Sikap Pengetahuan dan Sikap

4. Analisis Analysis, adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen- komponen, tetapi masih dalam satu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata- kata kerja: dapat menggambarkan membuat bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. 5. Sintesis Synthesis, menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi- formulasi yang ada. 6. Evaluasi Evaluation, berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian- penialain itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria- kriteria yang telah ada Notoatmodjo,2007.

2.3.2. Sikap

Secara sederhana sikap didefenisikan sebagai ekspresi sederhana dari bagaimana kita suka atau tidak suka terhadap beberapa hal Rahayuningsih dalam Psikologi umum 2 2008. Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Dalam kehidupan sehari- hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Newcomb salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Lebih dapat dijelaskan lagi bahwa sikap merupakan reaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai penghayatan terhadap objek. Universitas Sumatera Utara Seperti halnya pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan, yakni: 1. Menerima Receiving, diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek. 2. Merespon Responding, memberikan jawaban apabila ditanya serta mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Lepas jawaban dan pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang menerima ide tersebut. 3. Menghargai Valuing, mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan terhadap suatu masalah. 4. Bertangguang jawab Responsible, bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya merupakan tingkat sikap yang paling tinggi Notoatmodjo,2007. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep.

Gambar 1. Kerangka Konsep

3.2 Definisi Operasional

Adapun defenisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh para remaja tentang jerawat mulai dari pengertian, jenis, faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya jerawat, pencegahan jerawat, dan penatalaksanaan jerawat. Pengukuran tingkat pengetahuan remaja mengenai jerawat dilakukan berdasarkan jawaban pertanyaan yang diberikan oleh responden. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dengan jumlah pertanyaan sebanyak 10 pertanyaan. Bila jawaban responden benar akan diberi nilai 1, jika jawaban salah diberi nilai 0. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sistem skoring dengan memakai skala menurut Pratomo 1966 sebagai berikut: a. Baik, apabila jawaban responden benar lebih dari 75 dari nilai tertinggi. b. Sedang, apabila jawaban responden benar antara 40 sampai 75 dari nilai tertinggi. c. Kurang, apabila jawaban responden benar kurang dari 40 dari nilai tertinggi. Pengetahuan Jerawat Sikap Universitas Sumatera Utara