Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

akibat jerawat dan purulent discharge. Selain menimbulkan bekas di wajah, efek utama jerawat adalah pada jiwa seseorang, seperti dampak psikologis dan menurunnya kualitas hidup. Oleh karena itu peneliti sangat tertarik melakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan dan sikap remaja tehadap jerawat yang dalam hal ini dilakukan pada siswai SMA Negeri 5 Medan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut, maka ditetapkan permasalahan penelitian sebagai berikut : Bagaimana pengetahuan dan sikap siswai SMA Negeri 5 Medan terhadap jerawat?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk menilai tingkat pengetahuan dan sikap siswai SMA Negeri 5 Medan terhadap jerawat.

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: 1. Diketahuinya tingkat pengetahuan siswai SMA Negeri 5 Medan terhadap jerawat. 2. Diketahuinya sikap siswai SMA Negeri 5 medan dalam menangani jerawat.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1. Untuk penulis sendiri penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan penulis tentang jerawat pada masa remaja. 2. Para pembaca khususnya dari kalangan remaja, penelitian ini bermaanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Universitas Sumatera Utara jerawat sehingga dapat mempergunakan informasi penelitian ini sebagai acuan dalam pencegahan dan penanganan jerawat secara tepat. 3. Sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Akne Vulgaris 2.2.1. Defenisi Akne Vulgaris Acne vulgaris adalah penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri Wasitaatmadja, 2007. Defenisi lain akne vulgaris atau disebut juga common acne adalah penyakit radang menahun dari apparatus pilosebasea, lesi paling sering di jumpai pada wajah, dada dan punggung. Kelenjar yang meradang dapat membentuk papul kecil berwarna merah muda, yang kadang kala mengelilingi komedo sehingga tampak hitam pada bagian tengahnya, atau membentuk pustul atau kista; penyebab tak diketahui, tetapi telah dikemukakan banyak faktor, termasuk stress, faktor herediter, hormon, obat dan bakteri, khususnya Propionibacterium acnes, Staphylococcus albus, dan Malassezia furfur, berperan dalam etiologi Dorland, 2002.

2.1.2. Klasifikasi Akne

Menurut plewig dan kligman 1975 dalam Djuanda 2003 akne diklasifikasikan atas tiga bagian yaitu: 1 Akne vulgaris dan varietasnya yaitu akne tropikalis, akne fulminan, pioderma fasiale, akne mekanika dan lainnya. 2 Akne venenata akibat kontaktan eksternal dan varietasnya yaitu akne kosmetika, akne pomade, akne klor, akne akibat kerja, dan akne diterjen. 3 Akne komedonal akibat agen fisik dan varietasnya yaitu solar comedones dan akne radiasi.

2.1.3. Epidemiologi Akne Vulgaris

Karena hampir setiap orang pernah menderita penyakit ini, maka sering dianggap sebagai kelainan kulit yang timbul secara fisiologis. Baru pada masa remajalah akne vulgaris menjadi salah satu problem. Umumnya insiden terjadi Universitas Sumatera Utara