sedikit, maka arus tukar menukar barang dan jasa menjadi terhambat. Pada saat dermikian, bank dapat meningkatkan kreditnya dengan
menurunkan suku bunga sehingga arus tukar menukar barang dan jasa menjadi lancar karena adanya kenaikan jumlah uang yang beredar.
3 Kredit bank dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan
pendapatan masyarakat. Peningkatan lapangan kerja akan meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya secara total
akan meningkatkan pendapatan nasional. 4
Secara tidak langsung kredit bank dapat meningkatkan pedapatan Negara yaitu pendapatan pajak.
3. Jenis-Jenis Kredit
Kredit terdiri dari beberapa jenis bila dilihat dari beberapa segi pandangan. Dalam hal ini macam, atau jenis kredit yang ada sekarang juga tidak bisa
dipisahkan dari kebijakan perkreditan yang digariskan sesuai dengan tujuan pembangunan. Pada mulanya kredit berdasarkan kepercayaan yang murni, yaitu
berbentuk kredit perorangan karena kedua belah pihak saling mengenal, dengan berkembangnya waktu maka akhirnya berkembang pula unsur-unsur lain yang
menjadi landasan suatu kredit, sehingga selanjutnya berkembang pula jenis kredit yang ada seperti sekarang.
Jenis-jenis atau macam-macam kredit yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dapat digolongkan menurut tujuan penggunaannya, dari
cara penguangannya, menurut jangka waktunya, menurut cara penarikan dan pembayaran kembali, menurut sektor ekonminya, dari segi jaminanagunannya,
dari segi alat pembuktiannya, menurut sumber dananya, menurut negara pemberinya, menurut status hukum subjek debiturnya, kredit yang pemberinya
melebihi satu bank kredit sindikasi dan menurut unsur besar kecilnya debitur. Jenis-jenis kredit tersebut disajikan sebagai berikut :
57
1 Kredit Konsumtif yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai
pembelian barang-barang atau jasa-jasa yang dapat memberi kepuasan langsung terhadap kebutuhan manusia.
a. Kredit menurut tujuan penggunaannya. terdiri dari :
2 Kredit produktif yaitu kredit yang digunakan untuk tujuan-tujuan
produktif dalam arti dapat meningkatkan atau menimbulkan utility faedahkegunaan, baik itu faedah karena bentuk utility of form,
faedah karena tempat utility of place, faedah karena waktu utility of time maupun faedah karena pemilikan ownerpossession utility.
b. Kredit ditinjau dari segi materi yang dilhkan haknya, terdiri dari : 1
Kredit dalam bentuk uang Kredit Perbankan konvensional pada umumnya diberikan dalam bentuk
uang dan pengembaliannyapun dalam bentuk uang jasa. 2
Kredit dalam bentuk bukan uang Kredit berupa benda-benda atau jasa yang biasanya diberikan oleh
perusahaan-perusahaan dagang, dan sebagainya. Kredit ini lazim juga disebut mercantile credit atau merchant credit.
57
H.Rachmat Firdaus dan Maya Arianti, Manajemen Perkreditan Bank Umum, Bandung: Alfabeta, 2003, hal 10-28
c. Kredit ditinjau dari cara penguangannya tunai tidak tunai, terdiri dari : 1
Kredit tunai cash credit, yaitu kredit yang penguangannya dilakukan secara tunai atau tidak tunai atau dengan cara pemindah bukuan
kedalam rekening debitur atau yang ditunjuk olehnya pada saat perjanjian ditandatangani.
2 Kredit bukan tunai non-cash credit, yaitu kredit yang tidak
dibayarkan langsung pada saat perjanjian ditandatangani, melainkan diperlukan adanya tenggang waktu tertentu sesuai yang dipersyaratkan.
d. Kredit menurut jangka waktunya, terdiri dari : 1
Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu maksimal satu tahun
2 Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang berjangka waktu antara satu
tahun sampai dengan 3 tiga tahun 3
Kredit jangka panjang yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun
e. Kredit menurut cara penarikan dan pembayaran kembali, terdiri dari : 1
Kredit sekaligus aflopend credit yaitu kredit yang cara penarikan atau penyediaan dananya dilakukan sekaligus, baik secara tunai maupun
melalui pemindah-bukuan ke dalam rekening debitur 2
Kredit rekening Koran kredit RK, yaitu kredit yang penyediaan dananya dilakukabn dengan jalan pemindah-bukuan, kedalam rekening
koranrekening giro atas nama debituur, sedangkan penarikannya dilakukan dengan cek,bilyet giro atau surat pemindah-bukuan.
3 Kredit bertahap, yaitu kredit yang cara penarikan atau penyediannya
dilaksanakan dengan bertahap, misalnya dalam 2,3,4 kali tahap. 4
Kredit berulang revolving credit, yaitu kredit yang setelah satu transaksi selesai, dapat digunakan untuk transaksi berikutnya dalam
batas maksimum dan jangka waktu tertentu. 5
Kredit per-transaksi selfliquiditing credit. yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai suatu transaksi tersebut merupakan
sumber pelunasan kredit f. Kredit menurut sektor ekonominya, terdiri dari :
1 Kredit untuk sektor pertanian, yaitu kredit dengan tujuan produktif
dalam rangka meningkatkan hasil di sektor pertanian, baik berupa kredit investasi maupun modal kerja.
2 Kredit untuk pertambangan, yaitu kredit untuk membiayai usaha-usaha
penggalian dan pengumpulan bahan-bahan tambang dalam bentuk padat, cair dan gas yang meliputi minyak dan gas bumi, biji logam,
batu bara dan barang-barang tambang lainnya. 3
Kredit untuk sektor perindustrian, yaitu kredit yang berkenaan dengan usaha atau kegiatan-kegiatan mengubah bentuk transformasi,
meningkatkan faedah dalam bentuk pengolahan-pengolahan baik secara mekanik, maupun secara kimiawi dari suatu bahan menjadi
barang baru yang dikerjakan dengan mesin, tenaga manusia dan lain- lain.
4 Kredit untuk sektor listrik, gas dan air yaitu kredit yang diberikan
untuk pembiayaan usaha-usaha pengadaan listrik, gas dan air, baik untuk rumah tangga, untuk industri maupun untuk tujuan komersil.
5 Kredit untuk sektor konstruksi, yaitu kredit-kredit yang diberikan
kepada kontraktor untuk keperluan pembangunan dan perbaikan gedung, rumah, pasar, jalan raya, jalan kereta api, pelabuhan,
jembatan, dan sebagainya. 6
Kredit untuk sektor perdagangan, restoran dan hotel, yaitu kredit membiayai usaha-usaha perdagangan, baik perdagangan eceran,
tengkulak, distribusi, eksportir, dan importer 7
Kredit untuk sektor pengangkutan, perdagangan dan komunikasi, yaitu kredit baik investasi maupun modal kerja untuk tujuan pengankutan
umum, baik angkutan darat, sungai, laut dan udara. 8
Kredit untuk sektor-sektor jasa dunia usaha, yaitu kredit yang diberikan untuk pembiayaan sektor-sektor real estate,
profesiadvokadpengacara, notaris, akuntan, insinyur, leasing company, lembaga keuangan bukan bank, asuransi dan sebagainya.
9 Kredit jasa-jasa sosial masyarakat, yaitu kredit yang diberikan untuk
mebiayai kegiatan-kegiatan dibidang kesenian dan kebudayaan serta jasa-jasa pengarang, pelukis, musikus dan sebagainya.
10 Kredit untuk sektor-sektor lain yang, yaitu kredit yang diberikan untuk
membiayai sektor-sektor yang tidak termasuk kedalam butir 6.a sampai dengan 6.i, misalnya kredit untuk tujuan-tujuan konsumtif.
g. Kredit dilihat dari segi jaminanagunannya, terdiri dari : 1
Kredit tidak memakai jaminan unsecured loan, yaitu kredit yang diberikan benar-benar atas dasar kepercayaan saja, sehingga tidak ada
“pengaman” sama sekali. 2
Kredit dengan jaminanagunan secured loan a.
Jaminan perorangan personal securities, yaitu kredit yang jaminannya berupa seseorang atau badan sebagai pihak ke-3 yang
bertinadak sebagai penanggung jawab. b.
Jaminan kebendaan yang bersifat “tangible” berwujud, yaitu yang terdiri dari barang-barang bergerak dan barang-barang tidak
bergerak. c.
Jaminan kebendaan yang bersifat tidak berwujud intangible, misalnya obligasi, saham, dan surat-surat berharga lain.
h. Kredit dari segi alat pembuktiannya instrumen credit, terdiri dari 1
Kredit secara lisan, yaitu kredit yang perjanjiannya dilakukan secara lisan semata-mata.
2 Kredit secara pencatatan, yaitu transaksi kredit dicatat dalam
pembukuanadministasi masing-masing pihak baik oleh kreditur maupun oleh debitur.
3 Kredit dengan perjanjian tertulis, yaitu hubungan transaksi kredit yang
dinyatakan dalam suatu perjanjian yertulis antara pihak kreditur denganpihak debitur.
i. Kredit menurut sumber dananya, terdiri atas : 1
Kredit yang dananya berasal dari tabungan masyarakat, yaitu pemberian kredit karena adanya kelebihan pendapatan dari segolongan
anggota masyarakat yang dikumpulkan dalam bentuk simpanan, baik berupa tabungan, deposito maupun sertifikat deposito.
2 Kredit yang dananya berasal dari penciptaan yang baru, yaitu
pemberian kredit yang dananya dibiayai oleh penambahan uang terhadap uang yang beredar yang telah ada, sehingga terdapat
penambahan daya beli baru yang bersumber dari penciptaan uang tersebut.
j. Kredit menurut negara pemberinya, terdiri dari : 1
Kredit dalam negeri, yaitu kredit yang diberikan oleh kreditur di dalam negeri yang dananya serta pemberi kreditnyapun berasal dari dalam
negeri yang sama. 2
Kredit dari luar negeri, yaitu kredit yang diberikan oleh pihak asing baik pemerintah maupun swasta negara lain.
k. Kredit menurut status hukum subjek debiturnya, terdiri dari : 1
Kredit untuk golongan penduduk, yaitu kredit yang diberikan kepada penduduk Indonesia, baik kepada perorangan, badan-badan, lembaga-
lembaga, maupun perusahaan-perusahaan yang berdomisili di Indonesia
2 Kredit untuk golongan bukan penduduk, yaitu kredit yang diberikan
kepada bukan penduduk Indonesia, baik kepada perorangan, badan- badan, lembaga serta perusahaan-perusahan yang tidak berdomisili di
Indonesia maupun perwakilan negara-negara asing yang ada di Indonesia beserta anggota stafnya yang berstatus diplomatik.
l. Kredit yang pemberinya melebihi satu bank kredit sindikasi Kredit sindikasi adalah kredit yang diberikan secara bersama-sama oleh
dua bank atau lebih dengan pembagian risiko dan pendapatan bunga dan komisi sesuai porsi kepesertaan masing-masing anggota sindikasi. Kredit
sindikasi sering juga disebut confinancing atau pembiayaan bersama.
m. Kredit menurut unsur besar kecilnya debitur, terdiri dari : 1
Kredit Usaha Kecil dan Menengah UKM, termasuk juaga kredit untuk koperasi, sehingga sering disebut Kresit Usaha Kecil Koperasi
dan Menengah UKKM 2
Kredit koperasi, yaitu kredit dengan jumlah besar dan diperuntukkan bagi debitur-debitur koperasi perusahaan besar.
4. Perjanjian Kredit Bank