Cara menanggulanginya adalah dengan cara memberikan pelumasan yang cukup agar putaran poros pada bearing tetap balance dan tidak
menimbulkan gesekan yang berlebihan. 3.
ShaftPoros Pada bagian ini terjadi beban puntir yang berlebihan akan mengakibatkan
poros akan patah. Shaft merupan tempat bertumpunya bearing. Kita harus menjaga bearing berputar pada porosnya agar shaft terjaga dengan baik.
Gambar 4. 3. ShaftPoros
4. Peacking
Tanda-tanda bahwa Gland peacking itu sudah rusak adalah pompa kurang hisap karena terlalu banyak udara di dalam pompa dan kadang-kadang air
mengalir deras di sela-sela pompa.
Gambar 4.4. Peacking
4.3. Prosedur Perbaikan Pompa
4.3.1. Pengecekkan pada saat pompa beroperasi 1. Pengamatan jika ada yang bocor, panas, dll.
2. Mendengarkan ketidaknormalanbunyi pada pompa. 3. Pengukuran temperatur bearing.
4. Pengukuran getaran 14 mms. 4.3.2. Pada saat pembongkaran pompa .
Instruksi kerja yang harus dilakukan adalah: 1. Pastikan kunci dan peralatan lengkap
2. Matikan power dengan menekan handle MCB ke posisi off di panel motor.
3. Gantungan tanda “sedang diperbaiki” pada panel yang akan diperbaiki. 4. Tutup valve pipa tekan.
5. Buka baut mur sasis motor sebanyak 4 buah. 6. Buka kabel power electromotor.
7. Buka mur casis pompa. 8. Buka baut penyanngga pompa.
9. Buka baut penyangga impler. 10.Buka impeller dari shaft dengan menggunakan trecker.
11. Lepaskan casing pompa dari carter pompa. 12. Lepaskan joint coupling dengan trecker
13.Buka cover bearing depan dan belakang. 14. Keluarkan shaft dari carter pompa.
15. Keluarkan bearing dari shaft pompa satu persatu dengan trecker. 16. Panaskan bearing dengna heater sampai suhu 70-75C.
17. Masukan bearing dalam as pompa satu persatu. 18. Masukan shaft pompa yang telah terpasang bearing baru kedalam carter
pompa. 19. Pasang casing pompa.
20. Pasang impeller baru dan pastikan telah terkunci dengan sempurna. 21. Pasang carter pompa dengan memasukan impeller kedalam rumah pompa.
21. Kunci baut casing pompa dengan sempurna. 22. Kunci baut penyangga pompa dengan sempurna.
23.Geser posisi electromotor ke posisi semula dan stel kopling pompa dan motor hingga center.
24. kunci baut sasis motor. 25. Cek seluruh pemasangan motor dan pompa.
26. Saklar MCB diidupkan pada posisi ON dan test operasi. Sumber : PDAM Tirtanadi, 2009
4.4. Prosedur Permintaan Barang
1. Kepala bagian membuat laporan usul an keapada Ka. IPA 2. Ka. IPA memeriksa usulan Kabag dan menandatangani lapoan usulan
pekerajaan serta menyerahkannya kepada Kabag. Umum dan personalia. 3. Kabag. Umum dan personaia menerima laporan usulan RAB dan
mendistribusikannya kepada kadiv. Produksi di pusat. Jika persetujuan perbaikan diterima dari kadiv. Produksi maka Ka. IPA akan mendisposisikan
untuk membuat form 4. Kabag. Umum menerima laporan dan membuat fom G untuk di setujui
oleh Kabag. Mesin dan Ka. IPA setelah di periksa. 5. Kabag. Umum menerima form untuk didistribusikan ke Kadiv. Produksi
pusat agar dapat persetujuan. 6. Ka. IPA aka menerima persetujuan RAB dar Kadiv. Produksi pusat untuk
persetuan pelaksana. 7. Setelah Ka. IPA menerima persetujuan pelaksana, perhatikan apakah RAB
15 juta. 8. Jika 15 juta dilaporkan ke pusat dan kembali ke point 6.7. 4 dan
membuat form. 9. Jika 15 juta, Ka.IPA akan menbuat undangan penawaran kepada pihak
ketiga yang di setujui oleh Ka.IPA. 10. Jika penawaran RAB, Ka. IPA menandatangani SPK dan pihak ketiga
dapat melakukan perbaikan alat baik didalam maupun diluar. 11. Kabag. Umum mendistribusikan tembusan SPK ke Kabag. Mesin dan
Kabag. Pengawasan. 12. Pihak ketiga dapat melakukan perbaikan alat baik dilakukan didalam
ataupun diuar area instalasi.
13. Hasil perbaikan diperiksa apakah susah sesuai dengan spesifikasi oleh Bagian mesin dan Bagian pengawas.
Sumber : PDAM Tirtanadi, 2009
4.5 Masalah Pembiayaan Pada Pengerjaan Pompa RWP