BAB IV : KETENTUAN PASAL 51 UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK
MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
A.
Ketentuan Pasal 51 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 .. 51
B. Penerapan Pasal 51 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999
sesuai dengan Keputusan KPPU No. 3 Tahun 2010 tentang Pedoman Pasal 51 Undang-Undang No. 5 Tahun
1999 .................................................................................. 56
C. Penerapan Pasal 51 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999
Dalam Contoh Kasus Monopoli yang Dilakukan oleh PT. PLN ............................................................................
59
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................
68 B. Saran ...................................................................................
70
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
71
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Pengecualian praktek monopoli oleh bumn Menurut pasal 51 uu no.5 tahun 1999
Marshias mereapul ginting
i
Ningrum natasya sirait Windha
Setelah berlakunya uu no. 5 tahun 1999, maka praktek monopoli dalam kegiatan ekonomi indonesia dengan tegas dilarang secara hukum, akan tetapi
terdapat pengecualian bagi bumn, yang dengan adanya pasal 51 dalam uu no. 5 tahun 1999 tersebut mempunyai legitimasi hukum untuk mendapat pengecualian
dalam melakukan praktek monopoli di indonesia. dimana diharapkan dengan diberikannya monopoli kepada bumn, maka dapat membantu terlaksananya
undang-undang dasar 1945 pasal 33 dalam perekonomian indonesia
Permasalahan yang diajukan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : bagaimana pengaturan mengenai monopoli dalam peraturan perundang-undangan
di indonesia, bagaimana kedudukan bumn dalam perekonomian di indonesia sebagai pelaku usaha sehingga diberikan hak untuk praktek monopoli dalam
pekeonomian indonesia dan bagaimana ketentuan pengecualian terhadap praktek monopoli yang dilakukan oleh bumn.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan yuridis-normatif, mengingat yang akan dikaji adalah ketentuan dari suatu pasal dan penerapannya dalam dalam
praktek. data diperoleh dari mengkaji berbagai peraturan perundang-undangan dan literatur-literatur yang berhubungan dengan rumusan permasalahan.
Ketentuan monopoli oleh bumn menurut pasal 51 undang-undang no.5 tahun 1999 adalah bahwa monopoli atau pemusatan kegiatan yang dapat
dilakukan hanyalah terhadap cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak dan yang penting bagi negara. karena sampai saat ini belum ada
kepastian dalam peraturan perundangan yang memberikan batasan yang dimaksud dengan ”menguasai hajat hidup orang banyak” dan ”penting bagi negara”, hal
tersebut sepenuhnya diserahkan kepada dewan perwakilan rakyat untuk menentukannya. monopoli dan atau pemusatan kegiatan tersebut harus diatur
dengan undang-undang dan diselenggarakan oleh badan usaha milik negara dan atau badan atau lembaga yang dibentuk atau ditunjuk oleh pemerintah. dalam
tulisan ini akan diberikan contoh satu lembaga bumn yang melakukan monopoli, yaitu pt pln persero yang melakukan monopoli penyediaan listrik dengan
legitimasi undang-undang no. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan Kata kunci : bumn, pengecualian monopoli.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I PENDAHULUAN