5.1.3. Hasil Analisis Data
Data lengkap distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden pada variabel pengetahuan dapat dilihat pada tabel 5.3.
Tabel 5.3. Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel pengetahuan
Berdasarkan tabel di atas pada pertanyaanpernyataan yang paling banyak dijawab dengan benar adalah pada pertanyaan golongan usia yang paling sering
mengalami jerawat yaitu sebesar 100. Sedangkan yang paling menjawab salah adalah pada pertanyaanpernyataan mengenai faktor keturunan sebagai faktor
resiko penderita jerawat yaitu sebesar 75,6.
No. PertanyaanPernyataan Jawaban
Responden Benar Salah
f f
1. Pengertian jerawat
43 47.8 47 52.2 2. Jenis-jenis
jerawat 24 27.7 66 73.3
3. Golongan usia yang dapat mengalami
jerawat 90 100 0 0
4. Tempat predileksi jerawat
89 98.9
1 1.1
5. Faktor resiko
menderita jerawat
52 57.8 38 42.2 6. Komedo
dan fleck
51 56.7 39 43.3 7.
Faktor keturunan sebagai factor resiko 22
24.4 68
75.6 8.
Jenis obat luar untuk jerawat 66
73.3 24
26.7 9. Cara
mencegah timbulnya
jerawat 62 68.9 28 31.3
10. Usia hilangnya
jerawat. 42 46.7 48 53.3
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil uji tersebut maka tingkat pengetahuan seputar jerawat dapat dikategorikan pada tabel 5.4.
Tabel 5.4. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan
Pengetahuan F Baik
10 11.1
SedangCukup 78 86.7
Buruk 2 2.2
Total 90 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dengan kategori sedang atau cukup memiliki persentase paling besar yaitu 86.7, tingkat
pengetahuan yang dikategorikan buruk sebanyak 2.2, dan tingkat pengetahuan yang dikategorikan baik sebanyak 11,1.
Data lengkap distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden pada variabel sikap dapat dilihat pada tabel 5.5.
Tabel 5.5. Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel sikap
No. Pernyataan
Jawaban Responden Sangat Setuju
Setuju Kurang Setuju
Tidak Setuju f F f f
1. Jerawat dapat terjadi pada semua
remaja tanpa terkecuali. 4 4.4 20 22.2 43 47.8 23 25.6
2. Penderita jerawat adalah orang
yang biasa menggunakan kosmetik.
12 13.3 40 44.4 31 34.4 7 7.8
3. Jangan makan coklat dan kacang
karena itu dapat menyebabkan 17 18.9 34 37.8 32 35.6 7 7.8
Universitas Sumatera Utara
jerawat. 4.
Stres tidak dapat mempengaruhi timbulnya jerawat.
5 5.6 22 24.4 33 36.7 30 33.3
5. Jerawat dapat mempengaruhi
perkembangan kepribadian seseorang.
18 20 25 27.8 38 42.4 5 10
6. Mereka yang berjerawat perlu
pergi ke klinik dokter kulit. 8 8.9 39
43.3 38 42.2 5 5.6
7. Mereka yang berjerawat tidak
perlu menghindari panas dan kelembaban karena tidak ada
pengaruh. 1 1.1 30 33.3 29 32.2 30 33.3
8. Keluarga dan lingkungan sekitar
tidak perlu memberi informasi kepada remaja mengenai jerawat.
2 2.2 7 7.8 33 36.7 48 53.3
9. Memperbanyak olah raga dapat
mencegah jerawat. 6 6.7 24 26.7 46 51.1 14 15.6
10. Jerawat dapat sembuh bila
dipencet. 1 1.1 4 4.4 21 23.3 64
71.1
Berdasarkan hasil uji tersebut maka sikap terhadap jerawat dapat dikategorikan pada tabel 5.6.
Tabel 5.6. Distribusi frekuensi sikap
Sikap F Baik
17 18.9
SedangCukup 73 81.1
Buruk 0 0
Total 90 100
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 5.6 dapat dilihat bahwa sikap yang dikategorikan cukup memiliki persentase yang paling besar yaitu 81.1. Kemudian diikuti kategori
baik sebesar 18.9, kategori buruk sebesar 0. Distribusi frekuensi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan usia dapat
dilihat pada tabel 5.7.
Tabel 5.7. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan usia
Dari tabel 5.7 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan responden paling banyak berada pada kategori cukup dengan populasi terbanyak adalah populasi
yang berusia 15 tahun. Kategori tingkat pengetahuan responden yang paling sedikit berada pada kategori buruk dengan jumlah 1 orang pada masing-masing
populasi berusia 14 tahun dan 16 tahun.
Usia Tingkat Pengetahuan
Total Baik Cukup Buruk
F F f f
14 1 10
11 14.1
1 50
13 14.4 15 2
20 24
30.8 26 28.9
16 4 40
22 28.2
1 50
27 30 17 2
20 18
23.1 20 22.2
18 1 10
3 3.8
4 4.4
Total 10 100 78 100 2 100 90
100
Universitas Sumatera Utara
Data lengkap distribusi hasil uji tingkat pengetahuan tentang jerawat berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.8.
Tabel 5.8. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan
jenis kelamin
Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden laki-laki paling banyak berada dalam kategori cukup sebanyak 38 responden. Tidak ada
satupun responden laki-laki yang berada dalam kategori buruk pada tingkat pengetahuannya. Sedangkan responden perempuan paling banyak berada dalam
kategori cukup sebanyak 40 responden dan terdapat 2 orang di antara seluruh responden perempuan dalam kategori tingkat pengetahuan buruk.
Jenis kelamin
Tingkat Pengetahuan Total
Baik Cukup Buruk F f F f
Laki-laki 5 50 38
48.7 0 0 43 47.8
Perempuan 5 50 40 51.3 2 100 47 52.2
Total 10 100 78 100 2 100 90
100
Universitas Sumatera Utara
Distribusi frekuensi hasil uji sikap berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 5.9.
Tabel 5.9. Distribusi frekuensi sikap berdasarkan usia
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa sikap responden pada seluruh kategori usia berada dalam kategori cukup. Pada usia 14 tahun, 1 responden
berada dalam kategori baik, sedangkan pada usia 15 tahun, 6 responden berada dalam kategori baik. Pada usia 16 tahun, 3 responden berada dalam kategori baik,
kemudian pada usia 17 tahun, 5 responden berada dalam kategori baik. Sedangkan pada usia 18 tahun masing-masing 2 responden berada dalam kategori baik dan
cukup. Dari tabel tersebut, dapat dilihat juga bahwa sikap dengan kategori baik hanya dimiliki oleh 17 responden darii 90 responden, secara persentasi responden
yang berasal dari golongan usia 17 tahun memiliki sikap yang lebih baik dari golongan usia lain.
Usia tahun
Sikap Total Baik Cukup Buruk
f f F f
14 1 5.9 12 16.4 0 0 13 14.4
15 6 35.3 20 27.4 0 0 26
28.9 16
3 17.6 24 32.9 0 0 27 30
17 5 29.4 15 20.5 0 0 20
22.2 18 2
11.8 2
2.7 4
4.4
Total 17 100 73 100 0 0 90
100
Universitas Sumatera Utara
Distribusi frekuensi hasil uji sikap berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.10.
Tabel 5.10. Distribusi frekuensi sikap berdasarkan jenis kelamin
Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden laki-laki paling banyak berada dalam kategori cukup. Tidak ada satupun responden laki-
laki yang berada dalam kategori sikap yang buruk. Sedangkan responden perempuan paling banyak berada dalam kategori cukup.
Data lengkap distribusi frekuensi hasil uji sikap berdasarkan tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel 5.11.
Tabel 5.11. Distribusi frekuensi sikap berdasarkan tingkat pengetahuan
Sikap Total
Baik Cukup f F f
Tingkat Pengetahuan
Baik 4 23.5 6 8.2 10 11.1 Cukup 13 76.5 65 89.0 78 86.7
Buruk 0 0 2 2.7 2 2.2 Total
17 100 73 100 90 100 Jenis
kelamin Sikap Total
Baik Cukup Buruk f f F f
Laki-laki 8 47.1 35 47.9 0 0 43 47.8
Perempuan 9 52.9 38 52.1 0 0 47 52.2
Total 17 100 73 100 0 0 90 100
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 5.11 terlihat bahwa pada tingkat pengetahuan cukup dan buruk memiliki sikap yang dikategorikan cukup. Hal yang sama juga terlihat pada
tingkat pengetahuan baik dan cukup.
5.2. Pembahasan 5..2.1. Tingkat Pengetahuan
Dari hasil analisis data, dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan siswai SMA Negeri 5 Medan mengenai jerawat paling banyak berada dalam kategori
cukup. Penelitian yang dilakukan oleh Andi 2009 menunjukkan siswai SMA Santo Thomas 1 Medan mengenai jerawat paling banyak berada dalam kategori
kurang. Dari hasil tersebut, peneliti berasumsi bahwa terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan dan sikap seseorang.
Pada tabel distribusi frekuensi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan usia Tabel 5.7, dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari
tingkat pengetahuan responden berdasarkan rentang usia. Tingkat pengetahuan responden paling banyak berada pada kategori cukup dengan populasi terbanyak
adalah populasi yang berusia lebih dari 15 tahun. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Al-Hoqail 2003, yang menyatakan bahwa pengetahuan remaja
mengenai jerawat tidak berbeda bila dilihat dari segi usia. Al-Hoqail juga menyatakan bahwa kemampuan mengakses informasi dapat mempengaruhi
tingkat pengetahuan. Dari tabel 5.3 terlihat bahwa pertanyaanpernyataan pada kuesioner yang
paling banyak dijawab dengan benar adalah pertanyaan mengenai usia tersering munculnya jerawat. Hal ini menunjukkan bahwa para responden telah mengetahui
bahwa usia remaja merupakan usia yang paling rentan terhadap munculnya jerawat, hal ini sesuai dengan pernyataan Litt dalam Nelson 1999 respon kulit
sebagai suatu ciri kelamin sekunder selama masa pubertas, menggambarkan peningkatan kadar androgen dengan bertambahnya ukuran dan sekresi folikel
sebasea dan sekresi kelenjar apokrin, manifestasi yang paling sering di jumpai adalah timbulnya jerawat. Sedangkan pertanyaanpernyataan yang paling banyak
Universitas Sumatera Utara