BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT
1. Pengertian dan Unsur Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa latin “credere” yang berarti kepercayaan. Dapat dikatakan dalam hubungan ini bahwa kreditor yang memberi kredit,
lazimnya bank dalam hubungan perkreditan dengan kreditor nasabah, penerima kredit mempunyai kepercayaan, bahwa debitor dalam waktu dan dengan syarat-
syarat yang telah disetujui bersama, dapat mengembalikan membayar kembali kredit yang bersangkutan.
46
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah satu pengertian kredit adalah “pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur
atau pinjaman sampai batas jumlah tertentu yang diizinkan oleh bank atau badan lain”.
47
Raymond P.Kent dalam buku karangannya Money and Banking menyatakan Kredit adalah “hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban
Menurut Pasal 1 angka 11 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, pengertian Kredit adalah “penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam- meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibakan pihak merminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.
46
Rachmadi Usman, Op.Cit, hal. 236
47
Hermansyah, Op.Cit, hal.55
untuk melakukan pembayaran pada waktu diminta, atau pada waktu yang akan datang, karena penyerahan barang- barang sekarang”.
48
Achmad Anwari dalam bukunya Praktek Perbankan di Indonesia memberikan pengertian kredit yakni “suatu pemberian prestasi oleh suatu pihak
kepada pihak lain dan prestasi jasa itu akan dikembalikan lagi pada waktu tertentu yang akan datang dengan disertai suatu kontra prestasi balas jasa yang
berupa bunga.
49
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan unsur-unsur yang terdapat didalam kredit, yaitu:
\ Berdasarkan pengertian-pengertian diatas menunjukkan bahwa prestasi
yang wajib dilakukan oleh debitur atas kredit yang diberikan kepadanya adalah tidak semata-mata melunasi utangnya tetapi juga disertai dengan bunga sesuai
dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
50
a. Kepercayaan, yaitu adanya keyakinan dari pihak bank atas prestasi yang
diberikannya kepada nasabah peminjam dana yang akan dilunasinya sesuai dengan diperjanjikan pada waktu tertentu.
b. Waktu, adanya jangka waktu tertentu antara pemberian kredit dan
pelunasannya, jangka waktu tersebut sebelumnya terlebih dahulu disetujui atau disepakati bersama antara pihak bank dan nasabah peminjam dana.
c. Prestasi, yaitu adanaya objek tertentu berupa prestasi dan kontra prestasi
pada saat tercapainya persetujuan atau kesepakatan perjanjian pemberian kredit anatara bank dan nasabah peminjam dana berupa uang dan bunga
atau imbalan.
d. Risiko, yaitu adanya risiko yang mungkin terjadi selama jangka waktu
antara pemberian dan pelunasan kredit tersebut, sehingga untuk mengamankan dan pemberian kredit dan menutup kemungkinan terjadinya
wanprestasi dari nasabah peminjam dana, maka diadakanlah pengikatan jaminan dan agunan.
48
Thomas Suyatno, Op.Cit, hal.13
49
Achmad Anwari, Praktek Perbankan di Indonesia, Jakarta:Balai Aksara, 1983, hal. 14
50
Rachmadi Usman, Op.Cit, hal.238
Dalam sektor perbankan yang lebih luas, unsur- unsur kredit juga meliputi : organisasi dan manajemen perkreditan, dokumen dan administrasi kredit,
perjanjian kredit, agunan, penyelesaian kredit macet dan unsur lainnya.
51
Pada dasarnya fungsi kredit ialah merupakan pelayanan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya untuk meningkatkan usahanya.
Masyarakat disini merupakan individu, pengusaha, lembaga, dan badan usaha yang membutuhkan dana. Kredit berfungsi membantu masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya melalui penyaluran dana yang diberikan oleh bank.
2. Fungsi dan Manfaat Kredit