan ukuran kinerja yang diharapkan. Pada saat pengukuran efisiensi dilakukan, bank dihadapkan pada kondisi bagaimana mendapatkan tingkat output yang optimal dengan tingkat input yang ada, atau mendapatkan tingkat input yang minimum dengan tingkat output tertentu. Dengan diidetifikasikannya alokasi input dan output, dapat dianalisa lebih jauh untuk melihat penyebab ketidakefisiensian. Efisiensi dalam dunia perbankan adalah salah satu parameter kinerja yang cukup populer, banyak digunakan karena merupakan jawaban atas kesulitan-kesulitan dalam menghitung ukuran-ukuran kinerja perbankan. Sering kali, perhitungan tingkat keuntungan menunjukkan kinerja yang baik, tidak masuk dalam kriteria “sehat” atau berprestasi dari sisi peraturan. Sebagaimana diketahui, industri perbankan adalah industri yang paling banyak diatur oleh peraturan-peraturan yang sekaligus menjadi ukuran kinerja dunia perbankan. Berdasarkan prinsip kehati-hatian dalam operasional perbankan syariah diatas peneliti tertarik mengambil judul “ Analisis Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia “.

1.2 Rumusan Masalah

Universitas Sumatera Utara 10 Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat ditarik permasalahan yang timbul sebagai berikut: 1. Bagaimanakah Pengaruh Total Aset Terhadap Output Perbankan Syariah di Indonesia? 2. Bagaimanakah Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja terhadap Output Perbankan Syariah di Indonesia? 3. Sejauh mana Tingkat Efesiensi Pada Perbankan Syariah di Indonesia?

1.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris dalam penelitian. Berdasarkan permasalahan diatas, maka hipotesis yang diperoleh adalah: 1. Total Aset berpengaruh positif terhadap Output Perbankan Syariah di Indonesia, ceteris paribus. 2. Jumlah Tenaga Kerja berpengaruh positif terhadap Output Perbankan Syariah di Indonesia, ceteris paribus. 3. Tingkat Efesiensi berpengaruh positif Pada Perbankan Syariah di Indonesia, ceteris paribus.

1.4 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Untuk menganalisis besarnya pengaruh total aset terhadap Output Perbankan Syariah di Indonesia. 2. Untuk menganalisis besarnya pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap Output Perbankan Syariah di Indonesia. Universitas Sumatera Utara 11 3. Untuk Menganalisis Sejauh mana tingkat Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia. Manfaat dari penelitian ini adalah : a. Sebagai masukan Bagi Perbankan Syariah dan pemerintah dalam melaksanakan system perbankan syariah di Indonesia. b. Memberikan informasi tentang kinerja tingkat efisiensi bank syariah di Indonesia. c. Menambah dan melengkapi sebagai bahan masukan bagi penulis dan pembaca sebagai sumbangan pikiran yang bermanfaat. Universitas Sumatera Utara 12 BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian dan Landasan Hukum Bank Syariah

Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank dikenal juga sebagai tempat untuk meminjam uang kredit bagi masyarakat yang membutuhkan. Pengertian perbankan menurut pasal 1 butir 1 Undang-Undang No. 7 tahun 1992 adalah “Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Dalam undang-undang ini tidak terdapat aturan tentang Bank Syariah karena hanya menjelaskan tentang perbankan konvensional, bahkan tidak ada satu katapun yang menyinggung tentang bank syariah. Sesuai dengan perkembangan perbankan, maka undang- undang ini disempurnakan dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan. Dalam undang-undang ini telah tercakup hal-hal yang berkaitan dengan perbankan syariah. Menurut pasal 1 UU RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sementara pengertian bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip usaha syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran Sofyan, 2004:2. Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau Universitas Sumatera Utara 13 pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip Bagi Hasil Mudharabah, pembiayaan berdasarkan prinsip Penyertaan Modal Musyarakah, prinsip Jual Beli dengan memperoleh keuntungan Murabahah, pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip Sewa Murni tanpa pilihan Ijarah atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain Ijarah wa Iqtina Sofyan, 2004:3. Sesuai dengan Ijtima Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia MUI yang diselenggarakan pada tanggal 16 November 2003 dan pada tanggal 16 Desember 2003 mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa bunga termasuk dalam kriteria riba dan riba hukumnya haram. Jadi, karena bank syariah harus sesuai dengan syariah Islam, maka bank syariah harus terhindar dari riba dan hal-hal lain yang tidak bertentangan dengan syariah.

2.2 Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional

Dokumen yang terkait

Analisis efisiensi dan produktivitas perbankan syariah Indonesia

4 22 100

KOMPARATIF EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DI INDONESIA

0 3 19

Tingkat Efisiensi Perbankan Konvensional dan Perbankan Syariah di Indonesia

0 2 10

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA Analisis Efisiensi Perbankan syariah di Indonesia Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Tahun 2010-2014.

0 3 16

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NONPARAMETRIK Analisis Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia Dengan Menggunakan Metode Nonparametrik Data Envelopment Analysis (Dea).

0 3 12

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NONPARAMETRIK Analisis Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia Dengan Menggunakan Metode Nonparametrik Data Envelopment Analysis (Dea).

0 2 13

ANALISIS MENGUKUR TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Analisis Mengukur Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia (Studi Pada Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat Indonesia Periode 2009-2012).

0 1 15

ANALISIS MENGUKUR TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Analisis Mengukur Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia (Studi Pada Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat Indonesia Periode 2009-2012).

0 1 15

KOMPARASI EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DI INDONESIA

0 0 14

EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

0 1 10