Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional

13 pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip Bagi Hasil Mudharabah, pembiayaan berdasarkan prinsip Penyertaan Modal Musyarakah, prinsip Jual Beli dengan memperoleh keuntungan Murabahah, pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip Sewa Murni tanpa pilihan Ijarah atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain Ijarah wa Iqtina Sofyan, 2004:3. Sesuai dengan Ijtima Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia MUI yang diselenggarakan pada tanggal 16 November 2003 dan pada tanggal 16 Desember 2003 mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa bunga termasuk dalam kriteria riba dan riba hukumnya haram. Jadi, karena bank syariah harus sesuai dengan syariah Islam, maka bank syariah harus terhindar dari riba dan hal-hal lain yang tidak bertentangan dengan syariah.

2.2 Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional

Menurut Antonio 2004:29 dalam beberapa hal, bank syariah dan bank konvensional memiliki persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan dan lain sebagainya, akan tetapi terdapat banyak perbedaan mendasar antara keduanya, antara lain: a. Akad dan aspek legalitas Perbankan syariah, akad yang dilakukan memiliki konsekuensi duniawi dan ukhrawi karena akad yang akan dilakukan berdasarkan hukum Islam. Setiap akad tersebut harus memenuhi ketentuan akad, yaitu: 1. Rukun:  Penjual  Pembeli Universitas Sumatera Utara 14  Barang  Harga  Akadijab-qabul 2. Syarat:  Barang dan jasa harus halal, sehingga transasksi atas barang dan jasa yang haram menjadi batal demi hukum syariah.  Harga barang dan jasa harus jelas.  Tempat penyerahan delivery harus jelas karena berdampak pada biaya transportasi  Barang yang ditransaksikan harus sepenuhnya dalam kepemilikan. Tidak boleh menjual sesuatu yang belum dimiliki atau dikuasai seperti yang terjadi pada transaksi short sale dalam pasar modal Dalam perbankan konvensional, setiap perjanjian berdasarkan hukum positif yang digunakan, tidak perlu memenuhi rukun maupun syarat seperti yang diwajibkan pada perbankan syariah. a. Lembaga Penyelesaian Sengketa Berbeda dengan perbankan konvensional, jika pada perbankan syariah terdapat perbedaan atau perselisihan antara bank dan nasabahnya, kedua belah pihak tidak menyelesaikannya di peradilan negeri, tetapi menyelesaikannya sesuai dengan tata cara dan hukum materi syariah atau yang dikenal dengan Badan Arbitrase Muamalah Indonesia BAMUI yang didirikan secara bersama oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia MUI. b. Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara 15 Bank syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank konvensional, misalnya dalam hal komisaris dan direksi, tetapi unsur yang amat membedakan antara bank syariah dengan bank konvensional adalah keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar sesuai dengan ketentuan atau garis-garis syariah. Dewan Pengawas Syariah berada pada posisi setingkat Dewan Komisaris pada setiap bank. Hal ini menjamin efektivitas dan setiap opini yang diberikan oleh Dewan Pengawas Syariah. Karena itu, penetapan anggota Dewan Pengawas Syariah dilakukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, setelah para anggota Dewan Pengawas Syariah ini mendapat rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional. Dewan Syariah Nasional adalah dewan yang berfungsi mengawasi produk-produk lembaga keuangan syariah agar sesuai dengan syariah Islam bank dan lembaga keuangan bukan bank. c. Bisnis dan usaha yang dibiayai. Dalam bank syariah, bisnis dan usaha yang dilaksanakan tidak terlepas dari saringan syariah. Karena itu, bank syariah tidak akan mungkin membiayai usaha yang terkandung di dalamnya hal-hal yang diharamkan. Dalam perbankan syariah suatu pembiayaan tidak akan disetujui sebelum dipastikan beberapa hal pokok, diantaranya: a. Apakah objek pembiayaan halal atau haram? b. Apakah proyek menimbulkan kemudharatan untuk masyarakat? c. Apakah proyek berkaitan dengan perbuatan asusila? d. Apakah proyek berkaitan dengan perjudian? Universitas Sumatera Utara 16 e. Apakah usaha itu berkaitan dengan industri senjata yang ilegal atau orientasi pada pengembangan senjata pembunuh massal? f. Apakah proyek dapat merugikan syiar Islam, baik secara langsung maupun tidak langsung? Sementara dalam perbankan konvensional, apabila setiap ketentuan ataupun persyaratan baik secara yuridis hukum positif, keuangan dan ketersediaan agunan, maka bisnis atau usaha yang dibiayai dapat dilakukan tanpa harus memastikan apakah proyek tersebut halal atau haram sesuai atau tidaknya dengan syariah. d. Lingkungan kerja dan Corporate Culture Setiap karyawan pada bank syariah harus memiliki sifat dapat dipercaya amanah, jujur shiddiq, skillful dan professional yang baik fathanah dan mampu melakukan tugas secara team-work dimana informasi merata diseluruh fungsional organisasi tabligh. Dalam hal berpakaian dan tingkah laku, para karyawan merupakan cerminan bahwa mereka bekerja dalam lembaga keuangan yang membawa nama besar Islam, sehingga tidak ada aurat yang terbuka dan tingkah laku yang kasar akhlak selalu terjaga.

2.3 Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil.

Dokumen yang terkait

Analisis efisiensi dan produktivitas perbankan syariah Indonesia

4 22 100

KOMPARATIF EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DI INDONESIA

0 3 19

Tingkat Efisiensi Perbankan Konvensional dan Perbankan Syariah di Indonesia

0 2 10

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA Analisis Efisiensi Perbankan syariah di Indonesia Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Tahun 2010-2014.

0 3 16

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NONPARAMETRIK Analisis Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia Dengan Menggunakan Metode Nonparametrik Data Envelopment Analysis (Dea).

0 3 12

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NONPARAMETRIK Analisis Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia Dengan Menggunakan Metode Nonparametrik Data Envelopment Analysis (Dea).

0 2 13

ANALISIS MENGUKUR TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Analisis Mengukur Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia (Studi Pada Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat Indonesia Periode 2009-2012).

0 1 15

ANALISIS MENGUKUR TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Analisis Mengukur Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia (Studi Pada Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat Indonesia Periode 2009-2012).

0 1 15

KOMPARASI EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DI INDONESIA

0 0 14

EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

0 1 10